- 4 3

731 83 4
                                    

"Jadi pacarku, mau?"

Beku.

Jungkook diem di tempat sambil matanya tatep lamat-lamat cowok di depannya.

Hah?

Apa tadi?

Jungkook ngelag karena tiba-tiba dapet tembakan maut. Pelurunya ngena langsung ke jantung sama hatinya, tapi bukannya sakit sama berdarah, yang ada malah jantungnya degup kencang bener dan di perutnya ada banyak kupu-kupu terbang.

Buset.

"Hah?"

Jungkook cengo. Taehyung yang ngeliat reaksi Jungkook cuman kekeh pelan sambil nundukin kepalanya lagi. Dia mainin sesuatu di tangannya, Jungkook nggak tau apa, tapi itu bukan masalahnya sekarang.

"Tae?"

Jungkook manggil, mau mastiin kalau si cowok Kim lagi nggak bercanda. Dan Jungkook juga berharap kalau Taehyung memang lagi nggak bercanda, dia nggak mau perasaan itu dijadiin main-main, apalagi kalimat yang baru aja keluar dari mulut Taehyung.

Taehyung ngulas senyum kecil, dongak dan noleh, tatap Jungkook lagi tapi pakai muka kusut yang main-main, "Nggak suka siaran ulang."

Jungkook kedip-kedip. Dia tarik badannya yang sempat condong ke Taehyung karena kaget, dan perbaikin duduknya.

Lalu, hening lagi.

Taehyung juga kaget, kok tiba-tiba Jungkook diem? Nolak atau gimana nih ceritanya?

Si cowok Kim yang memang dari dulu modelan nggak tegaan dan gampang nggak enakan langsung ngomong lagi, "Jung, sebenarnya kalau kamu nggak─"

"Tae, lo jahat, tau nggak?"

Taehyung berhenti ngomong pas Jungkook nyela, motong kata-katanya. Taehyung ngernyit, "Maksudnya─"

"Lo jahat ngebuat tempat ketemuan disini, bisa nggak tempatnya di mana gitu asal bukan di tempat terbuka kaya gini kalau mau bilang gitu? Gue.. Gue jadi nggak bisa peluk lo.."

Sekarang gantian Taehyung yang cengo.

Demi? Tolong ya, SIAPAPUN, tolong pukul kepalanya Jungkook supaya jadi bagus lagi.

Taehyung nggak mau pukul karena nggak tega.

Dan tapi, kalau mau pukul, pakai bantal aja ya, hehe.

Taehyung ngulas senyum jahil, "Baguslah, memang sengaja aku pilih disini supaya kamu nggak main nyosor aja─"

Hangat langsung ngelingkupin badan Taehyung sebelum cowok itu selesai ngomong, dia agak kedorong ke belakang pas Jungkook tubruk dia, peluk dia erat sambil tenggelamin muka di pundaknya.

Taehyung ulas senyum, tangannya keangkat buat balas pelukan badan yang agak lebih besar dari dia, biarin si Jeon meluk dia tanpa ngeluarin suara apapun.

Angin menjelang sore memang sejuk, dan mereka nikmatin momen sunyi itu.

Taehyung nepuk-nepuk pelan pundak Jungkook, Taehyung jadi khawatir kalau-kalau Jungkook ketiduran, soalnya mereka udah 10 menit begini. Kan nggak elit, kalau beneran ketiduran, ntar Taehyung tinggalin aja.

"Jung?"

Niat Taehyung mau lepas pelukan, tapi malah dicegah dan dieratin sama oknum yang meluk dia.

Taehyung ketawa kecil, tepuk pundak Jungkook lagi, "Udahan ini, kamu bisa pegal juga kalau begini terus."

Jungkook nggak respon apa-apa, tapi Taehyung tetap nunggu sabar sampe akhirnya dia ngerasain Jungkook longgarin pelukan tanpa ngelepas pelukan mereka.

Mata Taehyung ngelebar, perhatian dia jatuh ke pipi Jungkook yang basah, dan ada jejak air disana. Cowok ini.. nangis? Serius?

𝐁𝐨𝐲 𝐚𝐭 𝐇𝐨𝐮𝐬𝐞 𝟑𝟎𝟗𝟓 | 𝐊𝐎𝐎𝐊𝐕 [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang