Bonus Chapter : END

846 53 10
                                    

Pagi tanpa kerjaan itu memang disukain dan diimpiin sama semua orang, termasuk Jeon Jungkook. Balkon apartemen dia pilih buat jadi tempat nyantai pagi, yang disampingnya ngarah langsung ke sungai kebanggaan London, Sungai Thames. Jungkook letakin mug tehnya, buku dan cemilannya di atas meja kecil.

Very good very well, Jungkook narik napas dalam-dalam dan buang keras-keras, regangin badan sampe bunyi kretek-kretek dan duduk ganteng di kursi. Seruput teh bentar, makan satu kukis dan ambil bukunya buat dibaca.

Tapi, baru aja buka buku bacaannya, mata Jungkook naik lagi pas balkon di depannya kebuka. Dan senyumnya langsung terbit ngeliat orang favoritnya disana.

Awalnya orang itu nggak notis Jungkook yang daritadi ngeliatin dia selama nyirem tanaman yang ada di sekeliling balkonnya, nata meja kecil dan kursi disana. Setelahnya orang itu bawa mug yang Jungkook yakin isinya susu cokelat hangat, laptop dan beberapa buku, diletakin semuanya di meja.

"Selamat pagi!"

Teriakan Jungkook buat orang itu urung duduk di kursinya, mata mereka akhirnya ketemu, jelaga dan coklat. Dengusan orang itu balas buat si Jeon, "Ngagetin!"

Jeon Jungkook cuma ketawa ngedenger teriakan Taehyung yang udah duduk di kursinya.

Iya, Taehyung. Kim Taehyung itu lho, yang pacarnya Jeon Jungkook ganteng itu, masa nggak kenal.

Yang 3 tahun lalu ikut terbang ke London bareng Jungkook buat lanjutin kuliahnya di kampus yang juga jadi tempat Jungkook ngajar, tapi mereka milih buat pisah apartemen supaya anak-anak kampus nggak nyebar isu yang nggak enak soal mereka.

Tapi aman-aman aja kok selama 3 tahunan ini, mereka interaksi kaya biasa di kampus layaknya dosen dan mahasiswa, tapi di luar kampus mereka bakal jadi dua orang yang dimabuk asmara, sering jalan-jalan berdua, nge-date di berbagai tempat. Yah, meskipun nggak separah umur-umur labil, sekarang Jungkook udah nggak sekumat dulu bucinnya.

Meskipun masih sering mojokin Taehyung nggak tau tempat di kampus, nyelinap ke apartemennya tanpa ngasih tau sampe pernah dikira orang kalau Jungkook itu maling, dan kalau udah berdua di apartemen pasti Jungkook nemplok nggak bisa lepas.

Taehyung mah nggak repot, santai aja dianya, cuma kadang agak gedeg kalau Jungkook nanyain dan suruh ini-itu pas jam kelas. Mentang-mentang dosen jadi seenaknya, kampret memang, misuh Taehyung, Jungkook nikmatin aja muka ngeselin pacarnya yang tambah imut itu. Tapi Jungkook yang santai-santai aja buat Taehyung cuma bisa pasrah, pilihannya itu ngehindar kalau ngeliat Jungkook di luar jam kelas, meskipun Jungkook selalu aja bisa nemuin Taehyung dimanapun.

"Dih, nggak dijawab? Sombong bener yang lagi nyusun skripsi ini," kata Jungkook, ngeselin, sampe Taehyung yang udah nggak tahan langsung meletin lidahnya ke cowok itu sebelum fokus lagi sama laptopnya.

Jungkook ketawa, tapi matanya nggak lepas dari si Kim. Jarak balkonnya dan Taehyung memang nggak jauh, jadi dia masih bisa ngeliat indahnya pacarnya itu di balutan pakaian serba vintagenya. Taehyung sama sekali nggak berubah, kecuali rambutnya yang dia cat pirang.

"Tae."

Taehyung balas panggilan Jungkook pakai dengungan singkatnya, tangannya sibuk buka buku dan ngetik di laptop.

"Habis sidang nanti, aku lamar, boleh?" kata Jungkook, tapi suaranya lebih pelan dari sebelumnya, ngebuat Taehyung yang kayanya nggak bisa dengar terlalu jelas langsung ngeliat Jungkook pake muka bingungnya.

"Apa? Aku nggak denger!"

Dan teriakan Taehyung direspon senyum sama si Jungkook, "Ayo jalan!"

"Mana bisa, aku ada kerjaan!"

🎉 Kamu telah selesai membaca 𝐁𝐨𝐲 𝐚𝐭 𝐇𝐨𝐮𝐬𝐞 𝟑𝟎𝟗𝟓 | 𝐊𝐎𝐎𝐊𝐕 [ ✔ ] 🎉
𝐁𝐨𝐲 𝐚𝐭 𝐇𝐨𝐮𝐬𝐞 𝟑𝟎𝟗𝟓 | 𝐊𝐎𝐎𝐊𝐕 [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang