12 jam setelah kejadian digombali orang nggak dikenal, sekarang si ganteng Jeon baru pulang, dia pulang telat karena habis dari kampus dia ke rumah temennya buat nugas, yang pastinya berakhir jadi nongkrong. Dia matiin motornya yang udah diparkirin trus jalan ke pintu rumah.
Baru aja buka pintu, eh udah disambut sama si mama, yang natap Jungkook galak sambil dua tangannya di pinggang.
"Kamu itu inget pulang atau enggak? Untung belum Mama kunci pintunya, kalau nggak udah jadi anak gelandangan kamu malam ini."
Jungkook cuman bisa bales sambil nyengir. "Ehehe, maaf, Ma, tadi ada tugas di rumah temen, beneran."
"Iya, tugasnya sejam mainnya lima jam. Sana naik! Mandi, trus turun biar makan malam!"
"Siap, bos!"
Jungkook naik ke kamarnya yang ada di lantai 2. Bukan cuman kamarnya sih, kamar orang tuanya sama si Somi juga, cuman kamar tamu aja yang di bawah.
Jungkook letakin ransel sama almamaternya di meja belajarnya. Karena balkon kamarnya yang kebuka, Jungkook nggak sengaja ngeliat balkon kamar di seberang rumahnya. Rumah orang nggak dikenal yang tadi pagi ngegombalin dia.
Kamarnya terang, pintu balkonnya kebuka tapi ketutup sama tirai putih tipis. Jungkook yakin ada orang disana, soalnya dia nggak pernah ngeliat itu kamar terang kaya sekarang.
Jungkook buka lemarinya dan ngambil baju ganti, trus masuk ke kamar mandi. Mau cepat-cepat mandi biar makan, laper.
Nggak lama, Jungkook keluar. Cuman pake celana hitam sebatas lutut sama kaos hitam aja dia udah ganteng, ditambah rambutnya yang agak basah di ujung-ujungnya.
Jungkook naruh handuknya di jemuran kecil yang ada di dekat pintu kamar mandi. Tapi, bukannya keluar buat makan malam, cowok ganteng ini malah pergi ke balkon dan ngeliat ke kamar depan. Masih nyala, masih kaya sebelum dia masuk ke kamar mandi.
Tapi, tunggu. Jungkook ngeliat kaya ada siluet orang yang ngedekat, keliatan dari tirainya.
Dan iya aja! Itu tirai kebuka, dan nampaklah seorang malaikat─ eh salah, cowok tadi dan dia sambil bawa ─yang kalau Jungkook nggak salah liat─ mug putih yang ada gambar hati merah.
Cowok itu duduk di kursi putih yang memang udah ada disana. Di posisi duduk cowok itu yang nampak jelas cuman dari kepala sampe dadanya doang, selebihnya ketutup sama pembatas balkon.
Jungkook ngedekat, dia ikutan duduk di kursi yang juga ada di balkonnya. Trus dia teriak pas cowok itu keliatan mau minum.
"WOY!"
Iya aja, itu cowok keselek. Keliatan batuk-batuk sedikit sebelum noleh dan natep Jungkook tajem. Tapi bukannya serem, jatuhnya malah gemesin.
Eh.
"Ngagetin!"
Jungkook ketawa. Muka kesel cowok asing itu lucu juga.
"Ngopi ngapa ngopi!"
"Nggak suka kopi!"
"Lah!? Ya terus sukanya apa!?"
Mereka teriak-teriakan dari lantai atas. Nggak taulah entah kedenger orang lain, paling minimal nanti kena omel.
"Sukanya kamu!"
Jungkook kaget bentar, terus ketawa kecil lagi. "Emang lo suka sama gue!?"
"Kan aku udah bilang, aku sukanya kamu!"
Waduh, pake aku-kamu lagi, Jungkook mana biasa.
"Pake aku-kamu padahal belum kenal!"
"Ya pake aku-kamu biar sopan! Masa langsung lo-gue, nggak sopan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐨𝐲 𝐚𝐭 𝐇𝐨𝐮𝐬𝐞 𝟑𝟎𝟗𝟓 | 𝐊𝐎𝐎𝐊𝐕 [ ✔ ]
FanfictionCuman keseharian Jungkook yang asik digombalin sama anak seberang rumahnya. | KookV | Non baku | | Slice of Life | Romance |