Matahari udah naik dan jam udah nunjukin pukul 8 pagi, tapi rumah Keluarga Jeon masih sunyi dan adem anyem.
"Bang Hoseok?"
Hoseok yang lagi duduk di teras rumah Keluarga Jeon noleh, ada Somi di ambang pintu rumah. "Baru Bang Hoseok yang bangun?"
Cowok itu ngangguk sambil kasih senyum lebarnya, "Iya, biarin aja mereka tidur lama, acara semalam selesainya hampir tengah malam 'kan?"
Somi kekeh, dia ikut duduk di kursi kosong sebelah meja teh. "Abang sendiri tumben juga udah bangun jam segini?" katanya lagi, nadanya bicaranya iseng.
Hoseok ngedengus main-main, "Memangnya kamu pernah dengar sejarahnya Jung Hoseok yang bangun sebelum jam enam pagi?" balas Hoseok sambil naikin alis kirinya, dia langsung ketawa karena Somi pukul pelan pundak kirinya.
Si cewek Jeon tuang teh yang ada di teko ke gelas kosong, memang udah jadi kebiasaan si cowok Jung yang suka ngeteh pagi-pagi, dan Somi tau itu. "Hobinya Bang Hoseok kaya bapak-bapak banget heran, pagi-pagi bukannya jogging malah ngeteh."
"Lho, salah? Ngeteh dulu ngeteh, spill the tea, Som."
Somi langsung majuin badannya ke tengah meja, natap Hoseok pakai muka berbinarnya. "Apa apa? Bang Hoseok mau spill spill?"
Hoseok ketawa kecil, dia minum tehnya bentar sebelum ngejawab pertanyaan Somi. "Nggak ada sebenarnya, cuma lega aja akhirnya bisa sampe disini."
Somi yang dengar jawaban yang lebih tua langsung senyum teduh, balik duduk bersandar dan topang dagunya pake tangan kanannya. "Lega kenapa?"
Hoseok natep jalanan di depan rumah yang sepi, ada 2 kucing yang kejar-kejaran karena dimabuk cinta. Diem sebentar dan hela napas pelan sebelum Hoseok buka suara lagi, "Banyak, tentang semuanya."
Lawan bicaranya balas angguk-angguk. "Jadi, karena semua udah selesai, Bang Hoseok bakal tinggal disini 'kan?"
Dan ngedengar pertanyaan itu ngebuat Hoseok diem lagi, dia ambil kukis yang memang dia siapin juga di atas meja dan dimakannya, "Mungkin?"
Muka Somi langsung datar, "Jangan mungkin mungkin, yang pasti dong!"
"Apanya yang pasti?"
Somi dan Hoseok noleh ke sumber suara yang berat, asalnya dari Taehyung yang ada di ambang pintu rumah Jeon, cowok yang masih muka bantal itu berdiri disana sambil ngucek mata kanannya.
Somi ketawa pelan dan tahan tangan Taehyung, dia berdiri dan arahin cowok itu buat duduk di kursinya. Taehyung yang memang masih ngantuk pun nurut, dia duduk dan berusaha buat buka matanya yang berkali-kali mau mejam buat tidur lagi.
"Tae, kalau masih ngantuk kenapa kesini?" tanya Hoseok akhirnya, antara mau ketawa atau kasihan ngeliat Taehyung yang masih kantuk-kantuk. Hoseok memang selalu suka muka bantal Taehyung, rambutnya yang berantakan makin nambah kesan bayinya.
Taehyung geleng pelan, suaranya masih serak dan ngantuk pas dia mulai bicara, "Tae mau ambil minum tapi dengar suara kalian, jadi kesini aja. Kalian udah bangun dari tadi? Lagi ngomongin apa pagi-pagi begini?"
"Nggak ada kok, Kak, cuma masalah kampus aja," jawab Somi yang udah ngambil kursi lain dan duduk di sebelah Taehyung.
"Kampus?" ulang Taehyung lagi, dianggukin Hoseok dan Somi.
Kedip-kedip, "Bukannya hari ini Jungkook ngajar ya?" tanya Taehyung lagi, yang kesannya dia nanya ke diri dia sendiri. Jangan dicontoh ya kawan, kalau masih ngantuk tidur lagi aja, atau cuci muka, jangan ngacir ke teras dan duduk disana tapi nyawa masih di awang-awang, begini nanti jadinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐨𝐲 𝐚𝐭 𝐇𝐨𝐮𝐬𝐞 𝟑𝟎𝟗𝟓 | 𝐊𝐎𝐎𝐊𝐕 [ ✔ ]
FanfictionCuman keseharian Jungkook yang asik digombalin sama anak seberang rumahnya. | KookV | Non baku | | Slice of Life | Romance |