21. Saya Tidak Bisa, Duke

5.6K 509 6
                                    

"Permintaan? Maksud anda ... surat yang saya kirim?"

"Bingo!"

Kivandra menepuk jidatnya tanpa sadar, "Saya sudah melakukan kesalahan besar."

"Anda tidak melakukan kesalahan apa pun, Nona Kivandra." Lucas tersenyum.

"...." Kivandra menjadi tegang, "Saya tidak tahu siapa itu Kivandra."

"Hoho," Lucas menutup mulutnya, "Mata anda berwarna coklat."

"Mata coklat? I-itu ...."

"Saya tidak berniat membocorkannya. Ya, asal anda bersikap baik kepada saya saja."

Oh, dasar penjahat. Kivandra sangat tertekan dengan keberadaan hawa jahat ini. Jika dia memang manusia, dia adalah manusia berjiwa iblis.

Menyeramkan!

Kivandra memainkan jemarinya gugup, "Aduh, memang saya telah melakukan kesalahan apa terhadap anda, Duke ...."

"Tidak, anda tidak melakukan kesalahan apa pun." Lucas tersenyum, "Anda hanya membuat langkah yang salah."

"Langkah?"

"Ya, langkah itu membuat saya begitu tertarik kepada anda. Apakah ini cinta?"

"Hah?" wajah Kivandra menjadi sangat aneh, "T-terserah saja."

"Jika anda jijik, tolong kendalikan ekspresi anda." Lucas duduk di salah satu kursi terdekatnya. Ia juga menyentuh kelopak bunga bougenville yang mekar.

"Anda sangat ingin menemui saya, maka jelaskan apa yang anda inginkan." tegas Kivandra sembari berjalan mendekat.

"Nona Kivandra jahat sekali."

"Maaf?"

"Apakah anda tidak memberi tamu ini teh? Atau beberapa biskuit yang—"

"Astaga," Kivandra menutup matanya berusaha menahan emosi yang meluap, "Apakah anda bisa dibilang seorang tamu?!"

"Santai. Duduklah di kursi, nona, saya tidak akan melukai anda." Lucas menunjuk kursi kosong di depannya.

Kivandra menghela napas dan duduk manis sesuai ucapan Lucas. Di depan kamarnya ada Ara yang siaga, lalu istana ini memiliki ksatria terbaik di seluruh kekaisaran. Hanya orang gila yang berani mencelakainya langsung di Istana.

"Jadi?"

"Saya tertarik pada sihir anda, nona. Bisakah anda tunjukkan sihir anda? Jujur saja, di kekaisaran ini tidak ada penyihir lagi sehingga saya sangat terkejut dengan keberadaan anda."

"Sihir?" Kivandra mengerutkan dahinya, "Saya bukan penyihir."

"Lho, jadi anda sendiri tidak tahu siapa diri anda?"

Benar, memang Kivandra merasa tidak terlalu mengenal dirinya. Apa lagi, sekarang ia hidup sebagai orang lain di Istana.

"Ya ... Sepertinya anda tertarik pada orang yang salah, Duke." ujar Kivandra.

Lucas mengangkat kedua bahunya, "Saya tidak salah, anda hanya belum mengenal diri anda." lelaki itu mengetuk meja dengan jarinya, "Baiklah, bagaimana kalau begini?"

"Ya?"

"Saya akan membuat penawaran, ah, mungkin bisa disebut pertukaran saling untung. Anda menjadi putri palsu karena uang, kan?"

Kivandra mengangguk, "Agak kasar, tapi itu benar."

"Tinggalkan saja semua yang ada di sini, ayo ke Mansion Duke bersama saya. Di sana, saya akan membuat anda tahu tentang sihir dalam diri anda. Semua fasilitas akan saya tanggung, juga, anda tidak perlu menjadi orang lain."

"Lalu apa yang harus saya lakukan untuk membayar pertukaran ini?"

"Mudah saja, anda memiliki sihir penyembuhan yang hebat. Di Mansion saya memiliki tabib namun tak sehebat sihir anda. Saya ingin merekrut anda menjadi pendamping saya saat perang sehingga bisa menyembuhkan saya dengan cepat." jelas Lucas dengan santai.

Kivandra terdiam. Jelas ini adalah pertukaran yang sangat menggiurkan. Tetapi ... bagaimana jika dirinya tak sehebat yang dikatakan Lucas? Ia takut, ia juga tidak percaya diri.

Lalu semua yang berada di Istana, Kivandra mulai merasa adanya hal berharga. Kakak-kakak palsunya, temannya, kaisar yang agung, paman Gonju. Kivandra merasa, ia mulai menjalin hubungan lebih baik daripada awal ia menginjak Istana.

"Saya tidak bisa, Duke." Kivandra membuka suaranya, "Saya tetap ingin tinggal di Istana ini."

(END) Princess SurrogateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang