14. Ku Mau Dia

62 2 0
                                    

Anta sangat mencintai perempuan itu. Perempuan baik-baik yang selalu ada untuk Anta
.
.
.
.
Kamu nanya Anta udah kasih apa? Dia kasih apa yang aku butuhkan, yaitu pengertian

Happy Reading

Pernikahan adalah momen paling dinantikan oleh sepasang kekasih. Dua insan yang tengah dimabuk asmara, memutuskan untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius.

Bima Sakti Alfares, kakak satu-satunya yang Anta miliki memutuskan untuk mempersunting gadis pujaannya hari ini. Lokasi pernikahan mengambil tempat di Surabaya, tempat sang mempelai wanita tinggal.

"Padahal aku pengen banget ajak kamu ke acara Mas Bima lho," celetuk Anta ketika ditemani beres-beres oleh Nadira.

"Yaa mau gimana lagi, ambil cuti lama juga nggak mungkin apalagi lusa Kak Naira juga tunangan. Sampaikan salamku aja buat kakak kamu," balas Nadira.

Sebenarnya Anta ingin mengajak Nadira ke acara pernikahan Bima, namun gadis itu tidak bisa lantaran jadwal operasi yang sangat padat ditambah kakaknya akan segera bertunangan.

"Pasti aku sampaikan. Kamu hati-hati disini," ujar Anta sambil menggenggam tangan Nadira.

Nadira tersenyum, "Iyaaa ..... Lagipula ada Sita juga kan,"

"Iya tahu, cuma kalau kamu lagi sendirian gitu lho. Jam shift kalian kan kadang nggak bareng," ujar Anta.

"Duhhh makasih lho udah dikhawatirin," celetuk Nadira.

Anta terkekeh sambil mengacak rambut Nadira, "Jelas dong aku khawatir. Takut calon istriku ini kenapa-kenapa,"

"Dihhh calon istri? Kapan kamu lamar aku?" tanya Nadira iseng.

"Secepatnya deh. Nanti aku bilang sekalian sama bapak ibu," jawab Anta.

Nadira terkekeh, "Iya dehh iyaa....yaudah berangkat sana. Keretanya jam berapa?"

"Jam 10 sayang dan ini masih jam 9 lho," jawab Anta.

"Yaudah berangkat sana. Mentang-mentang stasiunnya dekat, terus berangkatnya mepet?" ujar Nadira.

"Pacarku ini bawel banget yaa," celetuk Anta.

"Bawel tapi sayang kan?"

"Iyalahhh kalau nggak sayang, nggak mungkin aku perjuangin," ujar Anta.

Nadira terkekeh, "Udahh sana berangakat. Tuh abang ojolnya udah sampai,"

"Iyaaa....aku berangkat ya sayang. Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam,"

***

Sesampainya di hotel yang akan digunakan untuk acara pernikahan, Anta langsung menghampiri kedua orangtuanya.

"Pak, Bu, kamar aku dimana?" tanya Anta.

"Dekat sama kamar ibu. Kuncinya juga udah ada di ibu nih," jawab Bu Arum.

"Yaudah ayo. Aku capek," ujar Anta.

"Capek karena perjalanan jauh apa karena nggak ada ayang?" canda Bu Arum.

Anta tersenyum salah tingkah, "Udahhh ayooo....,"

"Iyaaa. Anak ibu kalau lagi kasmaran kayak gini yaa,"

Anta tak lagi membalas ucapan ibunya. Mereka berjalan menuju kamar Anta.

"Kamu istirahat dulu biar besok fresh," ujar Bu Arum.

"Mas Bima dimana bu?" tanya Anta.

"Ada di kamar 234. Kalau mau kesana, nanti aja. Dia lagi keluar sama bapak tadi," jawab Bu Arum.

Lima Langkah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang