Gue yakin lo pasti bisa jaga mereka
Happy Reading
"Selamat ulang tahun sayangnya papah. Semoga di umur Rafka yang keempat, Rafka tambah pintar, makin nurut sama orangtua, dan jadi anak sholehnya papah sama mamah," ujar Erlangga..
Rafka memeluk leher papahnya, "Makasih papah sayang. Makin ganteng kayak papah nggak? Terus kadonya mana?"
Erlangga tertawa, "Iya dong ganteng tapi nggak boleh lebih ganteng dari papah. Nanti papah kasih kadonya. Spesial dari papah buat Rafka,"
"Lohh kok gitu pah? Sekarang aja kasihnya," rengek Rafka.
Erlangga mengelus kepala Rafka, "Biar surprise," bisiknya.
Rafka mengangguk semangat, "Nggak sabar mau lihat kadonya,"
Semua tamu yang ada menyerahkan kadonya satu per satu. Rafka menatap Nadira dengan lekat.
"Mamah juga mau kasih surprise kayak papah?" tanya Rafka.
Nadira tersenyum, "Iyaa...biar Rafka tambah penasaran sama kadonya papah sama mamah,"
"Beneran lho ya nanti kasih tahu. Awas aja kalau lupa," ujar Rafka.
"Iyaaa...," jawab Nadira dan Erlangga bersamaan.
Kini saatnya tiup lilin dan potong kue. Rafka dan teman-temannya bernyanyi lagu khas acara ulang tahun. Ia memotong kue dibantu mamahnya.
"Potongan pertama buat mamah sayang," ujar Rafka sambil menyerahkan piring roti.
Nadira memgecup pipi dan dahi Rafka, "Makasih ya sayang. Doa mamah semoga kamu bisa menjadi anak sholeh yang bisa membanggakan keluarga, bangsa, dan negara,"
Rafka mengangguk dan mulai memotong kue lagi.
"Potongan kedua buat siapa nih?" tanya Nadira.
Rafka terlihat berpikir sejenak, "Papah sama Om Tata maju sini. Potongin satu lagi mah,"
Nadira mengangguk dan memotong satu slice kue tart. Rafka menyerahkan kedua roti itu ke Erlangga dan Anta.
"Buat papah sama Om Tata. Rafka sayang kalian berdua," ujar Rafka.
Erlangga menerimanya dengan haru. Ia mencium pipi Rafka hingga berulang kali.
"Papah....pipi gembul Rafka nanti habis papah cium terus," celetuk Rafka.
Erlangga tertawa, "Nanti kakau habis beli lagi aja. Makasih ya sayang. Makasih juga Rafka udah sayang sama papah. Papah senang banget Rafka mau dekat sama papah,"
Tanpa aba-aba Rafka mencium kedua pipi dan dahi Erlangga dan itu membuat Erlangga semakin tersentuh batinnya. Ia merasa menjadi papah yang sesungguhnya buat Rafka.
Setelahnya Anta mendekati Rafka, "Makasih ya Rafka sayang. Om Tata juga sayang banget sama Rafka,"
Rafka tersenyum dan memeluk leher Anta, "Habis ini ajak Rafka jalan-jalan naik motor lagi ya om,"
Anta tertawa, "Siap bosss...apa sih yang nggak buat bos kecil ini?"
Erlangga dapat melihat Rafka memang lebih dekat dengan Anta daripada dirinya. Tapi memang inilah takdir yang harus ia terima. Ia juga menyadari selama dia dipenjara, Anta yang membantu Nadira mengasuh Rafka.
Setelah acara selesai, Rafka langsung mengajak Nadira dan Anta membuka kado-kadonya.
"Waaahhhh banyak banget kadonya. Mamah sama Om Tata bantuin buka ya," ujar Rafka semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lima Langkah
ChickLitTerbiasa bertemu, terbiasa menatap satu sama lain, dan terbiasa bersama membuat frekuensi getaran cinta terasa begitu hebat. Senyumnya semanis gula akan membuat kita terbuai dan lupa dengan kesehatan hati yang perlu dijaga. Terkadang hal itu membuat...