50. Cerita Cinta Lima Langkah

256 4 0
                                    

Happy Reading

Reuni adalah salah satu acara yang sangat dinanti. Setelah bertahun-tahun berkelana dengan hidup masing-masing, kini geng Cempaka bertemu kembali. Cempaka adalah nama gang kontrakan Nadira dulu. Iya, kontrakan Nadira di Bandung bersama teman-teman kuliahnya.

"Haiii bestieeee........," seru Mutia yang baru saja datang bersama suami dan anaknya.

Nadira, Irine, dan Ersita menoleh, "Tetap nggak berubah ya suara toa lo," celetuk Nadira.

Mutia memeluk satu per satu sahabatnya. Tepat di hadapan Irine, Mutia berhenti sejenak.

Mutia tersenyum dan memeluk Irine dengan erat, "Udah nggak usah melow. Kita lupakan masa lalu ya. Mau gimanapun lo itu tetap sahabat gue,"

Irine membalas pelukan Mutia, "Makasih ya Muti. Padahal gue udah insecure duluan sebelum ketemu lo,"

Mutia tertawa, "Harusnya kita tuh sama-sama insecure sama tuh istri pak doktee artis,"

"Ape lo ngelirik suami gue?!" sentak Nadira sambil tertawa.

"Nihh gue ajarin caranya menggaet pak dokter artis," ujar Ersita.

Ersita menghampiri Erlangga dan seolah meminta gendong.

"Ihhhh Tante Sita jangan minta gendong papahnya Rafka," celetuk Rafka yang turut ikut.

Hari ini acara reuni dilakukan di rumah Ersita.

"Biarin kan tante adiknya Papah Erlangga," canda Ersita.

"Yang boleh minta gendong tuh cuma Rafka, Rania, sama Mamah Nadira. Tante Sita nggak boleh," ujar Rafka.

Semuanya tertawa, "Ehh btw Anta nggak jadi ikut?" tanya Ersita.

"Siapa bilang gue nggak jadi ikut?" sahut Anta yang baru saja datang.

"Wihhh jomblo nih. Kok sendiri?" canda Mutia.

"Diem lo semut! Ya kali istri gue baru sebulan melahirkan udah gue ajak jalan-jalan," ujar Anta.

"Sumpah ya lo kok nggak kabar-kabar sih kalau Luna baru aja melahirkan?" celetuk Ersita.

"Jangankan lo Sit, gue nih yang tetanggaan komplek aja nggak tahu. Gue sama Nadira tahunya malah dari Papah Bagas. Parah kan dia. Sahabat macam apa itu," sahut Erlangga.

Anta terkekeh, "Yaudah sih entar deh dari sini mampir ke rumah gue. Nggak jauh kok dari sini,"

Varo mendekat, "Sebenarnya cuma gue disini yang tahu Luna udah melahirkan,"

Anta masih tertawa, "Lo tuh emang bestie gue deh Ro,"

"Ohhh jadi pas ada Varo, gue sama Eja dilupakan? Okeee....," celetuk Erlangga.

Anta mendekati Erlangga, "Mana ada gue menduakan lo?"

"Astagfirullah Antaaaa.....sadar woyyy itu suami gue jangan lo goda," seru Nadira membuat Anta semakin terpingkal-pingkal.

"Nahhh lhoo dimarahi sama yang punya kannn....," sahut Mutia.

Nadira mendekati Irine yang tengah menyiapkan makanan, "Sini lah Rin, gabung sama yang lain,"

Irine tersenyum, "Bentar Nad. Nanggung nih udah mau selesai,"

"Gue bawa kesana yaaa...," ujar Nadira.

"Boleh. Oh ya Nad, gue sekali lagi mau minta maaf sama lo," ujar Irine.

"Soal dulu? Udah ya Rin, kita kan udah sama-sama bahagia. Varo juga kelihatan cinta banget sama lo. Dia udah menepati janjinya buat cinta sama lo. Gue juga udah bahagia sama hidup gue sekarang. Anta juga udah menemukan cinta sejatinya. Nggak perlu diungkit lagi masa-masa itu," balas Nadira.

Lima Langkah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang