20. Ancaman Dari Masa Lalu

69 5 0
                                    

Apa aku bisa berada di keluarga orang yang sudah mengkhianati kakakku sendiri?

Happy Reading

Masa lalu tidak selamanya tertinggal di belakang. Ia akan terus mengikuti kita meski kehidupan saat ini sudah jauh lebih baik. Masa lalu akan terus melekat sampai kapanpun meski sudah bersusah payah kita melupakannya.

Cinta suci yang terkhianati membuat Naira sulit menerima laki-laki baru di hidupnya. Setelah badai yang tak kunjung reda itu, sekarang ia menemukan belahan jiwanya. Seseorang dengan profesi yang sama dengannya meski pangkatnya berbeda.

Sersan Naira Agista Maheswari telah menemukan pelabuhan terakhirnya yaitu Letnan Nando Askara Mahendra. Tak lama lagi mereka akan melangsungkan pernikahan.

"Kapan sih lo nikah kak? Mau bareng sekalian sama gue?" tanya Nadira.

Saat ini mereka tengah menikmati liburan bersama keluarga Anta. Mereka memilih pesisir Jogjakarta untuk mengisi liburan mereka.

"Kepo banget sih lo. Kayaknya lo ya yang udah ngebet nikah sama Anta?" celetuk Naira.

Nadira tertawa, "Udah lo dulu aja. Mas Nando kayaknya udah nggak sabar banget. Btw kok dia langsung balik sih? Padahal gue juga pengen mengenal lebih dekat calon kakak ipar,"

"Dia balik duluan karena mau tugas di Sulawesi dua bulan kedepan," jawab Naira.

"Ohhh LDR dong kak?" tanya Nadira.

"Udah biasa kalau LDR. Yang penting tuh komunikasi sama saling percaya," jawab Nadira.

"Yaudah yuk keluar. Yang lain kayaknya udah pada kumpul," ajak Nadira.

"Lo duluan sana. Gue mau video call sama ayang dulu. Mumpung dia online," balas Naira.

Nadira beranjak dengan kesal, "Dasar bucinnnn......,"

Setelahnya Nadira berkumpul dengan yang lain. Anta dan Bima tengah menyiapkan barbeque di tepi pantai. Resort yang mereka pilih memang berbatasan langsung dengan pantai.

"Kak Naira mana?" tanya Anta.

"Masih membucin dengan sang calon suami," balas Nadira.

Bima menghentikan aktivitasnya sejenak.

"Kakak lo itu tugasnya dimana Nad?" tanya Bima.

"Di Surabaya mas. Mas Bima juga pernah tugas disana kan?" tanya Nadira balik.

Bima mengangguk, "Tapi sekarang pindah ke Jakarta,"

"Ohhh...di Surabaya lama mas? Bukannya kalau satu daerah itu bisa saling kenal ya?" tanya Nadira.

Lagi-lagi Bima mengangguk, "Tapi karena bagiannya masing-masing, bisa aja nggak saling kenal,"

"Calonnya Kak Naira juga TNI ya Ra?" tanya Anta.

Nadira mengangguk, "Tugas di Surabaya juga sampai sekarang,"

"Namanya siapa? Pangkatnya apa?" tanya Bima terlihat sangat penasaran.

"Letnan Nando siapa ya mas, lupa gue," jawab Nadira.

"Setahu gue disana Nando yang pangkatnya Letnan cuma satu, Nando Askara Mahendra yang bentar lagi ditugaskan di perbatasan Sulawesi," jelas Bima.

"Nahhh yaa itu. Dia calon suami Kak Naira," celetuk Nadira.

Bima sempat terkejut mendengar celetukan Nadira, namun sebisa mungkin ia tutupi.

"Nando? Jadi benar dugaanku dulu? Naira berkhianat di belakangku,"

***

Barbeque-an, menyalakan kembang api, karaokean, dan bertukar cerita. Itulah kegiatan yang dilakukan keluarga Anta dan Nadira malam ini. Mereka sungguh menikmati acara liburan saat ini, terlebih Anta dan Nadira.

Lima Langkah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang