25. SAH

116 4 0
                                    

Dia benar-benar sosok lelaki idaman yang pas untuk dijadikan suami



Happy Reading

Tiga bulan kemudian

"Saya nikahkan dan kawinkan engkau Teuku Erlangga Bintang Al Fatih bin Teuku Erfan Hadiwijaya dengan anak kandung saya Nadira Bintan Maheswari binti Bagas Setyo Saputro dengan mas kawin surat Ar Rahman dan uang satu juta rupiah dibayar tunai,"

"Saya terima nikah dan kawinnya Nadira Bintan Maheswari binti Bagas Setyo Saputro dengan mas kawin tersebut tunai,"

"Bagaimana para saksi? Sah?"

"Sahhhh,"

Bukan dengan Anta, tetapi kini Nadira resmi menjadi istri Erlangga. Meski pernikahan mereka belum resmi di mata hukum dan negara, tetapi pernikahan mereka sudah sah menurut syariat agama.

Selanjutnya Erlangga dan Nadira saling bertukar cincin. Setelahnya Nadira mencium tangan Erlangga sekilas. Erlangga pun mencium kening Nadira. Kemudian Erlangga menggunakan cincin Papah Bagas sedangkan Nadira menggunakan cincin Bunda Efa. Hal itu karena mereka tak sempat mempersiapkan cincin nikah.

"Silahkan baca surat Ar Rahman," ujar Kyai Asrori selaku penghulu.

Erlangga mulai melantunkan ayat demi ayat surat Ar Rahman. Suaranya begitu merdu hingga membuat tamu yang hadir dapat merasakan sentuhan rohani. Begitupun Nadira yang tanpa sadar menikmati suara Erlangga. Dia benar-benar sosok lelaki idaman yang pas untuk dijadikan suami. Sayangnya itu tidak berlaku untuk Nadira yang menganggap pernikahan ini hanya sandiwara belaka.

Bagaimana bisa mereka menikah? Ya, tentu saja bisa. Baik dari Nadira maupun Erlangga sudah menyetujui pernikahan ini.

Flashback on

Dua hari sebelum akad

"Ta, aku hamil!!"

Anta terkejut mendengar penuturan Luna.

"Apa lo bilang?! Lo hamil?? Apa lo yakin ini anak gue?! Gue bukan ayah kandungnya!!" sentak Anta.

Luna menangis sesenggukan, "Tapi aku melakukan itu cuma sama kamu. Sekarang aku minta kamu tanggungjawab!"

"Enggak!! Dua hari lagi aku nikah sama Nadira dan lo tiba-tiba datang ngaku hamil? Gue nggak percaya lo hamil. Bisa aja kan lo cuma mau menghancurkan pernikahan gue sama Nadira?!" sungut Anta.

"Kalau kamu nggak percaya, ayo kita ke rumah sakit. Kita buktikan siapa yang benar dan siapa yang salah," tantang Luna.

"Okee,"

Anta dan Luna pergi ke rumah sakit untuk mencari kebenaran tentang kehamilan Luna. Setelah diperiksa oleh dokter, Anta semakin merasa terkejut.

"Usia kandungannya sudah masuk delapan minggu. Dijaga kesehatannya, pola makan, dan ini saya kasih vitamin untuk menguatkan kandungannya," ujar dokter Arini.

"Baik dok,"

Mereka berdua keluar dari rumah sakit dengan raut wajah yang sulit dimengerti.

"Kita pulang dulu. Gue antar lo pulang," ujar Anta.

Sesampainya di rumah Luna, ternyata sudah ada banyak orang termasuk kedua orangtua Anta.

Bugh

Bugh

Bugh

"Apa bapak pernah ajarin kamu buat berzina Ta?!" sentak bapak setelah memukul Anta berulang kali.

Lima Langkah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang