Banyak pakaian yang telah tertumpuk rapi di atas tatami. Satu demi satu pakaian itu dimasukan ke dalam tas ransel. Ada juga 4 kardus lain yang dipinggirkan supaya tidak memenuhi ruangan. Lemari yang tadinya penuh, sekarang telah berkurang setengahnya. Beberapa buku dan barang yang di simpan di laci juga telah di ambil.
Akira mulai mengambil dua kardus, lalu membawanya ke luar ruangan. Sementara itu, (Name) selesai memasukkan sebagian pakaian ke dalam ransel. Menutup ritsleting ranselnya, ia berdiri dari duduknya dan melihat ke sekeliling. Barang yang perlu dia bawa sudah semua disiapkan dan ia bisa pindah sekarang juga.
Akira yang baru saja masuk ke kamar bertanya, "Sudah semua?"
"Un, aku mengambil yang perlu saja. Beberapa pakaian akan aku tinggal di sini," jawab (Name) sambil mengangkat kardus ketiga dan membawanya ke luar ruangan.
"Kenapa tidak dibawa semua?" Akira juga mengambil kardus keempat dan mengikuti anaknya.
"Setidaknya aku akan pulang sebulan sekali atau dua kali ke rumah, jadi aku tidak perlu repot membawa pakaianku bolak-balik."
"Kamu berencana pulang? Lebih baik fokus belajar di sana. Tidak perlu kembali hanya untuk melihat ayah."
Sampai di luar ruangan, (Name) meletakkan kardusnya di teras, "Yadaa~ Apapun yang ayah katakan, aku akan pulang. Lagipula, ayah juga menolak untuk ditemani oleh seorang penyihir Jujutsu yang ditawarkan Yaga-san. Padahal mungkin penyihir Jujutsu itu bisa membantu ayah di sini."
Akira juga meletakkan kardus dan tertawa kecil, "Apa yang kamu khawatirkan? Walaupun tidak ada (Name) di sini, ayah tidak akan mudah kesepian."
"Walaupun aku tidak ada, ayah bahagia?" (Name) melirik ke ayahnya.
Akira sadar dengan perkataannya, "Bu-bukan begitu maksud ayah. Hmm ... Coba dipikirkan, umur ayah bahkan sudah hampir 40 tahun. Ayah bisa menjaga diri sendiri, jadi untuk apa membawa seorang penyihir Jujutsu untuk menemani ayah? Apakah ayah sudah sangat tua di mata (Name)? Ayah sedikit sedih kalau itu benar."
(Name) menghela napas dan memeluk ayahnya, "Kita sudah lama hidup berdua tanpa bantuan dari klan Hinata. Jadi, ketika aku berpikir mulai hari ini ayah akan sendiri di rumah, aku menjadi sangat khawatir. Apa ayah sedih karena hal itu?"
Tidak ingin mengecewakan niat baik anaknya, Akira menghibur dan mengelus kepala anaknya dengan lembut, "(Name) terlalu khawatir. Ayah akan baik-baik saja di sini. Sebelum menikah dengan ibumu, ayah sudah hidup sendiri selama hampir 8 tahun."
"Tapi, itu karena klan Hinata masih membantu ayah."
"Oh, kau benar."
"Ayah ... Jangan berpura-pura bodoh." (Name) cemberut dan menatap ayahnya malas.
Akira merasa gemas dengan anaknya dan kembali memeluknya menjadi lebih erat lagi. Dirasakan kehangatan (Name) untuk terakhir kalinya sebelum meninggalkannya. Mungkin ia memang akan kesepian setelah tidak ada selain dirinya yang menghuni kediaman kecilnya.
(Name) masih diam membiarkan ayahnya memeluknya sampai puas. Ia juga tidak melepaskan pelukan ayahnya. Raut kesedihan ia tutupi dengan menenggelamkan wajahnya ke dada ayahnya. Ia sebenarnya masih ingin tetap bersama ayahnya di sini. Namun, pilihannya sudah tetap untuk pindah ke SMK Jujutsu.
(Name) akan belajar dengan baik di sana. Menjadi seorang penyihir Jujutsu yang hebat dan akan kembali ke ayahnya. Pada saat itu juga, ia akan melepas marganya dan keluar dari klan Hinata. Tentu saja ia akan membawa ayahnya pergi dan hidup di tempat yang lebih baik. Tujuan telah ditetapkan dan sekarang adalah waktu untuk melaksanakannya.
"Maaf jika mengganggu waktu kalian, apakah sudah selesai? Waktu keberangkatan kurang dari dua jam lagi."
Mendengar suara Yaga yang tiba-tiba muncul, (Name) dan Akira melepas pelukan mereka. Akira mengatakan semua barang telah siap untuk di angkut. Mobil untuk pengangkutan barang akan tiba beberapa jam lagi, jadi (Name) berangkat terlebih dahulu bersama Yaga ke Tokyo menggunakan pesawat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jujutsu Kaisen Fanfiction || Female Reader Inside ✿
FanfictionCerita perjalanan seorang gadis (Reader) di dunia Jujutsu bersama dengan karakter Jujutsu Kaisen milik Gege Akutami sensei. Cerita murni khayalan saya dengan beberapa referensi dari anime-anime yang ada. Jika ada suatu kesamaan di dalam cerita, itu...