Selagi Gojou dan Getou berdiskusi, (Name) mengobrol dengan Shouko, "Naa, Shouko. Apakah kamu pernah menjalankan misi sendirian?"
"Sampai sekarang tidak. Aku biasanya ditemani oleh mereka," tunjuk Shouko pada Gojou dan Getou.
"Ditemani mereka juga? Apa karena kita perempuan?"
Shouko tertawa kecil, "Di sini tidak memandang kasta seperti itu. Misi yang pernah aku dapat tidak sulit, tapi karena pada dasarnya aku bukan tipe penyerang, wajar saja aku ditemani mereka. Lagi pula, Yaga sensei yang menyuruh mereka untuk menjagaku. Padahal aku juga tidak selemah itu, sih."
"Hee ... Yaga sensei ternyata orangnya sangat perhatian."
Shouko sedikit heran dengan ucapan (Name) yang terlalu jujur, "Sou?"
"Yaga sensei menyuruh Gojou-kun dan Getou-kun menemani kita saat menjalankan misi. Bukankah itu berarti sensei mengkhawatirkan kita kalau mendapatkan situasi yang sulit? Sensei bahkan meminta mereka untuk menjaga kita, pasti sensei sangat mempercayai mereka." (Name) sedikit berbisik, "Mereka berdua pasti sangat kuat."
"Kamu seperti sangat mengenal sensei, apakah kamu dekat dengannya?"
(Name) mengibaskan tangannya, "Tidak, tidak. Sebelum ke sini, kami hanya bertemu beberapa kali. Hanya saja Yaga sensei telah memberikan kesan yang sangat baik. Sensei telah menolongku berulang kali, jadi mungkin aku juga berhutang budi kepadanya."
Shouko menatap (Name) dengan bingung, tetapi (Name) tidak menjelaskan lebih lanjut. Shouko mengerti dan tidak bertanya lagi, jadi ia mengganti topik pembicaraan yang lain sambil menunggu diskusi Gojou dan Getou selesai.
Setelah beberapa lama, akhirnya Getou memutuskan, "Kalau begitu lakukan satu lawan satu saja."
"Ya, Hinata juga hanya perlu bertahan tanpa melakukan perlawanan balik," ucap Gojou.
Getou mengangguk dan menanyakan pendapat (Name). Karena tidak tahu metode latihan lainnya, (Name) hanya menyetujuinya. Melakukan pertahanan secara penuh mungkin akan membuatnya sedikit kesulitan, tetapi karena ini adalah belajar, jadi ia harus mencobanya terlebih dahulu.
Getou menyuruh Gojou yang menjadi lawan (Name) lebih dulu. Mereka berdua pernah latihan bersama sekali dan mungkin akan sedikit memudahkan (Name). Ada kemungkinan (Name) dapat mengingat pola serangan Gojou dan bisa menghindari ataupun menangkis serangannya.
Gojou dan (Name) sudah berdiri di tengah lapangan. Sebelum memulai latihannya, Gojou kembali mengingatkan, "Ingat ya, tidak melawan balik. Latihanmu adalah melakukan pertahanan secara penuh."
(Name) mengangguk ragu, "Un, yatte miru."
Melihat keraguan (Name) membuat Gojou tidak yakin. Ia tidak memikirkannya lagi dan mulai menyerang setelah memberi aba-aba. (Name) sedikit terkejut karena pergerakan Gojou langsung dimulai dengan cepat, tetapi ia berhasil menghindari serangannya.
(Name) merasa sedikit kewalahan karena terus menghindar. Bahkan ia selalu mengambil banyak langkah mundur supaya tidak mendapatkan serangan. Saat ia benar-benar terpojokkan, secara refleks ia menyerang balik setelah menangkis pukulan Gojou yang mengarah ke wajahnya.
Gojou terkejut dan menangkap pukulan (Name) dengan baik. Tanpa ampun ia langsung menarik tangan (Name) dan membantingnya ke bawah. (Name) yang mengetahui dirinya akan dibanting langsung sigap mendaratkan tubuhnya dengan aman supaya tidak mendapatkan rasa sakit yang lebih.
(Name) merintih setelah dibanting. Walaupun sudah melakukan yang terbaik untuk mendarat dengan aman, tetap saja masih ada rasa sakit saat tubuhnya membentur tanah. Bahkan tangannya masih di tahan Gojou sehingga ia tidak bisa bergerak banyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jujutsu Kaisen Fanfiction || Female Reader Inside ✿
FanfictionCerita perjalanan seorang gadis (Reader) di dunia Jujutsu bersama dengan karakter Jujutsu Kaisen milik Gege Akutami sensei. Cerita murni khayalan saya dengan beberapa referensi dari anime-anime yang ada. Jika ada suatu kesamaan di dalam cerita, itu...