Baru saja 10 menit berlalu, tapi rasanya sudah sangat lama. Gojou tidak ingin menunggu lebih lama dan berdiri dari duduknya. Ia harus mencari (Name) dan Akira. Melihat raut wajah (Name) tadi juga membuatnya penasaran.
Gojou keluar dari kediaman dan pergi mencari kediaman keluarga utama. Setelah bertanya pada beberapa pelayan klan Hinata yang tidak sengaja ia temui di koridor, ia berjalan menuju aula.
"Sepertinya sesuatu telah terjadi, aku harus cepat menemui mereka," gumam Gojou.
Sesampainya di sana, Gojou tidak langsung masuk. Ia ingin mendengar apa yang sedang dibicarakan di dalam Aula. Ia bersandar di dinding dan mendengarkan diam-diam. Setelah mendengarkan cukup lama, sepertinya ia tahu permasalahannya.
Dengan tidak sopannya, Gojou langsung membuka pintu Aula, "Ah, mitsuketa."
Gojou melihat (Name) dan Akira yang berdiri di tengah ruangan. Di depan mereka ada beberapa orang tua yang ia duga adalah para petinggi dari klan Hinata. Ia mengabaikan yang lain dan berbicara pada (Name).
Gojou berbicara sambil berjalan masuk ke dalam ruangan. Matanya terpaku pada (Name), tetapi kewaspadaannya memperhatikan seluruh ruangan dengan seksama. Mengingat ketidaksukaannya (Name) terhadap klan Hinata, ia harus mengawasi pergerakan klan Hinata.
Ketika mendengar (Name) memanggilnya dengan 'Gojou-sama', Gojou merasa ingin tertawa. Kesopanan (Name) berubah 90° ketika bersama ayahnya dan berubah 180° ketika di hadapan para petinggi klan Hinata. Ia jadi ingin mencoba menjahilinya sedikit.
"'Gojou-sama'? Kenapa jadi kaku seperti itu? Apakah kamu melupakan namaku? Panggil aku Satoru seperti biasa," ucap Gojou santai.
Raut wajah (Name) yang kesal membuat Gojou merasa puas. Ia berhenti beberapa sentimeter di dekat Akira dan terus berbicara, "Oi, apakah kamu masih lama di sini? Pembicaraan kita masih belum selesai dan kamu langsung pergi begitu saja."
(Name) berbicara dengan gugup, "Saya ... Maaf, Gojou-sama. Kami masih ada urusan di sini, jadi—"
"Apakah itu lebih penting dariku? Aku sudah menunggu sangat lama, loh, (Name)."
(Name) jadi bingung untuk bertindak. Ia melirik ke arah ayahnya untuk meminta tolong. Mungkin ayahnya bisa membujuk Gojou untuk kembali ke kediaman. Dengan begitu, keadaan akan menjadi sedikit membaik.
Akira tersenyum menanggapi tatapan memohon anaknya dan berbicara pada Gojou, "Satoru-sama, Tetua ingin menyambut kedatanganmu di klan Hinata. Apakah Satoru-sama tidak keberatan untuk berada di sini?"
'Bukan itu maksudku ....' batin (Name) sedih.
(Name) tidak memahami pikiran ayahnya sekarang. Tidak biasanya ayahnya menuruti kemauan para petinggi. Apalagi berhubungan dengan klan. Ia paham bahwa ayahnya tidak akan memanfaatkan hal seperti ini.
(Name) sedikit melirik ke arah para petinggi yang sudah terlihat senang. Walau tidak terlihat jelas wajah mereka, tapi perubahan suasananya yang tidak begitu tegang lagi membuatnya menjadi yakin dengan pemikirannya. Mereka pasti ingin segera menjalin hubungan dengan Gojou.
"Menyambut?" Gojou menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "Aku hanya ingin bertemu dengan (Name). Aku tidak ingin membicarakan hal yang merepotkan."
"Sebentar saja?" tanya Akira lagi.
Gojou menggelengkan kepalanya, "Aku hanya ingin (Name). Setelah itu, aku akan kembali."
Melihat penolakan Gojou, Tetua Hinata berdiri, "Gojou-sama. Maaf jika mengganggu waktu berharga Anda."
Gojou menoleh ke arah suara dan melihat seseorang yang cukup tua, "Ya, waktu berhargaku telah terbuang sia-sia karena (Name) meninggalkanku sendirian. Sekarang, biarkan aku berbicara dengannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jujutsu Kaisen Fanfiction || Female Reader Inside ✿
FanfictionCerita perjalanan seorang gadis (Reader) di dunia Jujutsu bersama dengan karakter Jujutsu Kaisen milik Gege Akutami sensei. Cerita murni khayalan saya dengan beberapa referensi dari anime-anime yang ada. Jika ada suatu kesamaan di dalam cerita, itu...