70 Penjaga untuk Ayah

1K 107 9
                                    

"Eh? Tidak ada misi?" tanya (Name) terkejut.

(Name) sedang berada di ruang guru bersama Yaga. Ia menduga kepulangannya akan disambut dengan misi, mengingat teman kelasnya mengatakan bahwa libur musim panas akan ada misi untuk para pelajar. Namun, Yaga mengatakan bahwa kepulangannya adalah permintaan ayahnya.

"Kamu kembali ke sini untuk menjalankan latihan dariku," ucap Yaga.

"Aku pikir latihan yang aku lakukan sudah berakhir? Aku menghabiskan waktuku di sana untuk berlatih bersama ayah."

Yaga menjelaskan bahwa ia memang memberikan waktu satu minggu untuk latihan di Hokkaido karena permintaan Akira sendiri. Setelah itu, (Name) akan melakukan latihan bersama dirinya dalam waktu satu minggu juga. Raut wajah (Name) terlihat murung, tetapi ia tidak mengatakan apa-apa.

"Aku sudah menyiapkan latihan untuk melatih pengendalian energi kutukan dan bagaimana cara mengontrol emosi supaya tidak mempengaruhi energi kutukanmu."

"Padahal aku bisa mengontrolnya. Yaga sensei harus melihatku langsung saat melawan roh kutukan," ucap (Name) santai.

"Itu adalah apa yang kamu pikirkan. Ayahmu mengatakan bahwa kamu belum mengontrol emosimu dengan baik sepenuhnya. Masih ada masalah."

"Apa itu?"

"Aku juga ingin mengetahuinya, jadi kamu harus melakukannya untuk menunjukkannya."

"...."

(Name) pasrah dan menghela napas. Tidak ada salahnya untuk latihan lagi. Lagi pula, ia juga menantikan latihan bersama Yaga. Ia bertanya waktu latihannya dimulai, tetapi penjelasan Yaga membuat suasana hatinya menjadi buruk.

"Tidak bisa lagi?" (Name) merengut sedih.

"Aku juga tidak bisa apa-apa tentang ini," ucap Yaga meminta maaf.

(Name) sedikit kecewa, tapi ia tidak bisa menyalahkan gurunya. Misi di dunia Jujutsu adalah sesuatu yang tidak bisa ditebak. Ia memaklumi hal itu karena sudah melihat ayahnya yang begitu sibuk pergi dan pulang di waktu yang tidak terduga. Pasti gurunya juga mengalami hal yang sama.

(Name) sudah menunggu waktu latihan bersama Yaga sejak awal memasuki sekolah Jujutsu. Ia pikir kali ini bisa melakukannya. Tidak disangka misi yang didapatkan Yaga memakan waktu yang tidak sedikit. Yaga harus pergi ke prefektur Yamagata dan tidak tahu kapan akan kembali.

"Jika aku tahu sensei akan pergi di saat aku datang, aku memilih untuk menetap di rumah bersama ayah lebih lama." (Name) menyentuh dagunya dan berpikir, "Tapi ... kurasa tidak apa-apa. Aku bisa bermain dengan Shouko di asrama."

"Apakah kamu tidak tahu? Shouko dan Suguru masih belum kembali."

"Kemana mereka pergi?" tanya (Name) terkejut.

"Sama sepertimu, mereka pulang ke rumah untuk menikmati hari libur. Apakah Satoru tidak memberitahu hal itu ketika datang ke rumahmu?"

"Ah! Jadi sensei benar-benar memberitahukan tentangku pada Gojou-kun?!" (Name) berkacak pinggang, "Aku terkejut ketika Gojou-kun tiba-tiba datang menemuiku di Hokkaido. Aku pikir ada masalah apa sampai membuatnya datang dengan keinginan sendiri."

"Satoru ingin meminta maaf kepadamu, jadi aku membiarkannya pergi. Maaf karena telah memberikannya informasi mengenai tempat tinggalmu tanpa ijin."

(Name) mendengus kecil. Ia tidak begitu masalah jika informasi tentang tempat tinggalnya diketahui oleh temannya. Lagi pula itu hanya rumah dan ia tidak terlalu memusingkannya. Apa yang membuatnya tidak senang adalah keterlibatan klan Hinata dengan teman-temannya.

"Sensei tahu bahwa aku akan kembali. Gojou-kun bisa menunggu sampai saat itu. Kenapa harus repot-repot membiarkannya datang ke rumahku? Karena hal itu, klan Hinata menjadi gempar dan ayah hampir mendapatkan masalah," protes (Name).

Jujutsu Kaisen Fanfiction || Female Reader Inside ✿Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang