(Name) berjalan masuk ke ruang belajar dan melihat ada sebuah tangan di ruangan itu. Refleks ia melompat mundur untuk memberi jarak. Seakan menyadari kehadiran (Name), tangan itu mulai menyerang dengan mencoba menangkapnya.
Tentu saja (Name) menghindar dan melewatinya. Ia mengikuti jalur lengan dari tangan itu untuk mencari tubuh roh kutukan, tetapi ia malah menemukan banyak tangan yang lainnya.
Tanpa berpikir dua kali, (Name) langsung pergi dan membatalkan niatnya. Ia berlari sambil sesekali melihat ke belakang untuk memperhatikan tangan-tangan yang mengejarnya. Ia sedikit waspada jika ada serangan mendadak.
(Name) kembali melihat ke depan dan menyadari bahwa itu jalan buntu. Ada pintu ruangan menuju kamar mandi, tetapi ia tidak ingin bunuh diri di sana. Ia memperhatikan sebentar tangan-tangan di belakang sebelum mempercepat larinya.
Sampai tepat di ujung koridor, (Name) langsung melangkah di dinding dan melakukan salto ke belakang melewati tangan-tangan yang terus ke depan. Ia langsung menerobos ke belakang dan mencari tubuh roh kutukan dengan mengikuti lengan di sepanjang koridor.
Tenyata lengan itu berputar-putar mengelilingi banyak ruangan. (Name) sampai pusing mengikutinya. Menghindari para tangan menyebalkan sekaligus bermain petak umpet dengan roh kutukan membuatnya kesal. Sampailah ia di ruang makan, tetapi lengannya tidak berhenti sampai di situ.
"Sejak kapan ada lubang di sini?" (Name) menatap ke arah langit-langit yang berlubang.
Melihat arah lengannya berasal dari lubang itu, sudah pasti roh kutukannya di atas. Seketika (Name) merasakan firasat buruk. Ia melompat ke atas dengan bantuan beberapa perabotan di ruang makan. Sampai di atas, ia langsung keluar dari ruangan dan masih mengikuti lengan yang menjalar.
Baru saja (Name) keluar ruangan, ada 2 tangan yang menghampirinya. Ia menghindari serangan tangan-tangan itu dan melewatinya tidak peduli. Larinya semakin cepat ketika arah lengan itu berasal dari ruang kesehatan.
(Name) membanting pintu ruang kesehatan yang hanya terbuka setengah, "KOUTA-KUN!!!"
(Name) melihat roh kutukan yang menatap ke arah kasur yang ditempati dua anak. Roh kutukan itu terlihat menyadari kehadirannya dan menoleh. Ia melirik sekilas ke arah kasur. Kouta dan temannya terlihat baik-baik saja di dalam kotak perisai.
(Name) merasakan serangan datang dari belakangnya. Ia melompat menghindar ke samping dan benar saja, ada dua tangan yang berusaha menangkapnya. Tangan itu kembali menghadap ke arahnya, tetapi tidak menyerang.
(Name) mengangkat katana di tangannya dan membaliknya. Jika serangan rumit tidak bisa di hindari, ia berencana menangkisnya dengan bagian belakang katana. Ia berharap hal itu tidak melukai tangan itu, tetapi ia akan mengutamakan menghindar.
Roh kutukan itu melihat ke arah (Name) dan berteriak. Kedua tangan yang mengarah ke (Name) mulai mengumpulkan energi kutukan. (Name) langsung memasang perisai di depannya. Tepat saat energi kutukan ditembakkan, dinding di belakangnya hancur tiba-tiba. Ia terkejut dan menoleh melihat ada 4 tangan yang lain mengarah padanya.
(Name) tidak mengkhawatirkan tembakan energi karena terhalang oleh perisainya, jadi ia berbalik ke belakang untuk menangkis ke empat tangan itu dengan katana. Namun, salah satu tangan itu berhasil menangkap kakinya dan menariknya ke atas. Tubuhnya dilempar sehingga menabrak sisi dinding dekat pintu keluar dan jatuh ke lantai.
Kepala (Name) terasa sakit. Ia mengeluh dan menyentuh bagian kepalanya yang nyeri. Ia merasakan sebuah cairan dan melihat bahwa itu adalah darah. Belum sempat rasa sakit di kepalanya hilang, ada tembakan energi lain yang mengarah padanya sekali lagi.
(Name) langsung berdiri dan menyingkir dengan linglung untuk menghindar. Serangan itu tidak kena dan tangan-tangan itu kembali mencoba menembak. Tanpa memikirkan sakit di kepalanya, ia langsung pergi dari ruang kesehatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jujutsu Kaisen Fanfiction || Female Reader Inside ✿
FanfictionCerita perjalanan seorang gadis (Reader) di dunia Jujutsu bersama dengan karakter Jujutsu Kaisen milik Gege Akutami sensei. Cerita murni khayalan saya dengan beberapa referensi dari anime-anime yang ada. Jika ada suatu kesamaan di dalam cerita, itu...