Latihan telah selesai dan Yaga sedang mengevaluasi. Ia melihat kemampuan (Name) yang cukup baik sehingga merasa puas. Sudah dipastikan (Name) bisa masuk ke dalam penyihir Jujutsu tingkat 3. Setelah ini, ia harus melihat kemampuan tehnik Jujutsunya.
Sebelum itu, Yaga harus mendiskusikannya terlebih dahulu kepada kepala sekolah dan mencari misi ringan yang mampu dijalankan oleh (Name). Yaga mengakhiri kelas dan meminta murid laki-laki untuk mengembalikan senjata kayu ke gudang senjata. Sedangkan murid perempuan sudah dapat kembali untuk mengganti pakaian dan bersiap untuk pelajaran berikutnya.
(Name) dan Shouko berjalan kembali ke asrama sambil berbincang. Seragam mereka masih berada di sana, jadi sekalian berganti pakaian di sana juga. Setelah mengganti pakaian, (Name) tidak lupa untuk mengambil alat tulisnya dan berjalan menuju kelas.
Di tengah jalan, Shouko mengajak (Name) untuk mampir sebentar membeli minum di vending machine. Karena masih ada waktu untuk pelajaran berikutnya, tidak perlu terburu-buru untuk kembali ke kelas. (Name) dan Shouko masing-masing membeli minuman yang berbeda. Setelah meminum beberapa teguk, (Name) merasa puas.
"Jus dingin memang yang terbaik setelah berolahraga," ucap (Name) riang.
Shoko memperhatikan (Name) yang sedang asik meminum jusnya. Sadar diperhatikan, (Name) menoleh ke arah Shouko dan menawarkan minumannya. Namun, Shouko menolaknya karena tidak begitu suka dengan minuman yang begitu manis.
"Padahal enak, loh. Sayang sekali ..." Sekali lagi (Name) meminum jusnya sebelum bertanya, "Punya Shoko minuman apa?"
"Soda. Tidak terlalu manis dan terasa segar. Mau mencoba?" tawar Shouko.
"Daijoubu, aku sudah puas dengan jusku," tolak (Name) dengan halus.
Shouko duduk di kursi panjang dan meletakkan kaleng soda di sisinya. Lalu, ia merogoh saku roknya dan mengeluarkan sesuatu. (Name) hanya terus asik meminum jusnya sampai menyadari apa yang di pegang oleh Shouko. Ia tersedak dan terbatuk karena terkejut.
Shouko juga ikut terkejut, tetapi ia masih santai membuka bungkus kotak yang ia pegang dan mengeluarkan sebatang rokok, "Doushita, (Name)? Pelajaran berikutnya masih lama, jadi tidak perlu minum terburu-buru."
(Name) masih terbatuk dan mencoba menenangkan dirinya. Setelah tenang, ia melihat ke arah Shouko yang sudah mulai menyalakan rokok dengan gas korek api. Ia menjatuhkan kotak minumannya tanpa sadar dan segera menghentikan Shouko dengan menahan tangannya, "Stop, stooop!!!"
Shouko melihat pergelangan tangannya yang di tahan (Name) dan menatapnya dengan bingung. (Name) juga ikut bingung dan menatap Shouko seolah-olah berkata apa yang kamu lakukan?
Dengan santainya, Shoko menjawab, "Aku ingin merokok."
"Aku tahu, aku melihatnya. Tapi ..." (Name) melirik ke arah rokok yang di pegang Shouko dan tidak mengatakan apa-apa lagi.
Shouko terkekeh geli melihat reaksi (Name). Ia mengurungkan niatnya untuk merokok dan menurunkan tangannya. (Name) melepaskan pergelangan tangan Shouko dan melihatnya mematikan rokok ke tanah. Shouko membuang rokoknya ke tempat sampah dan menyimpan kembali kotak rokok dan korek api ke dalam saku roknya.
Shouko menunjuk kotak minuman jus (Name) yang telah tumpah sebagian di tanah dan memperingatkannya. (Name) buru-buru mengambil minumannya yang jatuh di tanah dan membuangnya. Shouko sendiri menghabiskan minuman sodanya yang tadi di letakkan di kursi dan membuangnya ke tempat sampah juga.
Sebenarnya (Name) ingin bertanya, tetapi takut membuat Shouko tersinggung. Ia hanya diam mengikuti Shouko yang lebih dulu berjalan menuju kelas. Sesampainya di kelas, sudah ada Gojou dan Getou yang sedang berbincang. Mereka terlihat sangat asik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jujutsu Kaisen Fanfiction || Female Reader Inside ✿
FanfictionCerita perjalanan seorang gadis (Reader) di dunia Jujutsu bersama dengan karakter Jujutsu Kaisen milik Gege Akutami sensei. Cerita murni khayalan saya dengan beberapa referensi dari anime-anime yang ada. Jika ada suatu kesamaan di dalam cerita, itu...