Beberapa getaran terasa di gedung penitipan anak. Semakin banyak puing-puing yang jauh ke lantai. Bahkan suara hantaman dan sesuatu yang besar terjatuh terdengar sangat jelas. Sepertinya pertarungan Gojou dan Getou melawan roh kutukan itu cukup sengit.
"Apakah mereka tidak bisa bertarung dengan tenang?" oceh Shouko.
Shouko sedang membalut luka di kepala (Name) dengan perban. Ia juga membalut luka yang ada di dada kiri (Name). Untuk luka dalam, Shouko tidak bisa menyembuhkannya sembarangan. Karena ada tulang yang patah, (Name) harus di operasi terlebih dahulu.
"Baiklah, hanya ini yang bisa aku lakukan sekarang. Untuk sisanya aku memerlukan peralatan yang lebih lengkap," ucap Shouko sambil membereskan beberapa keperluan medis yang berserakan.
"Arigatou, Shouko."
(Name) merasa rasa sakit pada luka-lukanya berkurang. Shouko melakukan perawatan dengan sangat terampil dan cepat. Luka-lukanya luarnya tertutup dengan baik. Ia memakai kembali kemejanya dengan benar. Saat ingin memakai gakurannya, Shouko menyuruhnya untuk tidak memakainya saat ini.
(Name) menurut dan melipat gakurannya. Setelah selesai, ia menoleh ke asal suara jeritan terdengar. Ia tidak kuat mendengar jeritan anak kecil yang kesakitan, tetapi ia tidak bisa melakukan apa-apa mengenai hal itu dan hanya bisa diam di sini.
Shouko selesai merapikan isi tasnya dan menoleh ke arah (Name) yang terlihat sedih, "Doushita, (Name)?"
"Ah, iie ..." (Name) menunduk dan berkata lirih, "Aku hanya berpikir bahwa Gojou-kun benar ...."
Shouko diam mendengarkan (Name). Cukup lama (Name) terlihat mempersiapkan diri sebelum kembali berbicara, "Aku mendapatkan luka ini karena kesalahanku sendiri. Mendengar suara jeritan anak kecil yang merupakan umpan membuatku tidak tega menyerang roh kutukan itu. Yang bisa aku lakukan hanyalah menghindar dan menangkis serangan. Mungkin aku terlalu berbelas kasihan pada roh kutukan itu."
"Kini suru na [Tidak perlu dipikirkan]. Kamu pasti juga tidak mengetahui bahwa itu adalah umpan. Wajar saja jika kamu ingin menyelamatkan anak itu dan tidak ingin menyakitinya."
(Name) menoleh ke arah Shouko, "Bagaimana Shouko tahu itu?"
"Getou memberitahu bahwa kalian berdua pergi ke atas untuk menyelamatkan anak kecil. Pasti kalian berpikir jika anak itu masih manusia. Tidak ada yang menyangka bahwa anak itu sudah menjadi bagian dari roh kutukan."
(Name) membelalakkan matanya, "Apa?"
"Hm?" Shouko mengedipkan matanya bingung.
(Name) memegang kedua pundak Shouko dan bertanya lagi, "Yang barusan Shouko katakan! Masih manusia? Menjadi bagian dari roh kutukan?"
Shouko masih bingung dan bertanya balik, "Aku tidak melihat roh kutukan itu secara langsung, tapi aku menebak tubuh anak itu menempel pada roh kutukan itu, bukan?"
"Iya ... tubuh bagian bawahnya seperti menyatu pada roh kutukan itu."
"Berarti anak itu diserap roh kutukan itu dan menjadi bagian darinya. Saat roh kutukan itu kesakitan, sudah pasti anak itu juga terkena dampaknya. Kasus seperti itu cukup ba— Tunggu, kamu mau kemana?"
Panggilan dari Shouko diabaikan (Name). Ia langsung berlari sebisa mungkin menuju roh kutukan itu. Ia ingat bahwa Gojou mengatakan bahwa anak itu hanyalah umpan dan bukan anak yang dicari. Apakah Gojou berbohong?
(Name) terbatuk dan mengeluarkan sedikit darah. Sepertinya berlari terlalu cepat membuat lukanya menusuk organ dalamnya lagi. Ia tidak mempedulikan rasa sakitnya dan terus berjalan cepat ke ruang kesehatan. Ia tidak menemukan roh kutukan itu dan mencoba melacaknya dengan energi kutukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jujutsu Kaisen Fanfiction || Female Reader Inside ✿
FanfictionCerita perjalanan seorang gadis (Reader) di dunia Jujutsu bersama dengan karakter Jujutsu Kaisen milik Gege Akutami sensei. Cerita murni khayalan saya dengan beberapa referensi dari anime-anime yang ada. Jika ada suatu kesamaan di dalam cerita, itu...