22 Kecurigaan

1.1K 208 16
                                    

Lokasi pencarian sudah di lantai 3. (Name) sedang memasuki salah satu ruangan dan ternyata itu adalah bekas ruang laboratorium. Ia memasuki ruangan lagi yang ada di laboratorium dan mengecek di setiap sudut. Saat memeriksa bagian tempat penyimpanan sampel darah, ia merasakan energi kutukan yang cukup besar.

(Name) menjadi sedikit waspada dan mundur beberapa langkah. Ia memperhatikan sekitar dan mencari asal energi kutukan. Ia menebak energi kutukan tersebut termasuk dalam tingkat 3. Setelah beberapa waktu, sebuah roh kutukan menyerangnya dari atas.

Dengan gesit, (Name) menghindari serangan dan menjaga jarak. Roh kutukan tersebut meraung keras dan kembali menyerangnya. Ia mengeluarkan pisau dari sarungnya dan mulai menyerang juga. Beberapa luka jelas tercetak di tubuh roh kutukan tersebut, tetapi roh kutukan itu masih tidak ada tanda-tanda tumbang.

(Name) mengalirkan energi kutukannya pada pisau dan memotong salah satu tangannya. Tidak sampai situ, ia langsung menyayat tubuhnya cukup dalam. Merasa terpojokkan, roh kutukan itu meraung keras dan menyerangnya dengan ganas. (Name) cukup terkejut karena perubahan roh kutukan yang menjadi lebih brutal menyerang. Ia fokus bertahan untuk menghindari serangan.

Setelah (Name) terus menghindar, ia juga berusaha melukai roh kutukan lebih banyak. Tidak lama kemudian, roh kutukan berlari maju untuk menabraknya. Tentu saja (Name) menghindarinya sehingga roh kutukan itu menabrak dinding dan menghancurkannya. Sekarang roh kutukan itu berada di koridor rumah sakit.

(Name) maju menyerang roh kutukan itu untuk memotong tangannya yang lain, tetapi kali ini lengannya tidak terpotong. Sepertinya roh kutukan ini cukup pintar untuk melindungi tubuhnya. Ia tidak menyerah dan mengalirkan energi kutukannya pada pisaunya untuk memperkuat daya serangan. Mengayunkan pisaunya sekali lagi, roh kutukan mendapat luka yang kecil.

Roh kutukan menyerang balik dan (Name) melompat mundur untuk menjaga jarak. Lalu, roh kutukan itu melemparkan semacam cairan dari mulutnya ke arah (Name). Terkejut dengan serangan dadakan, (Name) berusaha menghindarinya. Sayangnya lengan kirinya terkena sedikit cipratan dari cairan itu.

(Name) merintih kesakitan dan merasa bahwa cairan itu berbahaya. Ia segera merobek lengan bajunya dan melemparkannya ke bawah. Dilihatnya lengan kirinya terluka seperti terbakar dan mulai memerah. Ia merasa tidak senang dengan luka yang didapat.

"Apakah ini benar roh kutukan tingkat 3? Jangan bilang ini termasuk tingkat 2 ..." lirihnya.

Sedari tadi, Gojou dan Getou mengawasi (Name). Getou yang melihat (Name) sudah terluka segera berjalan maju untuk menolongnya, tetapi tangan Gojou menghalanginya. Dengan heran, ia menoleh untuk bertanya.

Gojou hanya menjawab, "Tunggu sebentar lagi, biarkan dia sedikit terdesak. Kalau tidak begitu, dia tidak akan menggunakan tehnik Jujutsunya."

Getou menolaknya, "Bagaimana kalau tehnik Jujutsunya bukan tipe serangan? Bukankah kamu sendiri yang bilang tidak ingin menanggung konsekuensinya jika dia terluka?"

Gojou masih melihat (Name) yang fokus bertarung, "Setidaknya sampai dia benar-benar tidak mampu melawan lagi."

Getou tidak berkata apa-apa lagi. Ia kembali memperhatikan (Name) yang sedang menghindari cairan yang dilemparkan roh kutukan tersebut. Terlihat jelas bahwa (Name) sangat kewalahan, tetapi sepertinya tidak akan menyerah dalam waktu dekat. Pada akhirnya, ia menuruti perkataan Gojou dan terus mengawasi.

(Name) menatap tajam roh kutukan dan mengumpat dalam hati. Ia tidak menyukai cairan yang dilemparkan roh kutukan itu. Semakin lama, cairan yang dilemparkan semakin banyak. Cairan itu melesat cukup cepat sehingga ia sedikit kesulitan untuk menghindarinya.

Sebelumnya, (Name) berpikir bahwa cairan itu akan habis jika terus dikeluarkan, ternyata malah kebalikannya. Ia masih terus fokus menghindar dan memanfaatkan benda yang ada untuk berlindung. Tentu saja benda yang menjadi penghalangnya langsung melebur dengan cepat setelah terkena cairan itu.

Jujutsu Kaisen Fanfiction || Female Reader Inside ✿Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang