(Name) berlari mengejar roh kutukan di depannya. Roh kutukan ini hanya berlari dan tidak menyerang. Ia takut bahwa itu juga sama seperti yang sebelumnya sehingga tidak berani memusnahkannya. Apa yang dilakukannya hanya bisa mengurungnya ke dalam perisai.
Setelah beberapa menit, akhirnya (Name) berhasil mengurung roh kutukan itu. Ia mengatur napasnya dan memperhatikan roh kutukan yang meringkuk di dalam kotak perisai, "Lalu, apa yang harus kulakukan dengan ini?"
(Name) berhasil menangkapnya, tetapi tidak tahu apa yang harus diperbuat untuk membuat wujudnya kembali. Ia duduk diam di depan kotak perisai dan berpikir. Apakah ada syarat yang harus ia lakukan supaya wujudnya berubah? Ia mencoba mengingat kembali dengan apa yang ia lakukan sebelumnya.
Pertama-tama (Name) mencoba mengancam roh kutukan itu, "Hei, beri tahu dimana temanmu yang lain atau aku akan memusnahkanmu!"
Roh kutukan itu terlihat ketakutan dan meringkuk lebih dalam. Setelah menunggu beberapa saat, tidak ada yang terjadi. Sekarang (Name) mencoba bertanya, "Baiklah aku tidak akan memusnahkanmu, aku hanya bercanda. Bisakah kamu memberitahu dimana temanmu yang lain? Setelah itu aku akan membebaskanmu."
(Name) menunggu dan masih tidak terjadi sesuatu. Ia merasa bingung dan berpikir lagi. Tidak ada petunjuk sama sekali. Ia menyerah untuk melakukan sesuatu dan mencoba mencari roh kutukan yang lain. Ia akan membiarkan roh kutukan ini terkurung terlebih dahulu.
(Name) berdiri dan berbalik untuk pergi, tetapi ia menyadari ada sebuah cahaya yang semakin terang dari arah belakangnya. Ia refleks menoleh dan memperhatikan roh kutukan itu mulai bercahaya. Tidak lama kemudian, roh kutukan itu mulai luruh dan tergantikan dengan sosok anak kecil yang terlihat tidak sadar.
(Name) mendekatinya dan melihat tidak percaya, "Benar-benar berubah!"
Setelah perubahan yang terjadi pada roh kutukan selesai dan berubah total menjadi anak kecil, (Name) melepas perisainya dan menggendong anak kecil itu. Ia memperhatikan bahwa anak kecil itu terlihat baik-baik saja dan merasa tenang. Ia berjalan menuju ruang kesehatan untuk menidurkannya di sana.
Ada satu kasur yang tersisa dan (Name) membaringkan anak itu di sana. Setelah menyelimutinya dengan benar, ia memasang perisai di sekelilingnya sama seperti Kouta yang ada di sebelahnya. Dengan begini, dua anak sudah terselamatkan.
(Name) tidak langsung pergi dan masih memikirkan pemicu dari reaksi perubahan roh kutukan. Bisa jadi, syarat dari pemicunya adalah perkataan darinya, antara mengancam dan bertanya atau bahkan harus keduanya. Kemungkinannya masih kecil, tetapi ia akan mencobanya untuk yang ketiga kalinya.
Tepat setelah (Name) keluar dari ruang medis dan menutup pintu, sebuah tekanan dari energi kutukan muncul. Ia merinding merasakannya. Rasa haus akan membunuh terasa sangat mengerikan. Hawa dingin yang menyelimuti kulit yang bahkan tertutupi pakaian pun masih terasa.
Melihat kedua tangannya yang bergetar, (Name) mencengkeram tangannya kuat untuk menahan rasa gugup. Perasaan ini hampir sama dengan ia melawan roh kutukan di misi pertamanya. Tebakannya benar bahwa roh kutukan yang akan dilawannya tidak hanya tingkat 2, tetapi mendekati tingkat 1.
(Name) tersenyum miris, "Ada apa dengan misi yang aku dapatkan, sih? Kenapa aku merasa ini sudah seperti ujian kematian?"
Tidak ada pilihan. Tobari tidak bisa dilewati. Ada dua anak yang harus ia jaga dan satu anak yang harus ia temukan. Energi kutukannya sudah cukup banyak terpakai. Ia takut tidak bisa melawan roh kutukan dalam waktu yang lama. Jadi, ia akan mencari satu anak yang hilang dan menghindari roh kutukan sebisa mungkin.
(Name) tidak yakin bahwa ini akan bertahan cukup lama, tetapi ia juga tidak bisa menunggu. Dengan keyakinannya, ia melepaskan katana dari sarungnya untuk berjaga-jaga. Berkonsentrasi untuk mencari energi dari roh kutukan di tempat penitipan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jujutsu Kaisen Fanfiction || Female Reader Inside ✿
FanfictionCerita perjalanan seorang gadis (Reader) di dunia Jujutsu bersama dengan karakter Jujutsu Kaisen milik Gege Akutami sensei. Cerita murni khayalan saya dengan beberapa referensi dari anime-anime yang ada. Jika ada suatu kesamaan di dalam cerita, itu...