01. Dijadikan Tebusan Hutang

1.3K 57 0
                                    

Seorang gadis berlari sekuat tenaga, menghindari kejaran ibu tirinya yang ingin menjadikannya tebusan hutang pada juragan kampung. Rossy tak pernah menyangka jika wanita yang berstatus janda setelah kematian sang Ayah, sangat ingin menyingkirkan dirinya.

"Aku harus pergi dari sini!" ucap Rossy menambah laju larinya.

Tiba-tiba dua orang pria muncul di depan gadis berambut sebahu itu, membuatnya langsung memutar balik. Ia harus terbebas dari kejaran mereka. Namun, seorang pria dan wanita menghadangnya. Rossy terkepung. Gadis itu meronta saat kedua tangannya dipegang oleh orang suruhan ibu tirinya.

Retno mendekati putri tirinya. Ia tersenyum penuh kemenangan melihat Rossy yang tertangkap. "Kau pikir, kau bisa melarikan diri dariku? Tidak semudah itu, Rossy-ku sayang!" Tangannya terulur membelai pipi Rossy yang langsung menjauhkan kepala dari jangkauannya.

"Jangan menyentuhku! Aku tidak sudi disentuh oleh tangan kotormu!" pekik Rossy tersulut emosi.

Senyum menyeringai terbit di wajah wanita yang berdiri di depan Rosi. Netra wanita tersebut menatap jemarinya yang lentik. Putri tirinya itu sudah menunjukkan perlawanannya, tetapi tidak masalah. Sebentar lagi, ia akan menyerahkannya pada juragan kampung. Kemudian, ia akan terbebas dari semua hutang-hutangnya.

"Cepat, bawa dia. Aku tidak sabar melihat gadis ini  dijadikan istri oleh Juragan tua itu!" titah Retno yang berpikir jika sang juragan menyetujui tawarannya karena ingin memiliki istri seorang gadis.

Tubuh Rossy ditarik kasar oleh dua orang pria. Gadis itu sudah mengerahkan seluruh tenaganya untuk lepas dari cengkeraman mereka, tetapi tenaga yang dimilikinya tidak sebanding dengan anak buah Retno yang memiliki tubuh besar dan kekar.

Rossy menatap tajam ke arah wanita yang berjalan di depan mereka. Ia berjanji akan membalas dendam pada ibu tirinya itu. Setibanya di sebuah rumah yang paling megah di kampung ini, Retno menyerahkan anak gadisnya pada bodyguard yang berjaga. Ia menarik sudut bibir melihat ketidakberdayaan Rossy. Tak lama, seorang wanita muda menyambut kedatangan mereka. Rossy mengepalkan kedua tangan saat ibu tirinya berbincang hingga tertawa bersama wanita tersebut. Kemudian, pandangan Rossy teralih pada sebuah tas besar yang dilempar di hadapannya. Sudut bibirnya terangkat melihat seorang gadis yang datang menyusul.

"Ada apa Rania? Kenapa wajahmu terlihat masam?" tanya Rossy pada saudari tirinya. "Apa karena kau gagal berduaan dengan kekasihmu?" lanjutnya menerka dan berhasil mengambil atensi Rania.

"Jangan sok tau kamu!" ketusnya seraya melempar tatapan tajam ke arah Rossy yang terkekeh.

Retno menatap waspada ke arah Rossy yang berjalan ke arahnya. Ia merasa jika anak gadisnya itu berubah menjadi menyeramkan dengan raut wajah dingin dan seringaian di bibir mungilnya.

"Retno, apa kau tau, putrimu sudah beberapa kali melakukan hal tidak senonoh dengan kekasihnya. Dan kau tau, siapa kekasih putrimu?" ucapnya terjeda. "Rasga." 

Tatapan tajam menyergap Rania yang membeku di tempat. Gadis itu gelagapan. Ia tidak menyangka jika saudari tirinya membuka mulut mengenai rahasia yang selama ini disembunyikan.

Suasana semakin tegang saat semua tatapan tertuju pada Rania. Gadis yang selama ini dikenal dengan kecantikannya, ternyata memiliki sebuah rahasia yang sangat mencengangkan.

"Tidak, Bu! Dia berbohong! Aku tidak memiliki hubungan apa pun dengan Rasga, aku bersumpah!" elak Rania mencoba meyakinkan sang Ibu dengan sumpah palsunya.

"Aku pun bersumpah, pernah melihatmu melakukan itu dengan Rasga! Retno, apa kau ingat, di hari minggu tahun lalu, putrimu seharian mengurung diri di dalam kamar, bukan? Dan kau tak sengaja menemukan jaket seorang lelaki di kamarnya. Mereka, mereka melakukannya saat dirimu tidak ada di rumah di malam minggu itu." jelas Rossy tak mau kalah. Ia menatap Rania dengan napas memburu. Sudah cukup ia diam dan mengalah saat diperlakukan semena-mena oleh mereka.

Terikat Kontrak Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang