12

22 4 0
                                    


Ketika Zhou Hong mendengar kata "mengendarai mobil dalam keadaan mabuk" ekpresi wajahnya kontan berubah. Separuh kesadarannya tersentak, ia mengangkat kedua tangannya dari roda kemudi sambil berseru, "Omong kosong! Aku tidak minum minum! Eh tidak, aku tidak menyetir!"

Petugas polisi menatapnya dengan wajah heran, "Tuan, aku melihat mobil Anda melaju dari jauh dan berhenti disini, oh ya, aku juga akan mengecek kamera pengawas untuk memastikan Anda tidak ngebut."

Zhou Hong : "....."

Ia dengan marah memukuli setir lalu menatap Xie Hengyu dengan tajam "Bocah tengik, urusan kita belum selesai!"

Xie Hengyu buru-buru bersembunyi di belakang petugas polisi, ia mengadu dengan ketakutan, " Paman polisi....dia mengancamku!"

Petugas polisi memberi isyarat pada Zhou Hong untuk tidak bergerak seraya tangannya melakukan panggilan telepon, "Halo? Aku ingin kau mengirim salah satu petugas kemari. Ada pengemudi mabuk disini. Dia mengarahkan laju mobilnya tepat ke depan pintu gerbang kantor kami. Sungguh mengesankan. Ya, kirimkan petugas sesegera mungkin."

Ia menutup telepon lalu menunjuk mobil sport Zhou Hong dengan jarinya, "Tuan, silakan Anda tunggu sebentar disini, perkara ini sudah diserahkan pada petugas polisi lalu lintas, dan juga, kalau Anda masih melontarkan ancaman, aku tidak keberatan membawa Anda masuk ke dalam."

Zhou Hong begitu marah sampai mukanya menjadi hijau, ia menaikkan kaca jendela mobil seolah tidak mau melihat wajah Xie Hengyu lagi. Namun sebelum kaca jendela tertutup penuh pihak lain berceletuk, "Paman Zhou punya mobil yang sangat bagus, tapi terpaksa nantinya hanya dikandangkan dalam garasi, entah kapan bisa memakainya lagi untuk mengajak jalan jalan kekasihnya--- sungguh menyedihkan."

Kaca jendela pun tertutup penuh, dari luar tidak lagi terlihat apa yang terjadi di dalam mobil, namun Xie Xia melihat bodi mobil bergoyang keras, seperti seseorang tengah memukuli roda kemudi secara membabi buta.

Ia benar benar tidak ingin bicara pada Zhou Hong yang sepertinya punya masalah di otaknya. Xie Xia juga tidak percaya teman-teman wanitanya tulus bersamanya, apalagi mengingat betapa buruk karakter dan temperamen Zhou Hong. Sebagian besar mereka mungkin mendekatinya hanya karena pria ini berkantung tebal dan memiliki wajah lumayan.

Kedua pria ini baru saja berpamitan pada petugas polisi dan bermaksud pulang ke rumah ketika tiba-tiba ada mobil lain melaju dari arah berlawanan.  Xie Hengyu seketika menghentikan langkah kakinya dan mobil lain itu pun mengerem tepat di depannya. Xie Cui melongokkan kepala begitu kaca jendela mobil terbuka, "Kalian sudah keluar? Sepertinya aku tetap ketinggalan karena kesibukanku."

Xie Xia melangkah sedikit ke depan, "Dage, " sapanya.

Xie Cui mengangguk padanya lalu menunjuk ke depan, "Kenapa sepertinya aku mengenali mobil itu?"

"Itu mobil Zhou Hong, "Xie Hengyu yang menjawab, "kami bertemu dengannya siang ini dan sedikit tidak mengenakkan, tidak menyangka akan kembali bertemu dengan manusia itu disini. Tapi sekarang dia diamankan polisi karena mabuk saat mengemudi."

Berada di pinggir jalan jelas bukan tempat yang nyaman untuk mengobrol, Xie Cui pun tidak bertanya lebih banyak. Ia lalu memberi isyarat dengan dagunya, "Ikuti aku dengan mobil kalian, ayo kita cari tempat makan, aku belum makan siang, aku kelaparan."

Xie Xia sedikit terkejut mendengarnya, demi supaya tiba tepat waktu, Xie Cui bahkan mengabaikan jam makan siangnya?

Ketiganya masuk ke dalam mobil secara terpisah lalu memilih sebuah restoran kecil yang cukup memadai tak jauh dari situ. Karena sudah lewat jam makan siang, tidak ada lagi orang yang makan hingga suasana terasa lengang.

||TAMAT|| ANTAGONIS PENYAKITAN ENGGAN KERJA KERAS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang