50

7 1 0
                                    

Rutinitas Xie Puppy

========

"Jangan Paman ! Buka pintunya! "dari luar Xie Hengyu mengetuk-ngetuk pintu, "Aku salah. Aku benar-benar mengaku salah! "

"Kalau tahu salah, introspeksi dirimu." Pak Dosen Xia memutuskan untuk menghukum bocah tengik ini, supaya tidak sedikit -sedikit mendorong dengan hidungnya*, "Aku akan menilai bagaimana sikapmu hari ini, sebelum memperbolehkanmu tidur di kamarku."

*蹬鼻子上 dēngbízishàngliǎn : kiasan yang berarti memanfaatkan kelemahan seseorang.

Hari ini Xie Puppy gagal total dalam perjuangan mengejar hati sang Paman. Ia berdiri di depan pintu dengan telinga dan ekor terkulai. Bagaimana tidak, bukan hanya tidak berhasil mencium Pihak lain, ia pun kehilangan haknya untuk tidur bersamanya. Xie Hengyu berdiri dengan sedih di luar pintu, menyesali tindakannya yang terlalu jauh, lalu ia melontarkan permohonan terakhir, "Paman....apa kau yakin tidak akan membiarkan aku masuk?"

Xie Xia sudah tidak lagi termakan trik memelas dan menjual kesedihan ala Xie Hengyu, ia pura-pura tidak mendengar dan merebahkan diri ke tempat tidur.

"Jadi aku benar benar tidak boleh masuk?"

Xie Xia tetap pura-pura tidak mendengar.

Lima menit kemudian Xie Hengyu benar -benar pergi. Xie Xia pun mengganti bajunya lalu masuk ke dalam selimut. Begitu berbaring, ia melihat bayangan hitam berkelebat ke sampingnya. Saat menoleh, ia mendapati induk kucing yang semula tidur di kandangnya melompat dengan sendirinya ke sampingnya. Ibu kucing ini menduduki posisi yang seharusnya menjadi milik Xie Hengyu.

Ibu kucing tidak sendirian menempati posisi itu, ia juga membawa serta anaknya. Xie Xia tanpa sadar mengangkat alis saat melihatnya. Ia berpikir __ apa yang akan dilakukan Xie Hengyu besok, ketika tahu bahwa posisinya ditempati kucing?

Entah kalau penciuman Xie Puppy tidak cukup tajam, hingga ia tidak bisa mencium aroma kucing di tempat tidurnya.

Xie Xia berpikir demikian, sebelum perlahan-lahan jatuh tertidur.

**

Mungkin karena sebelum tidur nonton film horor-- meski tidak lagi takut setelah insiden pemadaman listrik membuyarkan ketegangan-- beberapa sekuen menyeramkan dalam film terbawa ke dalam mimpi, Alhasil ia mendapatkan mimpi aneh sekaligus menakutkan.

Karena mimpi itu Xie Xia pun terlambat bangun. Setelah bangun dan mengambil ponselnya, ia melihat pesan dari Xie Hengyu yang dikirim pukul 8 pagi, [ Paman, aku pergi kuliah ]

Pesannya ditambahi emoji imut dan lucu.

Saat ini sudah pukul 10 lewat. Xie Xia berpikir sejenak sebelum menjawab, [ Ada berapa mata kuliah hari ini ? ]

Sedikit mengejutkan, karena pihak lain tidak langsung membalasnya.

Saat ia selesai membersihkan diri lalu duduk untuk sarapan, balasan Xie Hengyu datang, [ Baru selesai kelas. Hari ini penuh. Masih ada dua kelas lagi di siang hari. Aku pulang pukul 4 sore ]

Xie Xia mengunyah roti isinya, ia tidak tahu apa bocah nakal itu memang tidak melirik ponselnya saat di kelas, atau pura-pura tidak melihat. Mungkin saja Pihak lain memang sengaja mengiriminya pesan di akhir kelas. Bagaimana pun juga Anjing kecil itu punya banyak taktik cerdik, bisa saja yang terjadi adalah yang terakhir.

Ia tidak memperpanjang pertanyaan, hanya menjawab, [ Ok. Perhatikan pelajaranmu ]

Xie Hengyu tidak menjawab lagi.

Penghuni rumah ini harus pergi kerja atau pergi kuliah, hanya Xie Xia seorang yang tidak punya kerjaan. Ia mengajak main kucing dengan tongkat mainan selama beberapa waktu, sampai mahkluk berbulu itu bosan dan menjauh. Xie Xia lalu mengikuti Lao Qin ke taman kecil untuk merawat tanaman.

||TAMAT|| ANTAGONIS PENYAKITAN ENGGAN KERJA KERAS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang