Jadilah Berani dan Percaya Diri
🦋🦋🦋
Xie Hengyu melihatnya berjalan menjauh dengan ekspresi muram.
Ia menarik nafas dalam-dalam, menutup kembali kancing baju yang terbuka lalu menghempaskan tubuhnya ke sofa dengan sedih.
Seharusnya tidak seperti ini....
Pada awalnya ia yang selalu mendominasi, namun kenapa Xie Xia berubah menjadi lebih ekspresif sejak tahu kalau dirinya tidak bisa menyentuhnya dengan lebih intim? Pria itu berinisiatif menciumnya, bahkan sekarang jelas jelas menggodanya....
Seperti inikah keadaan yǒushì-wúkǒng yang legendaris itu?
*有恃無恐yǒushì-wúkǒng ; ini adalah salah satu idiom termasyur di Cina. Artinya : Jadilah Berani dan Percaya diri, kepercayaan diri yang tumbuh karena pengetahuan.
Meski baru saja mendapat ucapan Happy Birthday, Xie Puppy tidak happy sama sekali. Ia mendorong pintu kamar Xie Xia dan melihatnya duduk di ranjang sedang membolak-balik buku harian.
Ia mencondongkan badan dengan rasa penasaran, "Kenapa kau membaca buku ini lagi?"
"Oh, tidak ada apa-apa." Xie Xia segera menutup buku. Ia sebenarnya sedang memastikan kalau ingatannya tidak salah kalau pemilik asli memang tidak pernah menyebutkan perihal ibu angkatnya di buku harian tersebut, "aku mau mandi dan pergi tidur."
"Ini baru jam tujuh malam...."
"Aku ngantuk."
Xie Hengyu terpaksa diam dan menatapnya pergi ke kamar mandi, "Apa aku boleh ikut denganmu?"
Xie Xia menatapnya dengan bingung, "Air tidak akan memadamkan api yang tersulut di dirimu, justru akan membuatnya semakin berkobar."
Xie Hengyu ; "......"
Sekarang ia yakin, Pamannya sudah berganti peran. Ia menjadi pemberani dan penindas!
Dan bukan cuma Paman kecilnya yang berubah jadi pemberani, kucing peliharaannya juga. Anak kucing sudah tumbuh besar, ia bisa berlarian bebas ke seluruh penjuru rumah. Makhluk kecil itu sering kali melompat ke tempat tidur di tengah malam, tidak pernah menimpa Xie Xia, hanya menimpa badan Xie Hengyu seorang.
Setiap kali kucing hitam melompat dan menimpa badannya, Xie Puppy terbangun dengan sedih, sangat menyadari dirinya diperlakukan seperti 'anjing' oleh seekor kucing, dan ia tidak cocok tinggal dalam lingkungan kucing.
**
Musim dingin di YuCheng semakin beku dan dalam. Xie Hengyu sudah menyelesaikan beberapa tugas akhir semester ini dan memiliki banyak waktu luang. Namun ini hanya berlaku untuk dirinya, mahasiswa lain masih sibuk kuliah.
Dimana pun sekolah, selalu ada murid yang rajin bolos, main ponsel dalam kelas, mengabaikan penjelasan dosen, copy paste tugas kuliah, lalu tersadar di akhir semester bahwa mereka tidak belajar apa-apa. Baru saat itu mereka panik mencari poin poin standar kelulusan mata kuliah yang disyaratkan dosen, berdesakan antri mengulang ujian akhir.
Xie Hengyu juga terkenal hobi bolos, bahkan beberapa tugasnya dikerjakan orang lain*. Namun saat para pelajar lain berkata "Aku tidak belajar apa apa semester ini," lalu keluar dari ruang ujian dan berkata, "Aku gagal dan harus remidial,", dan saat pengumuman hasil tes ujian mereka benar benar gagal, Xie Hengyu justru berkata, "Wah, jawabanku mendapat skor sempurna. Padahal biasanya cuma 60. Untung saja, kalau tidak bisa bisa aku ikut ujian ulang."
* Dalam teks 代筆 dàibǐ : ghost writer. Orang yang menggantikan tugas menulis individu lain.
Karena ini terjadi berulang kali, Gu Fei, teman sekamarnya, yang juga merangkap ghost writer untuk si anak orang kaya dan pemegang nilai tinggi, tidak bisa lagi menahan diri. Ia mencela pihak lain sebagai niánqīngrén bù jiǎng wǔdé sambil memeras airmata saat terpaksa antri mengambil ujian ulang.