80

21 0 0
                                    


K O N T E N  D E W A S A

K O N T E N E K P L I S I T

READ AT YOUR OWN RISK

===============

Di luar rintik hujan masih jatuh membasahi tanah. Xie Hengyu merapatkan dada telanjangnya ke dada Xie Xia yang masih dibalut jubah mandi tebal. Ciuman lembutnya jatuh ke sisi wajah Xie Xia sementara tangannya merayap membuka ikatan jubahnya. Dalam sekejab dada seputih salju pun terpampang di depan mata.

Xie Xia mendorong tubuhnya sedikit ke atas, Xie Hengyu segera memperbaiki posisi kepalanya di atas bantal, "Apa terlalu tinggi?" tanyanya.

"Tidak. Cukup untuk bisa melihatmu."

Alis Xie Hengyu sedikit naik, biasanya, ketika mereka bercinta, paman kecilnya lebih memilih menyembunyikan pandangannya, entah terpejam ataupun mengubur kepala di pundaknya.

Ia menunduk, mengecupi leher jenjang Xie Xia, lalu mengigiti pundaknya. Xie Xia menggeliat,"Sakit ah."

Pria muda di atasnya mengulum senyum, "Masih belum terbiasa juga, hmm?"

Xie Xia cemberut, "Apa ini sesuatu yang harus dibiasakan?"

"Mhhm, karena aku anjing kecilmu." sahut Xie Hengyu tak tahu malu. Bibirnya merayap ke bawah, ke puting merah muda yang terlihat meringkuk malu, ujung lidahnya yang basah menjilatinya berkali-kali sebelum tanpa ampun mengisapnya kuat.

"Ah! Hengyu! " Xie Xia memekik sambil memukul punggung pemuda itu, "jangan kuat- kuat!"

"Mmm..." Xie puppy bergumam tak jelas, masih sibuk memilin dan mengisap. Ia mengangkat kepalanya, menatap puas hasil karyanya, yang berhasil membuat puting merah muda itu kini bengkak kemerahan.

Dengan satu tangan ia menyingkap lepas jubah mandi Xie Xia, sementara angannya yang lain memcubit dagunya, menanamkan gigitan-gigitan kecil di sepanjang daging rahangnya.

Matanya tak pernah bosan mengagumi tubuh polos nan molek sang paman yang berkulit merah muda, yang sekarang terungkap tanpa penutup apa-apa. Tangan Xie Hengyu mengelus-elus perut rata Xie Xia lalu menunduk untuk mendaratkan ciuman lembut disana.

Xie Xie selalu menjadi pihak yang pasif, hanya saja entah kenapa kali ini tangannya merayap dan mengusap-usap paha dalam Xie Hengyu, pihak lain sedikit tersentak dibuatnya, "Xie Xia?"

"Mmmhh..."

Di telinga Xie Hengyu gumaman parau Xie Xia menjadi candu yang membuat hasratnya melonjak cepat. Ia menekan telapak tangan yang masih menempel di paha dalamnya lalu bergerak ke atas, memagut bibir Xie Xia, mengulumnya dengan rakus.

Tangan Xie Xia yang bebas menekan kepala Xie Hengyu, dari bibirnya erangan dan desahan mencelos tak tertahan, membuat pagutan dan isapan Xie Hengyu semakin ganas.

Ia lelaki muda yang penuh hormon menggelegak, yang tak pernah malu menunjukkan hasratnya secara terang-terangan, diantara erangan dan desahan pasangannya, tangannya mengambil tangan Xie Xia lalu menaruhnya di daging keras di antara kedua kakinya, "Xie Xia, sentuh aku."

Setiap kali bermesraan, Xie Xia akan mendengar namanya disebut tanpa embel embel paman, dan setiap kali itu pula dirinya seperti tersengat hasrat ,yang membuat tubuh bawahnya bereaksi jujur.

Xie Hengyu tahu itu, bibirnya lalu bergerak ke samping, mengigiti cuping telinga Xie Xia, mengantarkan deru nafasnya yang terdengar semakin berat, matanya spontan terpejam saat merasa telapak tangan ramping yang membungkus kejantanannya bergerak naik turun.

Suara hujan di luar semakin deras, tak jauh berbeda dari suara di dalam yang semakin keras. Xie Xia menggelinjang liar saat mulut pasangannya menjilati ujung kejantanannya yang merah muda lalu mengulumnya hingga basah berkilap.

||TAMAT|| ANTAGONIS PENYAKITAN ENGGAN KERJA KERAS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang