"Cium ah,"
◇◇◇◇
Xie Hengyu menarik nafas dalam-dalam, memaksa dirinya untuk tenang.
Tidak boleh, ia masih harus menjaga jarak dari Xie Xia. Saat ini ia tidak boleh menyentuhnya, jika ia terlalu dekat, sementara pihak lain sama sekali tidak bereaksi, ia sendiri yang akan kelimpungan.
Xie Hengyu perlahan-lahan menarik diri, mengeluarkan kaki dan tangannya yang gelisah dari selimut pihak lain lalu memunggunginya sambil mendesah sedih.
Ternyata susah juga terlahir sebagai anjing.
**
Beberapa hari kemudian Xie Xia pergi ke rumah sakit untuk melepaskan perban sekaligus mengecek mata. Untungnya tidak ada masalah, berdasarkan saran dokter ia masih harus terus memulihkan diri di rumah, akhirnya insiden kemarin berlalu tanpa meninggalkan bahaya.
Sejak kejadian malam itu, saat senter Xie Hengyu tergosok dan menyala, pemuda ini sudah mengambil pelajaran. Ia tidak lagi bersikap berlebihan pada Xie Xia, ciumannya pun berubah dangkal dan ringan, kurang lebih sikapnya menyerupai sekali digigit ular, sepuluh tahun takut tali sumur.
*一朝被蛇咬, 十年怕井 绳 yī zhāo bèi shé yǎo,shí nián pà jǐng shéng : metafora yang merujuk pada sikap takut / trauma karena pernah mengalami kemunduran atau peristiwa menyakitkan.
Xie Xia selalu merasa geli setiap kali melihat pemuda itu tidak tahan untuk tidak menciumnya tapi lalu berhenti di tengah-tengah ciuman.
Hari demi hari cuaca semakin dingin. Adapun terkait dengan Fan Jie , Xie Xia tidak terlalu memberi perhatian besar, bagaimana pun pihak berwajib masih berusaha mengumpulkan bukti-bukti pendukung, sedangkan Xie Hengyu, entah metode apa yang digunakannya, namun ia benar-benar berhasil mengumpulkan sekelompok golongan Fuerdai untuk bergabung dengannya membantu polisi.
Pada dasarnya Keluarga Xie memiliki jaringan kontak yang sangat luas, jika digerakkan bersama-sama bukan hal yang mustahil untuk menemukan bukti yang kuat, tapi ini membuktikan banyak tenaga dan dukungan finansial, dan yang paling utama tidak bisa terburu-buru.
Dan Xie Cui mempercayakan masalah ini kepada putranya dengan otoritas penuh, kecuali untuk dukungan finansial, untuk hal lain ia nyaris tidak turun tangan sama sekali. Pertama karena ia sendiri sibuk dengan pekerjaannya. Kedua... karena ia ingin mengetes kemampuan personal Xie Hengyu.
Apakah putranya itu memiliki kualifikasi menjadi penerus pimpinan Keluarga Xie.
Jadilah Xie Hengyu mulai belajar menyeimbangkan antara kuliah, hubungan romantis dan karir masa depannya. Xie Xia belum-belum sudah sakit kepala mendengarnya, namun Xie Hengyu sepertinya mampu beradaptasi dengan cepat, satu-satunya perubahan yang cukup terlihat adalah makin sedikitnya waktu luangnya di rumah, ini membuat pemuda itu jarang mengganggunya untuk bercumbu setiap malam, yang sebenarnya cukup melegakan.
Pada satu hari, Xie Xia merasa sangat bosan di rumah. Ia duduk dekat jendela Prancis sambil minum teh dan mengelus kucing. Saat melongok ke luar, ia melihat kepala pelayan Lao Qin sibuk dengan sesuatu di taman. Karena penasaran ia membuka jendela dan bertanya.
Lao Qin mendongak lalu berjalan mendekati jendela, "Oh, karena cuaca turun drastis, aku harus memindahkan beberapa pot bunga ke dalam ruangan, kalau tidak mereka akan mati beku di musim dingin seperti saat ini."
Xie Xia melihat barisan pot tanaman yang berjejer rapi di taman, "Apa boleh aku membantumu memindahkannya?"tanyanya dengan antusias.
"Tidak, tidak, tidak perlu merepotkan Er Shao....." Lao Qin tidak sempat menyelesaikan ucapannya karena pihak lain sudah bangun dari duduk, "Aduh, kalau Anda bersikeras, Anda harus mengenakan pakaian tambahan, hari ini cuacanya dingin dan juga berangin!"