45

11 2 0
                                    

Xie Xia menatapnya dan merasa melihat anjing besar dengan mata penuh harap menggoyang-goyangkan ekornya padanya. Hatinya seketika melembut, ia mencetus pelan...

"Tidak."

Xie Hengyu tertegun, tidak menyangka Paman kecilnya akan menolak mentah-mentah, "Kenapa tidak?"

"Aku Pamanmu."

"Kita tidak memiliki hubungan darah."

"Ada hubungan keluarga, apalagi kita tinggal seatap....."

"Aku bisa keluar saat ini juga."

"......"

Xie Xia sejenak menatapnya lekat-lekat, heran kenapa bocah ini begitu teguh, "Aku tidak tertarik menjalin hubungan romantis dengan anak kecil..." Xie Xia melontarkan alasan pamungkasnya dengan nada tak berdaya.

Anak kecil....

Saat Xie Hengyu mendengar perkataan ini, matanya seketika menyipit, "Paman masih menganggapku anak kecil?"

"Bukankah begitu? Kau akan mengejarku sebentar saja, anak muda seusiamu kebanyakan cuma panas tiga menit*, mengejar sesuatu sebagai ajang coba-coba, menjadikannya sebuah tantangan. Lalu setelah mendapatkan, mereka baru sadar hal itu membosankan, untuk kemudian mencampakkan."

* 三分鐘熱度 sānfēnzhōngrèdù : secara literal artinya panas tiga menit. Ini kata
slang di dunia maya yang merujuk pada antusiasme pada sesuatu yang hanya bertahan kurang lebih 3 menit.

Saat Xie Xia bicara, ia tidak berani menatap mata pihak lain. Sebenarnya Xie Xia sendiri tidak merasa yakin dengan ucapannya, ia tidak tahu apakah Xie Hengyu benar benar cuma panas tiga menit atau bagaimana, karena andaipun Xie Hengyu memang demikian, panas tiga menit pihak lain sudah kelamaan.

Xie Xia cuma.....emm, ia tidak pernah bicara tentang cinta, ia tidak pernah merasakan cinta, ia pun tidak tahu bagaimana membangun perasaan itu. Ia merasa Xie Hengyu adalah murid nakal yang membuatnya sakit kepala, ia tidak bisa membayangkan membangun hubungan romantis dengan muridnya sendiri, dalam persepektifnya, itu bukan hal yang normal. Maka secara naluriah ia memilih menghindar.

Kalau sedari awal ia menyadari Xie Hengyu menaruh hati padanya, ia pasti akan meminta pihak lain menjauh. Sayangnya ia baru menyadari perasaan pihak lain saat dirinya sakit, saat itu ia tidak punya energi dan kekuatan untuk memintanya menjauh.

Sekarang karena Xie Hengyu sudah berinisiatif membuka tabir hatinya, ia harus segera membuat batasan tegas dengannya, supaya pemuda itu tidak perlu membuang waktunya sia-sia.

Xie Hengyu terdiam, keheningan total mendadak menyelinap masuk dalam ruangan. Xie Xia merasa kikuk dan canggung, ingin segera melarikan diri, namun pergelangan tangannya ditarik pelan.

Lalu ia mendengar Xie Hengyu bertanya, "Dalam hati Paman kecil, benarkah tidak ada rasa suka sedikitpun padaku?"

Nada suaranya terdengar berbeda dari biasanya, sama sekali tidak terdengar menggoda, justru terdengar dibungkus dengan kesungguhan luar biasa, seolah-olah murni mencari jawaban.

Melihat ekspresi serius Xie Hengyu, Xie Xia gagal menanggapinya langsung. Ia berpikir sejenak sambil menggigit bibir.

Apa aku memiliki rasa suka padanya?

Tentu saja

Sejak awal, penampilan bocah ini terlalu mempesona. Ia sangat tampan, berperilaku manis dan penuh pengertian padanya, bisa dibilang dari awal ia sudah terperdaya. Xie Xia selalu berpikir Hengyu adalah pemuda simple minded dan lurus, namun ternyata semua itu hanya penampilan luar, di balik itu ada banyak jebakan dan trik untuk memuluskan rencana anjing jahat ini mencuri hatinya.

||TAMAT|| ANTAGONIS PENYAKITAN ENGGAN KERJA KERAS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang