⏺️ Apa kau sungguh-sungguh peduli padanya?
Xie Xia menggelengkan kepalanya kuat-kuat, "Kenapa kau tidak memberikan tiket ini ke perusahaan Ayahmu, menjadikannya sebagai hadiah untuk karyawan yang memiliki performa terbaik musim ini?"
"Mana boleh begitu." sahut Xie Hengyu, "Ini adalah tiket festival Qixi, memfasilitasi mereka untuk kegiatan outdoor hanya akan menurunkan produktivitas kerja."
Xie Xia : " ......" Dasar setan kapitalis!
Ia mendelik tajam pada Xie Hengyu, "Kalau begitu terserah kau saja, kau boleh ajak siapa saja, asal bukan aku."
Xie Hengyu yang ditolak mentah-mentah menatap Xie Xia dengan wajah memelas, suaranya terdengar lirih dan sedih, "Namun yang terpikirkan olehku cuma Paman kecil. Apa Paman kecil yakin tidak mau menemaniku?"
Xie Xia tidak mau melihat penampilan sedih sang keponakan, ia buru buru memalingkan wajah, "Tidak."
"...... Baiklah kalau begitu,"suara Xie Hengyu terasa kental emosi ketidakberdayaan, "Aku terpaksa harus membuang tiket ini."
Mendengar kalau pemuda itu akan membuang tiketnya kontan membuat Xie Xia tertekan. Bagaimanapun juga dua tiket itu seharga 1.314 yuan. Meski saat ini ia tidak kekurangan uang, tapi rasanya sayang kalau membuangnya begitu saja.
Saat ia memutar kepalanya bermaksud menyarankan: "kenapa tidak kau berikan saja pada teman kuliahmu?", saat itu pula matanya melihat Xie Hengyu menundukkan kepala sambil membuang tiket ke tempat sampah.
Xie Xia seketika tertegun.
Penolakannya telah membuat sekujur tubuh pemuda itu menguarkan emosi sedih dan terluka, seperti anjing yang berlari ke arah tuannya sambil membawa bola di mulutnya, lalu mengibaskan-ngibaskan ekornya dengan riang bermaksud mengajak sang tuan bermain dengannya, namun ternyata tuannya dengan dingin dan kejam menolaknya tanpa ampun.
Anjing itu begitu terluka sampai membuang bola kesayangannya dan tidak mau melihatnya lagi.
Perasaan Pak dosen Xia yang selalu berhati lembut terguncang hebat oleh perasaan bersalah karena merasa telah menyakiti anjing kecil yang lemah. Ia segera mengait tangan si keponakan, "Emm... Baiklah... Nanti.. aku saja yang menemanimu."
Bukan masalah besar, anggap saja sebagai ucapan terimakasih. Selama beberapa waktu ini Xie Hengyu telah benar-benar merawatnya dengan baik. Pemuda ini ada saat dirinya terkapar sakit, ia juga pernah memberinya hadiah. Bukan masalah besar mengabulkan keinginan untuk satu kali ini saja. Bukan masalah besar.....
Ia hanya sedang menjauhkan anjing kecil ini dari proses penghitaman, ia hanya sedang menjalankan fungsinya sebagai guru dan orangtua!
Setelah Pak dosen Xia berhasil mencekoki dirinya sendiri dengan pelbagai macam justifikasi, ia melihat Xie Hengyu mengangkat kepalanya dengan wajah kaget bertanya, "Benarkah?"
Ekspresi Xie Hengyu membuat Xie Xia nyaris bisa melihat telinga yang semula terkulai jatuh kini kembali berdiri tegak, ia terbata bata menjawab dengan perasaan tak nyaman, "Sekali.. ini.... saja. Tidak ada lain kali."
"Aku tahu Paman kecil adalah yang terbaik untukku." Xie Hengyu mengibaskan ekornya dengan gembira, terlihat seperti ingin melompat dan memeluknya.
Xie Xia buru buru bangkit, "Hmm, aku sedikit lelah. Aku akan kembali ke kamar dan beristirahat lebih awal, kau bisa menaruh coklat-coklat itu di lemari es dulu, jumlahnya terlalu banyak, aku akan memakannya sedikit-sedikit.
"Baik, Paman kecil."
Xie Hengyu mengawasi punggungnya pamannya, setitik kelicikan sekilas melintas di matanya, senyum kecil yang terbit di sudut bibirnya seolah berkata : Rencana Berhasil.