23

17 4 0
                                    


Jatuh dalam pelukan yang hangat

=======

Xie Xia : "....."

Ia tidak merasa senang!

Pak dosen Xia yang wajahnya merah padam karena menanggung malu telah ditanyai pertanyaan-pertanyaan memalukan menarik nafas dalam-dalam, ia lalu menatap Xie Hengyu dengan sorot mata penuh ancaman, "Jangan beritahu siapapun."

Xie Hengyu melihat reaksinya tidak kuasa menahan perasaan betapa mengemaskan sosok pamannya, pria itu tak ubahnya seperti anak kucing yang sedang marah, berdesis menunjukkan giginya.

Demi tidak kehilangan hati anak kucing, ia buru buru mengangkat tiga jarinya bersumpah atas nama Tuhan, "Ya. Paman kecil tidak perlu cemas, aku tidak akan mengatakannya pada siapapun."

*Telunjuk+ jari tengah+ jari manis.

Tak lama dari ia bicara terdengar bunyi gedebuk dari benda jatuh yang cukup kuat, rupanya sebuah lukisan jatuh dari dinding, menampakkan sebuah jendela di belakangnya.

Rasa panas di wajah Xie Xia sedikit memudar, ia melihat ke sekeliling ruangan dimana tidak nampak adanya pintu kedua. Ia lalu menatap jendela dengan penuh curiga, "Mereka tidak menyuruh kita keluar lewat jendela 'kan?"

Bingkai jendela terbuat dari kayu dan dimensi lebarnya cukup untuk dilewati orang dewasa, namun posisinya begitu tinggi hingga akan sulit untuk memanjatnya.

Keduanya saling bertukar pandang, di waktu yang sama terpikirkan kursi yang ada di ruangan sebelumnya. Mereka lalu bergegas membawa kursi tersebut dan menaruhnya di atas meja. Baru dengan cara itu jendela bisa didorong terbuka.

Xie Hengyu melongok keluar jendela, "Jalan keluarnya benar benar lewat jendela ini, ada jaring penadah di bawah. Paman, aku akan keluar lebih dulu, nanti aku akan menyambutmu di bawah."

Meskipun Xie Hengyu bilang ada jaring penadah di bawah, namun membayangkan pemuda itu akan melompat dari jendela, hati Xie Xia menjadi sedikit gugup, "Kau berhati-hatilah!"

Xie Hengyu ternyata sangat tangkas, ia mengulurkan tangan,menumpukannya di rangka kayu lalu berguling dan mendarat dengan ringannya, "Paman kecil, ayo lompatlah." teriaknya dari bawah.

Xie Xia : "......"

Bocah kecil ini piawai sekali melompat dari jendela, apa jangan-jangan di sekolah ia sering kabur lewat jendela?

Insting profesional Pak Dosen Xia membuatnya waspada, namun alih-alih bertanya, ia justru naik ke atas meja dan mengintip keluar jendela.

Di luar Xie Hengyu berdiri tegak dengan kedua lengan terbuka lebar, sedang mendongakkan kepala, "Ayo cepat Paman kecil, aku akan menangkapmu."

"Tunggu sebentar," Xie Xia melepaskan kacamata lalu melemparkan kepadanya, lalu dengan hati hati sekali ia memanjat dan duduk di bingkai jendela, sejenak hatinya merasa ragu dan gugup. Dan akhirnya sambil menggertakkan gigi ia melompat turun.

Jarak jendela dengan tanah sedikit lebih tinggi dari tinggi badannya, begitu ia melompat sepasang tangan menangkapnya, dan tubuhnya jatuh dalam pelukan hangat.

Xie Hengyu merengkuhnya seperti melindungi barang pecah belah yang rentan pecah, menjaga dengan sungguh-sungguh, sebelum menaruhnya dengan hati hati di tanah, "Paman masih sangat ringan, berat badannya sama sekali tidak bertambah. "

Xie Xia tidak berani membuka mata sebelum pihak lain memasangkan kacamatanya, ia merasa suhu tubuh Xie Hengyu masih tertinggal di dirinya, "Tidak sopan." sahutnya pelan.

||TAMAT|| ANTAGONIS PENYAKITAN ENGGAN KERJA KERAS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang