BASKARAURA (1)

835 164 117
                                    

📌budayakan tinggalkan vote dan comment ya gusyyy!!!

1. Baskaraura(l)

_jangan menaruh kebahagiaan kepada seseorang ya Ra, terutama gue. Karena kalau gue tiba-tiba pergi kebahagiaan lo juga akan pergi_  ALDEN GHIFARIL

*
*
*
*
*

Flashback on

        "Ra bangun! "suara itu tertangkap begitu jelas oleh indra pendengaran nya. Ingin sekali dia membuka kedua matanya, namun terasa begitu berat karena dia baru saja tertidur setelah 3 hari ini jam tidur nya tidak normal.

        "Ra bangun! Alden butuh lo."seketika kedua matanya terbuka dengan lebar. Rasa ngantuk yang sangat menyerang dirinya seakan-akan sudah pergi begitu saja. Mendengar nama Alden membuat dirinya merasa sangat takut akan arti kehilangan.

        Dengan kesadaran yang belum terkumpul dengan penuh Aura berjalan dengan langkah cepat. Kedua tangan nya mencemol rambut nya sehingga terlihat begitu jelas leher nya yang putih itu.

        Semua mata kini tertuju padanya. Menatap nya dengan sorot mata yang tidak bisa diartikan. Baskara, Orion,Marvel dan juga Raja kini menatap nya begitu tajam. Aura hanya diam mematung untuk beberapa saat. Dia mengatur nafas nya yang terengah-engah.

        "Masuk Ra! Alden udah sadar, dia nyariin lo." Marvel tersenyum kearah nya. Aura menganggukkan kepala dan segera masuk kedalam ruangan itu.

        Tubuh mungil cewek itu terhenti di depan pintu yang sudah tertutup. Kedua matanya menatap Alden yang kini menatap nya dengan tatap yang begitu sendu. Dirinya masih mematung. Menatap bagaimana Alden yang saat ini masih merasakan sakit yang sangat luar biasa.

        Cowok itu terlihat begitu pucat dengan luka-luka yang menghiasi wajah dan kedua lengan tangan nya. Selang oksigen yang menutupi sebagian wajah nya membuat cowok itu kesulitan untuk sekedar bicara.

        " Sini.. Ra, "ucapnya dengan begitu lemah. Alden mencopot selang oksigen itu dan tersenyum ke arahnya.

        Aura berjalan dengan perlahan. Hati nya begitu sakit melihat Alden yang tak berdaya sekarang ini. Kedua matanya sudah berkaca-kaca. Darah nya seakan berhenti begitu saja saat dirinya sudah berdiri di samping bangkar milik cowok itu.

     Alden.

         Laki-laki yang saat ini sudah tersadar dari tidur nya yang begitu lama. Cukup 3 hari saja Aura merasa dirinya seperti manusia yang tak punya nyawa.

        "Ja... Jangan, na.. ngis Ra, Alden nggak suka,"ucap nya ketika air mata Aura sudah mulai berjatuhan. Bohong kalau Aura akan menahan air matanya. Nyatanya kini bendungan itu sudah ambrol begitu saja.

        "Maaf, mungkin kalau aku nggak nyuruh kamu buat jemput aku pakai motor mungkin.... "

        "Ssttt." Alden menggeleng lemah.Tangan cowok itu menggenggam erat tangan Aura yang terasa begitu dingin."Nggak ada yang salah Ra."ucap nya menenangkan Aura.

        "Maaf." Aura terisak. Air matanya bercucuran begitu banyak.

        "Gue paling nggak bisa lihat lo nangis Ra, gue mohon. Jangan nangis,"ucap Alden dengan tertatih. Cowok itu mempererat genggaman nya. Memberi rasa yang begitu hangat untuk Aura. Meyakinkan kalau dirinya akan baik-baik saja.

BASKARAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang