Follow sebelum membaca!
📍tulis pesan untuk Author dong➡️
📌 vote dan comment nya jangan lupa ya 😍
Ceritakan menurut kalian tentang kriteria Aura dong!!!
Happy reading:v
23. "Tanpa Judul"
"Selesai tanpa pertengkaran itu menyakitkan"
~Author~
Aura, Putri, Cantika dan juga Sherly turun dari mobil dengan saksama. Keempat gadis itu selalu menjadi pusat perhatian di manapun tempatnya. Contohnya saja sekarang, disaat keempat gadis itu ingin segera duduk di dalam kelas namun berbeda dengan para cowok yang masih duduk di atas motor mereka. Entah apa yang dipikirkan oleh mereka yang sebegitu relanya menunggu kedatangan mereka.
Keempat gadis itu berjalan dengan berdampingan. Melewati segerombolan cowok yang kini telah bersiul dan menggoda mereka. Namun, keempat gadis itu bukan kanibal yang suka memakan buaya. Raut wajah mereka berbeda-beda, Aura dan Putri hanya menatap datar semua objek yang ada di sana, pandangannya lurus ke depan. Sedangkan Cantika dan Sherly terlihat sedikit tersenyum saat ada beberapa orang menyapanya. Jangan heran, memang dari keempat gadis itu hanya Cantika dan juga Sherly yang paling ramah.
"Anjirr makin cantik aja nih, Aura Cs."
"Gue mau ngedeketin salam satu dari mereka tapi takut."
"Oh may god, pagi-pagi gini imun gue rasanya naik ngelihat mereka."
"Gue aja yang cewek suka lihat dia, apa lagi para cowok ya?"
"Sherly!"
Keempatnya berhenti, memutar poros tubuhnya dan mendapati inti Ghefaros yang sudah berjalan menghampirinya.
"Gue punya sesuatu." Orion berdiri di depan Sherly yang terlihat tersenyum itu. Orion membuka tas sekolahnya dan mengeluarkan dua kotak susu pisang.
Dengan malu Sherly menerima uluran susu kotak itu. Dia tersenyum canggung saat semua pasang mata menjadikan dia sebagai pusat perhatian.
"Makasih Orion, hehehehe."
"Duhh, tambah meleleh nih gue." ucap Orion dengan meremas dada kirinya dramatis.
Putri memutar bola matanya malas. Mendengus lalu menarik Sherly agar menjauh dari cowok itu.
"Lahh... lahh, kok dibawa pergi sih? Woyy Put!" Orion berlari mengejar Putri yang terus menarik Sherly.
"Capek deh." Marvel memukul pelan keningnya sendiri. Cowok itu lalu pergi begitu saja dengan Sangga dan juga Cantika yang sudah berjalan di depannya. Kini di tengah lapangan itu tersisa Baskara dan juga Aura.
"Apa?! " Aura meninggikan suara. Gadis itu menatap Baskara yang sejak tadi hanya diam menatapnya.
"Galak amat sih?" cowok itu meraih tangan Aura, menggenggam lalu menariknya untuk berjalan meninggalkan parkiran.
"APA-APAAN INI?! MARVEL, ORION,RAJA, KESINI KAMU SEKARANG!" suara Pak Fathur benar-benar membuat gendang telinga pecah. Pagi-pagi yang indah ini sudah hancur lebur ketika suara lelaki berumur lima puluhan itu sudah menyambut kedatangan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
BASKARAURA
Teen FictionBaskara Alfin Millanio, ketua Ghefaros dari keturunan darah Millanio yang saat ini masih aktif menjadi pemimpin Mafia di Amerika. Anak kedua, dari dua bersaudara itu lebih cenderung memiliki kepribadian tertutup dan telah mencintai seorang gadis be...