GADIS KECIL SIWADAH PENDERITA

100 50 5
                                    

📌jangan lupa vote nya ya gusyyy!!

      Deskripsikan menurut kalian sosok Sangga dong!!
 
  Spam comment di sini!!

Follow sebelum membaca!!

Happy reading:v


26. Gadis Kecil Siwadah Penderita

"Sejak kecil kehidupan ku selalu di penuhi dengan kebahagiaan. Tapi, selama itu juga aku mulai menumbuhkan rasa sakit yang begitu dalam. Hingga saat ini sudah mulai bertumbuh membesar"

~Aura Anggun Queenzha C~

       

        Lanjutan dari mimpi Aura....

        "Bawa dia Dad!" ucapnya dingin.

        "Pergilah! Daddy yang akan mengurus semuanya. Bersembunyi adalah hal yang paling tepat,"

        "Aku nggak bisa. Biar kak Alden yang bersembunyi dan aku akan menembak mati para keparat yang sudah membuat gadis ku ketakutan."

        "Jangan gila kamu,Kara! Pergilah bersama gadismu ini," Baskara menoleh, menatap Aura kecil yang memejamkan mata di dalam gendongan Aden.

        "Aku serahkan dia kepadamu Dad, ijinin aku buat tembak mereka." Baskara berjalan dengan tembak yang sudah ia genggam begitu kuat.

        "Jangan bertingkah seperti anak kecil Kara!" langkahnya terhenti, suara tinggi yang berhasil ke luar dari mulut Aden membuatnya tersentak.

         Baskara menoleh,menatap Aden dengan wajah datarnya. Cowok itu tersenyum smrik dan tertawa sumbang."Kau mau aku diam saja saat gadis itu terluka karena ulah mereka?" Aden terpaku beberapa saat. Ia tatap lekat wajah putra keduanya itu. Terlihat jelas kalau Baskara sudah menahan amarahnya.

        "Pergilah! Aku percaya Daddy bisa ngelindungin dia." Baskara pergi begitu saja. Meninggalkan Aden yang masih terpaku. Lelaki itu menatap punggung lebar Baskara yang semakin menjauh dan menghilang ketika pintu ia tutup dengan keras.

        Aden menoleh, menatap Alden dengan luka yang ada di kening anak pertamanya itu. Setelah aksi kejar-kejaran di berbagai negara akhirnya sampai di negara inilah Aden dan juga Harvey bisa menemukan Alden dan juga Sangga yang di perlakuan seperti hewan. Entah manusia terbuat dari apa para keparat itu yang tidak mempunyai rasa impati sedikitpun.

        "Siapa dia Dad?"

        "Gadisnya adik mu." jawabnya dengan tersenyum.

        "Dia cantik Dad, aku juga menginginkannya." Aden terpaku. Tubuhnya seakan menegang begitu saja. Setelah membawa Aura kedalam kamar dan menyuruh para maid untuk mengganti pakaian Aura Aden membawa Alden keluar.

        "Duduk sini!" Aden menepuk-nepuk kursi yang ada di sebelahnya itu, menyuruh agar Alden duduk di sebelahnya. "Apakah kamu lupa dengan perkataan mu dulu?" Alden menggeleng.

BASKARAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang