📍Vote Setiap Bab!!
38. Tangis Di Bawah Alam Sadarnya
Bersama dengan hembusan angin di rooftop gedung pencakar langit yang begitu gelap. Putri berdiri berdampingan dengan orang yang selama ini sangat ia hindari, bukan karena takut, melainkan karena ia takut kehilangan kendali nantinya. Marvel benar, menghindari masalah hanya akan membuat rasa sakitnya sedikit berkurang, namun tidak menyembuhkan.
Cukup lama di rooftop tersebut, hening. Baik Putri maupun Kevin Sebastian Darellian sama-sama berdiri di dekat pembatas rooftop, dengan pandangan lurus ke depan.
"Gimana kabar, lo?"
Tertawa sarkas, Putri memutar tubuhnya bersandar pada pembatasan rooftop namun dengan mata yang lurus. "Lucu, lo nanyain gue kabar gue setelah perbuatan tolol lo waktu itu? Basi, tau gak?"
Kevin melirik pada Putri, sejak pertama kali melihat gadis ini di beberapa tempat dan waktu yang tidak sengaja, Kevin benar-benar di buat jatuh cinta dengan gadis itu. Kenapa? Karena sikap dan kepribadian Putri tidak sama dengan perempuan lain nya.
"Sepertinya lo gak pernah lupain gue, ya? Kayak nya gue juga gitu, gak pernah lupa sama apa yang udah lo perbuat sama gue, temen gue dan adik gue" Suara Putri kian terdengar datar. Melirik Kevin, sehingga pandangan mereka bertemu. "Bahkan ketika gue lupa ingatan sekalipun. Gue gak akan pernah lupa sama apa yang udah lo lakuin ke gue"
"Apa sekarang lo mau balas dendam sama gue?"
Senyum miring dari Putri menyambut pertanyaan dingin dari Kevin. "Apa lo mulai takut sekarang, hm? Lo takut jika saudara tiri lo lebih medapatkan kuasa yang lebih dari, lo?"
"Jangan pernah libatkan Amel. Cewek itu tidak mengetahui apapun tentang masalah i---"
"Apa lo pikir dulu gue tahu permasalahan nya?" Sela Putri. "Lo bahkan udah jadiin gue boneka mainan lo demi ngancurin sahabat gue sendiri demi memenuhi keinginan saudara tiri lo. Gue bukan babu lo, Vin. Dulu gue sebegitu nurut sama apa yang lo mau karena di antara kita berstatus pacaran. Tapi setelah itu gak ada apa-apa lagi yang ngebuat gue harus nurut sama apa yang lo mau"
"Jika suatu saat nanti lo hancur. Bukan gue yang ngehancurin lo, tapi bokap dan saudara lo sendiri yang akan ngancurin lo. Kenapa lo masih begitu percaya diri kalau lo masih di anggap anak kandung sama bokap lo? Bukankah udah jelas selama ini dia bersikap berbeda?"
Ucapan Putri sukses membuat Kevin terbungkam cukup lama dengan mata yang tak teralihkan sedikitpun dari Putri.
"Lo seharusnya tau kenapa bokap lo selalu membedakan antara lo dan saudara tiri lo sendiri. Lo seharusnya ngerti dari awal apa yang udah terjadi. Mungkin, selama ini yang menjadi alasan bokap lo selalu ngebedain lo sama Amel karena suatu hal. Seharusnya lo mikir, bukan malah ngebantu saudara tiri lo yang udah nyelakain sahabat gu---"
"Cukup!" Kevin menyela tajam. "Lo bahkan gak tau apapun tentang kehidupan gue!" Desisnya.
"Gue ke sini, hanya untuk memperingati lo untuk jangan ngelakuin hal-hal yang bisa ngundang emosi gue, Put! Gue bisa saja nyelakai lo sama adik lo lebih dari yang dulu"
Hening.
Dua manusia beda kepribadian itu masih saling bersitatap satu sama lain.
"Mau apa sih lo, Vin? Gak ada capek nya selalu bikin masalah sama gue" Mengubah posisi nya menjadi tegap, Putri memasukkan kedua tangan nya ke saku jaket. "Tanyakan pada diri lo sendiri, sebenarnya apa yang sekarang lo lakuin"
KAMU SEDANG MEMBACA
BASKARAURA
Teen FictionBaskara Alfin Millanio, ketua Ghefaros dari keturunan darah Millanio yang saat ini masih aktif menjadi pemimpin Mafia di Amerika. Anak kedua, dari dua bersaudara itu lebih cenderung memiliki kepribadian tertutup dan telah mencintai seorang gadis be...