TANPA JUDUL

142 76 10
                                    

Follow sebelum membaca!!

📍Follow akun WP: tasyanatasya703

Tinggalkan jejak, vote, comment

Mau tau tentang pendapat kalian setelah membaca Baskaraura sejauh ini➡️

*
*
*

"Beri aku ruang secukupnya di dalam hidup mu. Jangan terima aku dengan mudah. Ingat! Kedatangan ku hanya untuk menyembuhkan. Namun, jika suatu saat nanti perasaan ku mulai tumbuh, maka kebahagiaan mu yang aku inginkan"

~Baskara Alfin Millanio~

2. Tanpa Judul

          Angin menghembus kencang malam ini. Tak ada bintang-bintang yang biasanya hadis menghiasi langit malam. Baskara sedang duduk di balkon kamar milik Alden. Kepalanya menatap lurus kedepan, tatapan nya begitu kosong. Entah sudah berapa barang rokok yang habis dinikmatinya. Asap-asap rokok itu berkepul semakin tinggi hingga kabur di sapu oleh udara .

        Ketika Baskara masih anak-anak, ia selalu merasa sendiri. Setiap ia selesai belajar, bermain dan melakukan kesehariannya,Baskara kecil akan selalu memilih untuk bercerita ke langit malam yang di hiasi oleh ribuan bintang yang tersusun begitu indah di atas sana. Anak kecil itu selalu bercerita tentang kedua orang tuanya yang selalu memberikannya kasih sayang untuknya. Namun, Baskara selalu menutup akses untuk semua orang masuk ke dalam hidupnya. Meskipun itu Daddy, Mami maupun Alden. Dia lebih memilih untuk sendiri dan merasakan semua apa yang ia rasakan selama ini.

        Baskara membuang putung rokok itu ke bawah lalu menginjaknya dengan sepatu. Cowok itu mengambil barang rokok untuk yang kesekian kalinya, hanya untuk memenangkan sejenak semua pikirannya. Padahal isi kepalanya saat ini begitu hampa dan semua ucapan Alina begitu membuat dirinya seakan takut untuk kehilangan gadis itu.

    -oOo-

        Pasukan murid berjaket hitam dengan lambang sayap burung elang di bagian punggung baru saja keluar dari belakang sekolah. Suara derum sepeda motor dan klakson-klakson menggema di sepanjang jalan, memperkeruh suasana. Kehadiran mereka menambah kemacetan di jalan yang sebelum nya memang sudah macet. Para siswa dan siswi pun terpaksa memberi mereka jalan agar berlalu. Jika tidak rombongan itu akan terus membunyikan klakson-klaksonnya dan berteriak-teriak.

        Di pimpin oleh Baskara yang melajukan motor di posisi paling depan, setelah itu di susul dengan 250 pasukan yang mengikuti nya dari arah belakang. Menjadi primadona sekolah termaksud aset yang sangat berharga bagi mereka. Suara jeritan histeris terdengar di sepanjang area lapangan bahkan sampai area parkiran.

        "Anjir Baskara makin hari makin oke aja deh."

        "Aduh-aduh Orion ganteng banget."

        "Sangga!! "

        "Sumpah mereka keren abissss."

        "Nggak ada obat emang mereka itu."

        "Buat gue lah satu, inti Ghefaros cakep bener anjir."

        "Arhhhh, makin gila gue ngelihat mereka setiap hari."

        "Mau yang kayak gini, Tuhan."

        Ya seperti itu lah jeritan histeris dari para kaum hawa yang menatap Baskara dan anggota Ghefaros dengan begitu kagum. Sedangkan mereka yang menjadi pusat perhatian hanya diam tanpa memasang ekspresi lebih. Terlebih Baskara dan Sangga hanya menatap datar, dingin, bahkan terlihat acuh. Orion, Raja terlihat tersenyum kikuk, tampak malu-malu. Sedangkan Marvel, cowok itu masih sibuk sendiri dengan rambutnya yang masih basah. Cowok itu kesiangan sehingga belum sempat untuk mengeringkan rambut nya. Ya alhasil dia harus sekolah dengan kondisi rambut yang masih basah.

BASKARAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang