MAP KONTRAK

99 50 1
                                    

Follow sebelum membaca!!

Follow akun tiktok : ntshnrsftri

Follow akun ig : author.baskaraura_

📍 jangan lupa vote dan comment nya ya gusyy!!

Happy reading:v

31. Map Kontrak

        Baskara berjalan dengan tenang meskipun pikirannya sangat berkecamuk, menghampiri Aura yang sedang duduk di meja bagian ujung dekat kaca transparan di cafe itu. Gadis itu terlihat manis dengan rambut sebahu yang sengaja di gerai memanjang ke bawah.

        "Lo dari kamar mandi atau habis nguras kamar mandi, sih?!" tanya Aura ketika mengetahui Baskara duduk di sebelahnya. Kembali ke posisi awal, namun raut wajahnya berubah dan Aura menyadari hal itu.

        "Udah selesai ngerjain tugasnya?" Baskara menatap Aura yang sibuk memasukkan buku-bukunya ke dalam tas kecil hitamnya.

        "Udah! Ayo pulang!" ucapnya ketus lantas berjalan begitu saja tanpa menatap Baskara terlebih dahulu.

        Baskara menghela nafas panjang. Mengikuti langkah kaki gadis yang ada di depannya itu yang tidak terlalu jauh dengan posisinya. Langkah Baskara yang lebar karena postur tubuhnya yang tinggi membuat dengan mudah untuk meraih tangan gadis itu.

        "Apa?! " Suara Aura meninggi saat tangan nya ditarik , tubuhnya mundur dan menatap Baskara yang postur tubuhnya lebih tinggi darinya.

        "Marah?"

        "Enggak, ngapain juga marah sama lo?"

        "Kok mukanya gitu?"

        "Gimana? Harus senyum terus gitu? Nanti yang ada malah di bilang gila lagi,"

        Baskara terkekeh, melihat Aura tersenyum lalu kembali memajukan bibirnya cemberut membuat Baskara lebih ingin menggoda gadis itu.

        "Senyum nya yang ikhlas dong, Queen. Masa senyuman nya kek gitu? Terpaksa banget kayanya,"

        "Emang iya! Kenapa emang? Nggak suka?!"

        "Kok marah-marah terus sih?"

        Aura berdecak. "Nggk.ada.yang.marah.bayy!" Aura menekan semua ucapanya,menarik paksa tangannya sehingga terlepas dari genggaman Baskara.

        Baskara masih terkekeh, Aura yang baru saja mengibaskan rambutnya membuat hidungnya mencium bau yang sangat membuat pikirannya tenang. Di saat pikirannya sudah kemana-mana dan tengah menahan emosi menghadapi sikap Aura yang seperti itulah membuat Baskara sedikit tenang.

        "Nggak usah pura-pura tidur, Queen," ucap Baskara yang baru saja masuk ke dalam kursi pengemudi. Menatap Aura yang menyandarkan kepalanya pada kaca pintu dengan mata yang terpejam rapat.

        "Nggak usah brisik, Fin," ujar Aura memperingati Baskara.

        "Buka mata! Kalau lo emang mau tidur ke sinian duduknya,"

        "Ogah! Orang gue udah tidur kok,"

        "Lah? Tapi lo dari tadi ngomong terus,"

        "Gue bukan Aura Anggun Queenzha."

        Baskara melirik gadis itu yang masih terpejam dengan skor matanya. Lalu kembali menatap ke depan karena mobil yang ia kemudi sudah berjalan beberapa detik lalu.

BASKARAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang