MISI BASKARA DAN SANGGA

131 68 5
                                    

Follow sebelum membaca!!

Follow akun IG: author. baskaraura

Follow akun wp: tasyanatasya703

📍Beri Author pendapat kalian tentang Bab sebelumnya dong ➡️

Spam comment

Happy reading:v


20: Misi Baskara Dan Sangga

   
    "Akan ku lakukan semua hal meskipun harus nyawaku sebagai jaminannya. Karena, sang Putri kecil berhak mendapatkan kebahagiaan nya"

~Baskara&Sangga~

        Beberapa jam setelah Baskara menerima Flashdisk....

        BRAKKKKK

        PYARRRR

        "Stop!!"

       "Kenapa sikap Daddy seakan ngelindungin,Om Johan? " Baskara mengekalkan kedua tangan nya. Menatap tajam Aden yang sedang duduk berdampingan dengan Harvey. Dua lelaki gagah menatap Baskara yang sedang mengamuk.

        "Duduk lah dengan tenang,Kara! Tidak sopan sekali kamu bersikap seperti itu di hadapan saya dan Daddy kamu." perintah Harvey dengan dingin. Lelaki tampan dan berkharisma itu sedang menatap laptop yang ada di pangkuannya.

        Baskara masih diam. Cowok itu sekuat tenaga menahan emosinya. Situasi benar-benar buruk sekarang. Bahkan jauh lebih buruk.

        Ketiga lelaki itu berada di ruangan yang begitu jauh dari keramaian. Tempat yang sangat jauh dari pemukiman kota. Tempat yang jauh dari kerasnya kehidupan di kota dan para keparat yang gila harta maupun uang.

        Baskara enggan untuk duduk di sana. Cowok itu lebih memilih untuk tetap berdiri dengan asap rokok yang mengepul di udara. Sorot matanya begitu datar dan dingin, namun itu hanya tipuan saja. Cowok itu sedang berpikir keras tentang kehidupan apa yang sebenarnya dia jalani ini. Kehidupan yang begitu keras dan juga dunia yang selalu jahat kepadanya.

        Tumbuhan pohon pinus dan kolam renang yang tidak begitu besar itu menjadi pusat perhatian Baskara. Lebih baik melihat pemandangan alam itu ketimbang melihat dan duduk bersama dengan kedua sosok Ayah itu. Melihat bagaimana santainya Aden menanggapi vidio itu membuat Baskara mencak-mencak.

        "Nggak ada yang perlu di khawatirkan, Boy. Duduk lah di sini. Ada yang mau Daddy sampaikan."

        Baskara tetap diam.

        "Daddy ijinin kamu untuk pergi ke Amerika dengan Sangga. Daddy rasa umur kamu udah matang untuk menggampar para keparat itu."

        Tidak ada sahutan dari cowok itu. Baskara masih terdiam dan akan mendengarkan semua ucapan Aden yang dia yakini masih banyak yang sebenarnya sedang lelaki itu pertimbangkan.

        Selama hampir delapan belas tahun hidup bersama dengan Aden, membuat Baskara tau bagaimana kriteria Aden yang sangat posesif kepadanya. Tidak akan semudah itu mendapatkan ijin darinya meskipun hal itu sepele. Aden akan selalu mengurus semua masalahnya sendiri tanpa harus melibatkan Bunga maupun Baskara.

        Entah apa yang membuat lelaki itu dengan begitu mudah memberinya izin untuk pergi ke Amerika tanpa pengawasan langsung dari dekat. Lelaki itu akan mengawasinya di negara yang berbeda. Negara yang sedang di tempatinya selama hampir lima belas tahun ini.

BASKARAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang