MIMPI BURUK

164 80 23
                                    

📍 jangan lupa vote!!!

39. Mimpi Buruk

Bohong jika selama ini aku tidak merindukan mu
      Kevin Sebastian Darellian     

*
*
*

        Pagi ini saat Baskara bangun, semua terasa asing. Tidak ada pesan chat yang di kirim Aura setiap pagi. Biasanya layar dan notifikasi handphone nya akan di banjiri oleh pesan yang di kirim Aura. Namun sudah memasuki hari ke tiga hanya ada keheningan yang Baskara rasakan.

        Namun, dalam sekejap kegiatan rutin yang gadis itu lakukan hilang begitu saja. Aura koma, Baskara masih bisa melihatnya di rumah sakit, tapi tetap saja Baskara merasa kehilangan gairah untuk menjalani hari-harinya.

        Seperti hari ini, Baskara rasanya tidak ingin masuk sekolah untuk pertama kalinya setelah mengliburkan diri selama hampir 10 hari. Ia hanya ingin duduk di samping Aura, memandangi gadis itu seharian penuh. Berharap kedua belah mata hazel uang setia tertutup itu kembali bali terbuka dan menatapnya.

        Baskara bangkit dari posisi tidurnya. Untuk malam ini Bunga memaksanya untuk tidur di dalam ruang kerja pribadinya. Biasanya cowok itu akan tertidur dengan posisi duduk dan kepalanya terkulai di samping tubuh gadis itu. Tangan nya bahkan tidak pernah terlepas untuk menggenggam tangan mungil Aura.

        Tanpa mencuci muka, Baskara menelusuri setiap lorong rumah sakit yang masih terlihat sepi. Entah saat ini pukul berapa, Baskara hanya merasakan jika tidur nya malam ini terasa begitu nyenyak. Tatapannya datar dan kosong. Serta langkahnya yang gontai.

        Bruk!!

        Baskara tersentak ketika pundaknya tiba-tiba saja di senggol dengan kuat, bahkan tubuhnya yang memang kurang keseimbangan nyaris saja tersungkur. Ia baru akan melayangkan makiannya, namun mulutnya terkatup sangat rapat ketika matanya bertemu dengan si penabrak.

        Seorang gadis yang sangat cantik dengan balutan dres putih yang menutupi hampir seluruh tubuhnya. Matanya terkunci oleh sepasang mata hazel indah yang terlihat sangat teduh. Memandangi gadis ini adalah hobi yang sudah ia tekuni selama 7 tahun lamanya, tanpa pernah sekalipun merasa bosan. Meskipun sempat mengalami koma selama dua tahun, hal itu tidak mengubah rasa cinta yang Baskara beri pada gadis itu. Gadis yang selama ini menduduki posisi paling tinggi, bukan hanya di hatinya, melainkan juga hidupnya.

        "Queen,"gumam Baskara lirih.

        Apa Baskara sedang bermimpi? Bukankah gadisnya semalam masih terbaring lemah dengan begitu banyaknya alat rumah sakit sebagai penopang hidupnya sebelum ia tinggal untuk beristirahat di ruang kerja Mama nya? Lalu kenapa sekarang gadis itu bisa berkeliaran di lorong rumah sakit pagi-pagi seperti ini?

        "Queen, lo kenapa disini? Bukannya lo harus---Queen!!!" belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Aura sudah lebih dulu berlari pergi.

        Takut akan kehilangan gadis itu. Baskara dengan cepat menyusul langkah Aura di depan sana. Sesekali Baskara bisa mendengar tawa yang sangat ia rindukan terdengar lolos dari bibir mungil itu.

        "Queen! Lo, mau kemana? Jangan lari-lari, Queen. Queen!!"

        Entah apa yang terjadi. Ketika Baskara akan menggapai tangan Aura, kakinya tiba-tiba saja tidak bisa di gerakkan. Sekujur tubuhnya kaku. Namun, matanya terus memandangi punggung kecil itu yang terus menjauh. Hingga akhirnya hilang tenggelam oleh cahaya putih yang sangat terang dan menyilaukan.

BASKARAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang