PEMIMPIN OXIONZ YANG SEBENARNYA

87 56 0
                                    

Follow sebelum membaca!!

Tolong vote nya ya teman-teman 🤗
Aku butuh banget sebagai mood booster lohh,
Kalian bisa ngebaca cerita aku sampai di sini saja aku udah seneng banget, apalagi kalau nunggu sampai and nantinya😁

Vote sama comment nya jangan di lupakan ya🪐

Follow akun Ig: author.baskaraura_

📍 Jangan lupa tinggalin jejak di setiap bab!!

Happy reading:v


42. Pemimpin Oxionz Yang Sebenarnya

"Tidak semua manusia terlihat baik. Jika dia baik, maka jangan terlalu memberi lebih apa yang mereka beri ke pada kita. Kita ga akan tau, seberapa busuk nya mereka jika ada di depan orang lain"

~Quotes~

        Sangga menatap Baskara dari belakang. Cowok itu terlihat seperti sedang menahan amarah, napas nya memburu, tangan yang memegang pistol begitu erat, kedua mata elang nya menatap tajam seperti menusuk sosok pria yang berdiri tepat di hadapannya.

        "Tidak perlu kau datang dengan seperti ini, Kara. Seharusnya kau bilang dan aku akan menyambut kedatangan,mu," ucap pria itu dengan santai. Mengabaikan tatapan maut dan wajah datar Baskara.

        "Apa yang sebenarnya Om mau dari ngelakuin ini semua?" tanya Baskara dingin.

        Johan terkekeh, menatap remeh anak remaja yang berdiri di hadapannya itu. "Aku hanya menginginkan kehancuran di keluarga mu, Kara. Hanya itu," jawabnya remeh.

        "Apa kau tidak sadar bahwa itu semua akan merugikan?"

        Johan menganggukkan kepala, berjalan untuk mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh Baskara. Sedikit menoleh, menatap Baskara dari arah samping.

        "Kau terlihat begitu mirip dengan Daddy mu, Kara. Kau sangat persis dengannya," Johan menatap Baskara intens. Memang benar dari segi postur tubuh, sifat, kecerdasan otak dan juga raut ekspresi nya begitu persis dengan Aden. "Kau bahkan tidak begitu mirip dengan Mama mu," lanjutnya.

        "Apa sebenarnya tujuan anda Tuan Darellian?" tanya Baskara geram.

        Johan hanya diam. Beberapa detik kemudian pria itu mulai berjalan mendekat ke arah kaca transparan yang menampilkan begitu indahnya bangunan yang berada di dalam hutan Amerika ini.

        "Sudah aku katakan sebelumnya, Kara. Tujuan ku hanya untuk menghancurkan keluarga mu" jawab nya mengulang.

        "Apa yang membuatmu bertindak sejauh ini?" Baskara bertanya tenang.

        "Karena aku sangat membenci Daddy mu, Kara! Terlebih pada Mama mu yang tidak menolong istriku saat dia sedang kesakitan."

        "Apakah kau juga lupa jika kau juga hampir membunuh kedua orang tua ku?"

        Johan memutar tubuh ya, menatap Baskara yang ternyata kini juga menatap nya. Cowok itu masih dalam posisi yang sama, namun sorot matanya yang dingin tertuju pada Johan yang terlihat begitu menyebalkan.

        "Ck ck ck, aku melupakan hal itu, Kara," Johan tertawa kecil. "Dulu aku begitu bodoh saat membawa Daddy dan Mama mu ke sebuah gedung kosong. Aku menyuruh beberapa orang untuk menghajar mereka---bukan, lebih tepatnya aku menginginkan Daddy mu mati terlebih dahulu."

BASKARAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang