TANPA JUDUL

100 57 2
                                    

Allo
Aku up lagi lohhhh

Follow sebelum membaca!!

Spam comment ➡️

Follow akun ig : author.baskaraura_

Happy reading:v

32. Tanpa Judul

"Tidak ada orang tua yang tega untuk mengorbankan anak kandungnya. Semua akan Mama lakukan demi melindungi mu, Ra"

~Alina Mikyla Alister~

        Duduk sendiri di balkon kamar tanpa berpenghuni yang Baskara lakukan sekarang. Setelah merasa sedikit tenang barulah dia pulang sekitar jam setengah 1 malam. Setelah beradu mulut dengan Aden dan Harvey mobil yang ia kendarai berhenti di suatu tempat yang begitu jauh dari keramaian. Bisa di bilang hanya ada bangunan itu yang berdiri kokoh di sana.

        Asap rokok tanpa henti bertebrangan di udara, setelah itu menghilang di tarik oleh angin malam yang terasa begitu menusuk sampai ke tulang. Suatu kebiasaan Baskara jika sedang kacau dengan keadaan cowok itu akan menghabiskan satu bungkus rokok dalam kurun waktu beberapa jam. Dia lebih memilih merokok untuk menenangkan pikirannya daripada harus datang ke sebuah club hanya untuk sekedar mabuk yang berujung akan di goda oleh cewek penghibur di sana.

        Pernah sekali Baskara datang ke tempat itu untuk sekedar menenangkan pikiran. Niat awalnya dia hanya ingin ikut dengan Raja yang notabenya bisa di bilang sebagai pecandu. Saat itulah pikirannya sedang kacau yang berakhir menghabiskan empat botol minuman keras itu tanpa sepengetahuan Raja. Memiliki sikap tempramen Baskara benar-benar mengamuk dan menghajar semua orang yang ada di sana hanya karena mereka menyenggol nya tanpa sengaja. Tau sendiri kan bagaimana keadaan club malam? Di saat semua orang sedang asyik menikmati berjoget karena suara music yang begitu kencang, berbeda dengan Baskara yang sangat terlihat tidak menyukainya.

        Batang rokok yang ke delapan sudah masuk di sela-sela mulutnya, mematiknya lalu menghisap dan berhembus yang menghasilkan asap bewarna abu-abu yang terus berterbangan di udara.

        Tidak ada yang menyita pikirannya selain tentang pembicaraan tadi. Semua begitu rumit dan begitu sulit untuk menjadikan satu semua teka-teki yang sedang Baskara hadapi. Johan? Alina? Kevin? Bahkan gadisnya ---Aura saja ikut masuk dalam kandang mereka. Bukan hanya cerita Harvey yang memenuhi pikirannya, melainkan cerita dari Kevin yang sangat membuat pikirannya benar-benar kacau malam ini.

        *
        *
        *
        *
        *

        "Lo tau? Siapa yang sudah ngelakuin penembakan pada gadis mu saat berusia 11 tahun?" Kevin menyeringai. Menatap Baskara dengan senyum tipis yang terukir pada wajah cowok itu.

        "Gue tau tentang suatu hal, Kara. Lo kan yang udah nolongin Aura waktu itu? Di saat lo rela mentaruhkan nyawa lo demi gadis itu yang ternyata sudah di rebut oleh kaka lo sendiri. Sampai lo koma selama dua tahun,"

        "Gimana kalau nyata nya yang sudah ngerencanain itu semua Mama nya sendiri? Atau bahkan ternyata ada biang rusuh yang selama ini ngendaliin tubuh Alina?"

        Baskara masih setia bungkam. Ia remas benda pipih yang ia letakkan di telinga kanan nya.

        "Gue yakin lo bukanlah anak bodoh yang selalu diam saja. Dan gue yakin suatu saat nanti atau bahkan secepatnya lo akan tau tentang satu rahasia besar yang selama ini Daddy lo sembunyikan."

BASKARAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang