ADA APA DENGAN PUTRI?

83 54 1
                                    

Follow sebelum membaca!!

Tolong
Jangan lupa tekan bintang (vote) nya ya, comment juga kalau kalian suka sama cerita ini🤗

Ig: author.baskaraura_

Happy reading:v

43. Ada Apa Dengan Putri?

"Semua tentang Mu, aku menyukainya"

~Baskara Alfin Millanio~


        "Qeen!!" Baskara benar-benar di buat menggeram oleh Aura dengan apa yang sedang di makan oleh gadis itu. "Berhenti makan-makanan itu, Queen!" titah Baskara tajam.

        "Gak mau!" balas Aura keras kepala. Membuang mukanya dari Baskara.

        Baskara menghela nafas di seberang sana. Baskara mencoba untuk sabar.

        Setelah mencak-mencak di kamar Putri dan menyembur Sangga beberapa menit lalu, akhirnya mereka berdua sedang melangsungkan vidio call. Demi mengobati rasa kesal Aura, Baskara berusaha sesabar mungkin untuk mengerti bagaimana kesal nya gadis itu.

        "Queen, di sana kan udah malam, kan? Kenapa kamu belum tidur?" tanya Baskara lembut.

        "Suka-suka gue lah!" Aura masih dengan mode keras kepalanya.

        Baskara mengumpat tertahan. Andaikan sekarang posisinya tidak sejauh ini dengan Aura, sudah ia pastikan akan membuang makanan-makanan micin yang di makan gadis itu, dan memberinya hukuman karena sudah berani-beraninya memakanan telur gulung dan saudara-saudaranya sebanyak itu.

        Lihat saja, sekarang Aura lebih memilih menikmati jajanan yang di makan dengan begitu lahap. Jajanan itu di hidangkan di wadah piring, dan pastinya warna nya memerah karena Aura suka yang berbau pedas. Membayangkan bagaimana menyengatnya bau dan rasa pedasnya saja membuat Baskara emosi. Ingin rasanya ia menghajar seseorang sebagai pelampiasan kekesalannya sekarang.

        Itu pertama. Kedua, cuaca di sana sangat panas. Aura bisa aja sakit tenggorokan jika terus makan-makanan seperti itu, apalagi dengan sebotol es sebagai minumannya.

        "Oke, aku minta maaf karena baru ngehubungin kamu sekarang," ucap Baskara mengalah. Ia tahu dirinya salah dan ini adalah bentuk pemberontakan Aura.

        Aura tidak memberikan respon apapun. Ia masih begitu kesal dan lebih memilih untuk menikmati telur gulung nya.

        "Queen, udah dong marahnya. Aku janji besok dan seterusnya aku akan rajin ngabarin kamu, ya" Seru Baskara, lagi. Dengan kesabaran yang masih dia usahakan untuk terus membujuk tanpa harus meninggikan  ada suaranya. "Sekarang berhenti makan itu ya. Nanti tenggorokannya sakit, Ra."

        Kali ini Aura mendengus. Ia lalu menyingkirkan sepiring makanan micin itu yang masih tersisa banyak.

        "Lo kok nyebelin banget sih, Fin? Udah berhari-hari lo pergi dan gak bisa di hubungi. Ini cuma kamu entah ngapain di sana aja aku udah di cuekin!" kesalnya. "Emang sesibuk itu ya?"

        "Aku minta maaf ya."

        "Gak mau!" Ketus Aura. "Pulang dulu, baru aku maafin."

        "Iya aku janji pulang secepatnya. Kalau nanti urusan ny---"

        "Besok, Fin!!" sela Aura. "Aku mau kamu pulang besok!!"

        Baskara menghela nafas, masih mencoba untuk sabar. "Queen dengar, ya. Aku juga ingin pulang secepatnya. Kamu pikir aku suka disini? Aku gak suka disini. Tapi, urusan aku sama Sangga masih banyak, belum bisa di tinggalin."

BASKARAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang