31. Yeonjun Babi

1.8K 181 5
                                    


Taehyung menatap dirinya di cermin, ini pertama kalinya dia mengenakan lingier. Walau tampak aneh baginya tapi tidak terlalu buruk. Mungkin dia bisa pakai untuk tidur.

Ketika Taehyung sibuk menatap dirinya sendiri, suara mobil terdengar dari halaman. Dia segera mengintip melalui jendela, dan yang dia lihat mobil ibunya tapi ibunya keluar dari kursi penumpang sementara itu ayahnya keluar dari kursi kemudi. Ada Yeonjun juga yang baru saja keluar dari kursi belakang dengan bantalan leher.

"Sial, kenapa mereka tidak mengatakan jika akan pulang" Umpat Taehyung, dia segera mengambil kimono tidur dan memakainya.

"Jungkook, tetap di kamar mandi jangan keluar" Kata Taehyung menyebulkan kepalanya di pintu.

Jungkook yang hanya mengenakan handuk itu pun terkejut, dia bertanya-tanya ada apa tetapi Taehyung lebih dulu pergi.

"Hyung, kami pulang!!" Teriak Yeonjun dengan keras ke seluruh penjuru rumah. Dan Taehyung dengan terburu-buru menuruni tangga.

"Kalian pulang kenapa mendadak sekali?" Taehyung menyambut pelukan ayahnya ketika sampai di bawah.

"Yeonjun mengatakan jika dia merindukan masakan ibu kalian. Jadi, dia merengek padaku untuk pulang" Kata Tuan Kim dengan tawa pelan.

"Ah bukan begitu, lagipun di sana aku hanya bisa memakan salad dan makanan cepat saji saja, ketika ayah memasak yang tersisa hanya arang bagaimana bisa aku tahan?" Protes Yeonjun, yang dia katakan memang benar tinggal di negeri orang hanya mereka berdua membuatnya sengsara ditambah karna ayahnya benar-benar tidak tahu caranya memasak.

"Dan kau hanya bisa memasak telur, bukan begitu?" Ejek Tuan Kim pada Yeonjun, dia merengek untuk dipindahkan ke luar negeri tapi sekarang menangis pulang dan ingin kembali. Anak itu kapan dewasanya?

"Astaga, anak mommy kau kelihatan kurus kau pasti jarang makan di sana, bukan? Akan ibu buatkan masakan yang banyak untukmu" Kata Nyonya Kim dan bergegas memanaskan kompor.

"Oh, Tae bagaimana sekolahmu?" Tanya Tuan Kim dan mengajaknya duduk di ruang makan.

"Uhmm baik appa, semuanya berjalan lancar" Jawab Taehyung dengan senyuman palsu.

"Kau tidak memiliki kendala dengan para Alpha kan? Jika mereka melecehkanmu bilang pada ayah sehingga ayah bisa mematahkan tulang lehernya" Tuan Kim berkata lagi dia menatap Taehyung dengan penasaran. Sedikit menekankan bahwa siapapun yang melecehkan Taehyung akan mati di tangannya.

"Aku aman ayah, Jungkook selalu melindungiku" Kata Taehyung lagi-lagi tersenyum kepalsuan, sulit baginya untuk berkata jujur ketika raut wajah ayahnya tampak begitu serius.

"Kau masih bergaul dengannya? Bukankah sudah ku katakan bertemanlah dengan Beta dan jauhi Alpha" Ayahnya menegaskan.

Dalam hati Taehyung menjawab bahwa dia sudah melakukannya dan kemudian dalam hati menjawab lagi Jungkook bukan salah satu temannya karna dia kekasihnya jadi dia tidak terhitung. Teman Beta nya ialah Jimin dan Bambam.

"Bagaimana jika ku katakan kalau aku dan Jung..."

"Hyung pinjam toiletmu sebentar, di toiletku tidak ada tisu, okay?!" Yeonjun mengintip dari lantai atas ke bawah di mana Taehyung dan ayahnya sedang berbincang.

"Jangan....!" Taehyung berteriak pada adiknya itu tapi anak itu berlari terbirit-birit.

Jadi dia segera naik ke lantai atas meninggalkan ayahnya dan ibunya yang kebingungan.

"Ada apa dengannya?" Tanya Tuan Kim sambil menarik secangkir kopi di depannya lebih dekat.

"Mungkin dia menyembunyikan sesuatu selagi kita pergi" Nyonya Kim menjawab dengan simpel, meletakkan beras merah ke atas nampan lalu menggilasnya.

ᴾʳᵉᵍⁿᵃⁿᵗ ⁱⁿ ᴮᵒʸˢ ˢᶜʰᵒᵒˡ ✓ (ʙʟ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang