47. Baby

2.4K 134 5
                                    


Beberapa bulan kemudian...

"Hiks...hiks... Tae, pasti sakit bukan?" Jimin menangis tersedu-sedu sambil memegang kedua tangan Taehyung yang tengah terbaring di brankar rumah sakit.

Dia tidak bisa banyangkan Taehyung harus melalui kesulitan hamil 9 bulan dan melahirkan. Jadi dia menangis seolah merasakan penderitaannya.

"Hmm, aku bahkan kesulitan mandi jika Jungkook tidak membantuku" Ujar Taehyung dengan polosnya.

Dokter bilang kakinya lemah untuk berjalan selama beberapa hari sehingga dia butuh masa pemulihan. Maka dengan begitu dia hanya bisa terbaring di atas brankar dan Jungkook akan membantunya melakukan segala tugas.

"Hiks... Bagaimana mungkin kau bisa menahannya? Hiks..." Jimin menangis dengan keras yang bahkan membuat bayi mereka dalam box bayi menggeliat.

"Jimin diamlah, kau akan membangunkan bayinya" Kata Bambam memukul belakang kepalanya agar berhenti menangis.

"Hiks... Bambam, pukulanmu sangat keras" Jimin mengusap air matanya, dia mendongak menatap sinis ke arah Bambam.

"Maaf, lagipun siapa yang melahirkan, siapa yang menangis. Kau terlalu cengeng, beruntung kau terlahir sebagai Beta" Sarkas Bambam. Dengan tidak terima Jimin bangkit dari kursinya lalu mengejar Bambam untuk memukulnya. Tapi Bambam gesit menghindar.

Yoongi merasa jengah melihat keduanya, dia menarik tangan Jimin dan menyuruhnya untuk duduk di atas pangkuan. Jimin menurut, diam tidak berkutik. Begitulah cara Yoongi menenangkannya dari amukan.

"Oh, Jungkook. Omong-omong kau sudah punya nama untuk bayinya?" Tanya Yugyeom penasaran, mereka berdua sedang berdiri di depan box bayi.

Ketika Jungkook perlahan mengangkat bayi itu dari tempatnya.

"Belum terpikirkan, aku sibuk belajar karna ada olimpiade matematika. Dan Taehyung juga lupa untuk memikirkannya lagi"

"Jadi begitu, kau sudah bertanya pada orang tua Taehyung atau ayahmu mungkin?" Yugyeom bertanya sambil menyentuh pelan pipi bayi itu yang menggeliat dengan lucu dan menguap. Matanya masih terpejam menikmati tidur nyenyaknya. Terlihat bayi itu seakan tak ingin diganggu.

"Belum, ayahku bahkan belum menjenguk. Dia sedang dalam perjalanan kemari dan orang tua Taehyung pulang lebih dulu untuk menyiapkan tempat. Mereka meminta kami untuk tinggal di sana agar ada yang mengurus bayinya saat kami pergi sekolah" Kata Jungkook menjelaskan.

"Oh, begitu. Ngomong-ngomong ini bayi perempuan atau laki-laki?" Tanya Yugyeom dengan wajah yang bingung.

Jungkook harus menghela nafasnya kesal.

"Kau lihat saja sendiri" Ujar Jungkook lalu menyerahkan bayi itu dalam gendongan Yugyeom. Dia sengaja tidak menjawabnya.

"Eh, Jungkook. Kenapa kau memberikan bayimu padaku?" Yugyeom kalang kabut, dia ketakutan akan menjatuhkan bayi itu. Saking ketakutannya dia bahkan tidak bisa bergerak dari tempatnya.

"Sayang, aku pergi sebentar" Kata Jungkook yang menghampiri Taehyung lalu mencium pipinya. Taehyung mengangguk pelan sebelum mulai melihat Jungkook yang pergi keluar.

"Taehyung tolong aku..." Yugyeom meminta dengan raut wajah mirisnya.

Yang di minta hanya tertawa pelan. Taehyung tahu kalau Yugyeom takut tapi tubuh pria itu benar-benar menegang seakan bisa membuatnya kencing di celana.

"Siapapun tolong aku" Pinta Yugyeom gemetaran. Dia menatap ke arah kekasihnya lalu pada Yoongi dan Jimin.

Bambam menutup wajahnya karna malu, bagaimana dia bisa berkencan dengan pria konyol itu. Dan lagi Yugyeom membuatnya sangat malu. Dia menghela nafas dan pergi untuk mengambil alih bayi itu dari tangannya.

ᴾʳᵉᵍⁿᵃⁿᵗ ⁱⁿ ᴮᵒʸˢ ˢᶜʰᵒᵒˡ ✓ (ʙʟ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang