"Tae" Jungkook juga sama terkejut dia melepaskan tangannya dari pinggang Eunha. Tetapi gadis itu masih cukup sadar untuk merangkul lehernya di hadapan Taehyung.Taehyung terdiam, terlebih dia tahu mereka berada di depan hotel. Dia pergi dengan belanjaan di tangannya dan tanpa mengatakan apapun melewati Jungkook.
Jungkook menyingkirkan Eunha dan berlari mengejar Taehyung.
"Tae, tunggu..." Kata Jungkook menahan pergelangan tangan Taehyung.
"Apa mau mu?" Taehyung menepis tangan Jungkook.
"Maafkan aku, ini tidak seperti yang kau duga" Perjelas Jungkook.
"Aku tidak ingin membahasnya, lakukan apapun yang kau mau" Kata Taehyung kemudian pergi tanpa Jungkook harus mengejarnya lagi.
.
.
.
Keesokan paginya, Taehyung muntah di wastafel.
"Hwek...hoekk" Bunyi kran yang mengalir menyamarkan suaranya, dia menampung air di tangannya untuk berkumur dan membasuh wajahnya sebelum menghentikan kran. Berkaca di depan cermin, menatap wajahnya yang kurang tidur. Terdapat kantong mata di bawah matanya dan sedikit pucat pada bibirnya.
Taehyung membenahi seragam sekolahnya dan pergi keluar kamar sembari membawa ransel.
"Astaga, Tae. Apa kau tidak tidur semalam? Matamu juga bengkak apa kau menangis semalaman?" Nyonya Kim segera menaruh masakannya di atas meja dan melepaskan sarung tangan karetnya lalu menghampiri Taehyung di tempat. Dia menangkap wajah Taehyung dengan tangannya merasakan bahwa anak itu sedikit demam.
"Kau demam, jangan berangkat. Istirahat di rumah hari ini" Kata Nyonya Kim menegaskan. Wanita paru baya itu berjalan mengambil gagang telepon dan bersiap untuk menghubungi wali kelas Taehyung. Tetapi Taehyung mengambilnya dan meletakkannya kembali.
"Hari ini ujian, eomma. Aku tidak bisa melewatkannya. Aku belajar semalaman sampai tidak bisa tidur" Ucap Taehyung berbohong.
"Kalau begitu makan dan minum obat" Nyonya Kim segera menarik kursi agar Taehyung duduk.
"Yeonjun dan ayah belum bangun?" Tanya Taehyung.
"Ayahmu di taman belakang sedang membaca koran dan Yeonjun berkata akan bangun di siang hari, dia bilang kelelahan karna perjalanan kemarin"
Taehyung mengangguk-angguk dan mulai memakan bossamnya. Dia makan dengan banyak untuk mengisi perutnya yang selalu lapar.
"Habiskan makanannya" Melihat putra sulungnya makan dengan lahap, Nyonya Kim pun memberinya banyak makanan untuk Taehyung makan.
"Eomma membuatkan kesukaanmu, Tteokbokki" Kata Nyonya Kim memberinya hidangan matang.
Taehyung merasa senang saat dia melihat makanan yang terbuat dari tepung beras dengan saus gochujang.
Dia mulai memakannya tapi itu tidak seenak biasanya, jadi dia berhenti memakannya.
"Kenapa, Tae? Apa ada yang salah? Kau biasanya langsung menghabiskannya" Kata Nyonya Kim masih melihat bahwa piring Taehyung tidak habis.
"Tidak eomma aku kenyang. Aku akan berangkat sekarang" Ujar Taehyung, dia perlahan menghabiskan minumnya dan bergegas pergi.
"Kau hampir lupa obatmu" Ibunya mengingatkan dan memberinya obat di atas meja.
Taehyung mengangguk, mengambilnya sebelum pergi.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴾʳᵉᵍⁿᵃⁿᵗ ⁱⁿ ᴮᵒʸˢ ˢᶜʰᵒᵒˡ ✓ (ʙʟ)
FanfictionTaehyung adalah seorang Omega. Tidak ada yang tahu sampai sahabatnya, Jeon Jungkook tahu hal ini. Pria Alpha itu satu-satunya orang di sekolah yang tahu mengenai Taehyung. Dan dia terus mengikuti Taehyung ke mana pun, menjadi obsesi terhadapnya dan...