39. Merokok

1.7K 179 2
                                    


Jake mengantar Yeonjun dan Taehyung ke rumah sakit. Keduanya memarkirkan motor di halaman rumah sakit milik ayah Jake.

"Kalian hanya perlu jalan lurus kemudian belok ke kanan, di sana ada dokter kandungan. Meski kalian memakai seragam sekolah, akan ku pastikan dia tidak membocorkannya ke pihak sekolah" Kata Jake menjelaskan denah lokasi pada keduanya.

Taehyung mengangguk.

Sementara Yeonjun ikut bersama dengan Jake menuju ke tempat perawat untuk mendapatkan balutan luka dan mungkin kompres di beberapa bagian tubuh yang memar.

Jungkook membuka pintu diikuti Taehyung yang berjalan di belakangnya.

"Duduk" Kata Dokter itu belum sempat melihat pasiennya.

Jungkook dan Taehyung pun duduk di hadapannya.

"Astaga!" Dokter itu nyaris terjungkal saat melihat dua anak SMU tengah berhadapan dengannya.

"Apa kalian salah masuk ruangan? Bukankah sudah jelas tertulis Obstetri, Dokter Kandungan?" Tanya Dokter itu dengan bingung.

"Tidak, kami ingin memeriksa kondisi janinnya" Kata Jungkook lalu menunjuk ke perut Taehyung.

Dengan polos Taehyung mengangguk pelan dan berkedip pada dokter.

"Ouh, kau yakin? Baiklah, kalau begitu biarkan dia berbaring di sana" Dokter mengatakan itu sambil menyiapkan perlengkapan.

Jungkook membantu Taehyung ketika naik ke atas brankar dan memperhatikan dari dekat proses Ultrasound. Dokter mengoleskan krim pada perut Taehyung yang terlihat buncit dan mulai menjalankan alat di atasnya. Mencari-cari letak posisi bayi mereka.

"Janinnya baik-baik saja, tapi dia sedang terbangun. Perhatikan dia akan menendang" Dokter memberitahu, dan Jungkook pun mengamati layar kecil yang menampilkan bentuk janin itu. Dia melihat kaki bayi mereka yang mulai menendang.

"Akh... " Taehyung berteriak kecil ketika tendangan itu terasa pada perutnya.

"Itu terasa, kan? Sangat nyata" Ujar Dokter pada Taehyung sambil tersenyum lebar, dia tahu Taehyung sangatlah terkejut karna tendangan keras yang tiba-tiba itu.

"Uhm, ini pertama kalinya dia menendang" Taehyung menangis karenanya, dia pikir selama ini masih tak percaya jika dirinya hamil dan sosok kecil itu tumbuh di perutnya. Dia pikir sudah kehilangannya semenjak hukuman lari waktu itu, tapi sekarang dia merasa lega karena mengetahui bayi itu baik-baik saja.

Jungkook mengusap air matanya lalu memeluk Taehyung, tepat berdiri di samping brankar.

"Usianya berkisar 3 bulan, tapi dia begitu kecil. Kau harus makan lebih banyak lagi dan juga jangan stress, jangan sering menangis atau tidur larut karna dengan begitu bayinya bisa menyerap nutrisi dengan baik" Semuanya dikatakan oleh dokter wanita itu, dan Taehyung pun mengangguk, mendengarkan dengan seksama.

"Baiklah hanya itu, pastikan kalian juga tidak berhubungan intim sampai usianya menginjak 8 bulan"

"Setelah lebih dari itu apa berarti kita bisa?" Jungkook bertanya untuk berjaga-jaga.

Plakk...

Taehyung memukul kepala Jungkook karna bertanya.

"Ya kau bisa melakukannya"

.

.

.

Taehyung menarik nafas lalu menghembuskannya, dia mengangguk pada Yeonjun yang bersiap membuka pintu. Ketika pintu terbuka kedua orang tua Taehyung sudah menunggu di ruang tamu terutama ibunya yang segera berdiri menyambutnya.

ᴾʳᵉᵍⁿᵃⁿᵗ ⁱⁿ ᴮᵒʸˢ ˢᶜʰᵒᵒˡ ✓ (ʙʟ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang