45. Papan Reklame

1.4K 133 7
                                    


"Jinnie noona tolong dia, dia jatuh pingsan setelah terkena bola" Kata Minho cepat begitu sampai di klinik.

Pada saat itu, Jinnie yang sedang mengetik sesuatu di laptopnya segera berdiri karna terkejut bahwa yang dia lihat itu Taehyung.

Dia mengambil alatnya dan ingin langsung memeriksa namun dia ingat sesuatu jadi dia menatap Minho yang masih berdiri di tempat.

"Cepat periksa dia" Desak Minho dengan raut cemas.

"Kau bisa menunggu di luar" Kata Jinnie menunjukkan pintu keluar.

Minho menaikkan alis padanya dengan bingung. Tapi sudahlah, dia keluar dari sana tanpa bertanya lebih lanjut dan menunggu di luar ruangan. Saat itu pun Jungkook datang, berlari tergesa-gesa dan langsung masuk ke klinik tapi Minho menghentikan bahunya ketika mencapai ambang pintu.

"Tetap di luar" Kata guru muda itu.

Tapi Jungkook benar-benar tidak perduli dan menyelonong masuk sampai Minho terpaksa menarik kerah bajunya supaya tetap berada di luar.

"Eitss... Jinnie Ssaem berkata untuk menunggu di luar" Ujar Minho tegas lalu menyuruh Jungkook duduk bersamanya di kursi tunggu luar ruangan.

Jungkook hanya menghela nafasnya, meski dia suami Taehyung pun dia tidak boleh menerobos masuk begitu saja terlebih di sekolah mereka.

Pakaian Taehyung dibuka ke atas terlihat perut Taehyung yang semakin buncit, Jinnie menggunakan stetoskopnya untuk merasakan detak jantung bayi. Dan dia masih mendengarnya, semuanya baik-baik saja hanya Taehyung yang belum sadarkan diri.

Dia memberi sedikit minyak angin di perut Taehyung lalu sedikit pada bawah hidungnya. Membiarkan anak itu beristirahat, dia menaikkan selimut hingga bagian tubuhnya.

Jinnie keluar untuk berbicara pada Minho dan dia melihat Jungkook juga di sana.

"Dia baik-baik saja hanya sedikit terguncang hingga jatuh pingsan" Kata Jinnie pada keduanya.

Minho dan Jungkook menghela nafas bersama.

Membuat hal itu tampak aneh, Minho menatapnya dengan tanda tanya tapi Jungkook acuh mengedikkan bahunya.

"Oh, Jinnie Ssaem tanganku terkilir" Kata Jungkook kemudian membuat Minho memperhatikan.

"Kalau begitu Jinnie, kau urus mereka berdua karna aku harus mengakhiri kelas lebih dulu" Kata Minho.

Jinnie mengangguk begitu saja dan mempersilahkan Jungkook masuk ke kliniknya.

Hal pertama yang Jungkook cari ialah Taehyung, dia segera tahu jika Taehyung berada dalam tirai ke tiga. Jadi, tanpa basa basi dia duduk di dekat ranjangnya sambil menunggu Jinnie mengambilkan perban untuknya.

"Kenapa kalian bisa seperti ini?" Omel Jinnie dia menaruh kotak p3k ke atas brankar, duduk di hadapan Jungkook sambil memegang perban tempel.

"Kecelakaan kecil sedikit terjadi" Kata Jungkook tak ingin membahasnya lebih jauh.

"Lain kali lebih berhati-hati" Nasihat Jinnie padanya sambil berjalan untuk mengembalikan kotak p3k ke dalam laci.

"Oh dan ngomong-ngomong aku sudah mengurus rencana cuti milik Taehyung, kira-kira bulan depan dan itu bahkan hanya 1 minggu. Kepala sekolah tidak bisa memberikan lebih banyak cuti, ia bahkan mulai bertanya secara mendetail tentang alasannya" Ujar Jinnie memberitahu seluruhnya pada Jungkook.

"Benarkah? Memangnya Hyung kau bilang mengambil cuti apa?" Tanya Jungkook.

"Cuti liburan keluarga" Jawab Seokjin.

Dan setelahnya Jungkook tertawa sangat keras.

"Pantas saja, harusnya kau bilang dia cuti untuk operasi apapun itu. Waktu cutinya mungkin akan lebih lama" Kata Jungkook yang menyalahkan Seokjin.

ᴾʳᵉᵍⁿᵃⁿᵗ ⁱⁿ ᴮᵒʸˢ ˢᶜʰᵒᵒˡ ✓ (ʙʟ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang