"Apa yang aku dan N lakukan sepanjang perjalanan?"
"Kami sering terkena masalah bersama. Dia sering membuat jalan yang kami pilih terasa seperti jalan neraka."
Perjalanan kami ke sarang naga contohnya. Itu bukan perjalanan yang baik untuk kami sampai ke sarang naga. Yang paling merepotkan adalah sarang Griffin dan Elf cantik itu. Aku hampir lupa ikan pemakan jasad itu. Apa mungkin semuanya merepotkan? Aku baru sadar tak ada yang mudah saat kami ke sarang naga. Hanya ada kesulitan dan itu semua hanya karena satu pilihan yang salah dari awal.
"Gukkk.... Gukkk..."
"Dulu dia juga sering merepotkan sesama orang di guild. Dia membuat keputusan yang akan menguntungkannya saja. Bahkan dia pernah menipu kelompoknya untuk mendapatkan batu Mana seorang diri. Dia ular yang menyebalkan untuk kami. Aku sempat terkejut kau bisa bersama laki-laki itu."
Aku mengeratkan peganganku pada tali kekang. Mana mungkin aku tahu akan hal itu. Kami tidak pernah bertemu orang di guild. Aku juga hanya mengikuti N pada setiap misi yang kami ambil dan membagi keuntungannya bersama. Terkadang aku mendapatkan uang lebih banyak darinya, katanya pekerjaanku lebih berat. Dia juga adil saat berbagi keuntungan. Kupikir itu semua hanyalah bualan yang kudengar samar-samar.
N tidak semenyebalkan itu!
"Dia banyak menolongku. Mungkin dia sudah berubah, bahkan dia akan menjadi seorang raja."
"Iya, aku tidak tahu kenapa dia akan jadi raja. Itu sangat aneh ketika orang paling dibenci di guild menjadi raja kerajaan."
Kebanyakan cerita ksatria juga begitu. Dia yang tak mengerti aturan menjadi orang yang paling berjasa dalam pertempuran. Aku tersenyum dan menatap jalanan yang telah melewati daerah hutan. Kami sampai kerajaan para penyihir berada. Ada beberapa batu Mana yang harus dijual. Lebih baik aku menjualnya langsung pada seorang penyihir daripada melewati guild. Butuh waktu lama guild menemukan penyihir yang cocok.
"Hmm... Bau penyihir. Apa kita akan menginap disini?"
"Iya, hari ini aku akan menjual batu Mana. Kita harus mencari penginapan lebih dulu."
"Berapa banyak batu Mana yang kau miliki? Kau sudah tahu penyihir mana yang akan membelinya?"
"Penyihir murni di menara paling tinggi. Aku punya 10 batu Mana."
Corliss menghentikan kudanya, dia menatapku saat aku menatapnya. Di menara tinggi kebanyakan penyihir murni tinggal, salah satu dari mereka pasti membeli batu-batuku. Aku tidak mungkin menyerap semuanya. Aku menyimpan dua batu lagi, batu hijau dan batu kuning. Mereka berasal dari sepasang Golem. Batu lainnya hanya berasal dari monster lemah.
"Apa yang sebenarnya kau dan N lakukan?"
"Menyelesaikan misi, mendapat uang, dan batu Mana."
"Kalian pasangan yang gila."
"Gukkk... Gukkk..."
Dulu.
Aku mengikat kudaku pada tiang dan memberinya makanan. Corliss sudah lebih dulu masuk ke dalam penginapan. Aku jadi teringat saat berada di desa hidup dan mati. Saat itu seseorang datang padaku, dia tersenyum dan aku memberinya permen. Sayangnya dia hanyalah sebuah roh saja.
"Gukkk... Gukkk..."
"Kau disini menjaga kuda-kudanya. Jika kau ikut aku ke merana tinggi, kau akan diburu seperti para Elf. Jika ada orang jahat yang mendekat, kau gigit saja."
"Gukkk... Gukkk..."
"Bagus! Anjing pintar!"
"Ayo! Aku harus menjagamu dari para penyihir itu. Mereka terkenal nakal pada seorang wanita."
Ya itu yang kudengar dari beberapa orang. Menara tinggi lebih banyak berisi laki-laki daripada perempuan. Tidak banyak perempuan yang memiliki Mana murni. Tapi bukankah kami berdua perempuan?
🌼🌼🌼
"Saya Ivy! Saya ingin menjual beberapa batu sihir."
"Perlihatkan batu nya!" Seorang laki-laki berkacamata meminta batuku.
Tempat ini lebih mirip tabung raksasa menjulang ke atas. Aku bisa melihat aktivitas para penyihir di atas sana. Mereka terbang dan pergi sesuka hati mereka. Aku mengeluarkan satu batu Mana warna abu-abu. Jika itu hanya monster biasa, warnanya tidak semencolok batu monster yang kuat. Dia memeriksanya dan menyodorkan kembali. Apa dia tidak menerimanya? Sebagian batuku berwarna sama. Hanya satu yang berwarna merah muda. Dia berasal dari monster laba-laba di dalam penambangan.
"Berapa harganya? Aku yang akan membelinya?"
"100 Pin."
Corliss menarik tubuhku sedikit menjauh.
"Kau gila? 100 Pin hanya sedikit. Kau bisa menjualnya setidaknya 500 Pin."
"Tidak, ini harga jualnya."
Aku dan N sering menjualnya bersama-sama. Harga jualnya memang seperti ini sejak awal. Pria kacamata itu menyerahkan 200 Pin padaku. Kenapa justru lebih mahal?
"Apa kau anak baru? Apa mastermu tidak memberitahu harga jual batu Mana?"
Aku menggeleng lemah, memangnya berapa? Ini yang N selalu katakan, dia memberiku 50 Pin tiap menjual batu Mana. Harga 50 Pin sudah bisa menghidupi ku selama sebulan. Aku bisa makan dan tidur dengan nyaman di penginapan. Corliss menyentuh pundakku, kenapa dengan wajahnya?
"Karena kau perempuan akan kuberitahu, batu mu itu bisa memiliki harga sampai 500 Pin. Bahkan lebih jika Mana nya lebih banyak. Karena kau meminta 100 Pin, aku memberikan 100 Pin lagi untukmu sebagai hadiah. Juallah kepadaku jika kau memiliki batu lain."
"Jika itu batu berwarna berapa harga jualnya?"
"Mungkin sekitar 10.000 Pin."
Aku memegang meja dengan sangat erat sampai meja ini bisa pecah kapan saja. Apa maksudnya dengan 10.000 Pin? Apa itu masuk akal? Selama ini aku mempercayai harganya hanya 1.000 Pin. Apa N menipuku? Untuk apa dia melakukannya?
Apa selama aku bersamanya dia selalu menipuku saat menjual batu Mana?
"Ivy?"
"Aku punya batu lainnya yang sama dengan ini. Tapi aku tidak bisa menjualnya dengan harga awal. Berikan aku 400 Pin tiap batu. Jika kau tidak mau, 300 Pin tidak masalah."
Aku tidak akan menjual batu berwarna. Aku sudah menghitung uang yang akan kuterima untuk perjalanan pulang. Jika itu 100 Pin tiap batu, aku bisa mendapatkan lebih dari 1.000 Pin. Itu cukup untuk biaya hidup ku dan Aldwin. Tapi ada Corliss yang ikut bersamaku, aku akan menanggungnya karena dia ingin mengantarku pulang ke rumah. Aku hanya ingin pulang sekarang.
"Baiklah, 350 Pin untuk tiap batu."
"Terima kasih."
🌼🌼🌼
Salam ThunderCalp!🤗
Jangan lupa like, komen, dan share!
See you...
![](https://img.wattpad.com/cover/330686791-288-k759876.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ksatria & Tuan Putri ( END )
AdventureBagaimana rasanya sebuah pengkhianat dari seseorang yang kalian percayai? Sakit? Marah? Kecewa? Sedih? Itulah yang dirasakan Ivy, setelah apa yang dia lakukan selama ini untuk N. Justru sebuah pengkhianat dan dia terima. Dikhianati oleh seseorang di...