44. KERAJAAN NEFETARI

62 11 0
                                    

"Kakak!" Aku berlari memeluk Lettice erat.

"Darimana saja kau anak nakal?"

Aku tersenyum padanya. Dakarai merentang tangannya padaku. Aku ikut memeluknya bersama Lettice. Aku sangat merindukan mereka berdua.

"Papa dan mama akan memarahimu nanti!" Lettice menarik telingaku.

"Maafkan aku, aku terlempar sangat jauh ke dataran sebrang. Bagaimana? Dimana keponakanku?"

"Dia sedang bermain dengan seekor anjing putih yang tiba-tiba masuk ke rumah."

Apa Aldwin pergi karena masuk rumah ini? Aku menutup mataku, pantas saja dia pergi dengan sangat cepat. Kupikir dia menghilang dari sisiku.

"Dia anjingku namanya Aldwin. Perkenalan teman-temanku yang lain. Dia Corliss, Kalle, dan Eden."

"Senang bertemu dengan kalian. Terima kasih telah bersama adik nakal ku ini."

"Suatu kehormatan bagi kami bisa bersama Putri Ivory. Saya pengeran kedua Elf, Kalle." Kalle menunduk dan mencium tangan kakakku.

Lettice tersenyum, dia pasti tahu Kalle adik Herrold. Aku memalingkan wajahku dan mencari keberadaan Aldwin. Dimana dia membawa keponakanku? Apa mereka bersenang-senang?

"Saya Corliss, teman Ivy!" Corliss menyunggingkan senyuman terbaiknya.

"Saya Eden."

"Penyihir agung? Tak kusangka kau ikut bersama Ivy."

Kenapa mereka semua mengenal Eden? Apa Eden terus menerus berada di dataran ini? Kupikir dia berada di dataran sebrang di dalam menara tinggi itu. Kenapa aku tidak tahu apa-apa? Ini membuatku menjadi orang bodoh lagi.

"Beristirahatlah dengan nyaman. Kalian pasti sangat lelah. Aku akan membawa adik nakal ku ini! Ivy, ikut denganku!" Lettice menatapku tajam.

Harusnya aku tidak datang kemari jika makanan kami tidak terkena pasir. Dua hari di padang pasir dengan makanan berpasir membuat semua orang menangis. Kalle sama sekali tidak berselera makan, Corliss tetap memakan makanan yang ada meski perutnya menjadi sakit, Eden akan membersihkan makanan dan memberikannya padaku dan Aldwin. Aku sangat terbantu akan hal itu.

Lettice membawaku bersama Dakarai. Apa mereka akan menghukumku?

"Aku sudah mendengarnya dari Sky. Siapa orang itu?"

"Tidak perlu diperpanjang! Dia menolongku saat aku tersesat."

"Tetap saja, beraninya dia! Meski kau mengatakan tidak perlu diperpanjangnya, aku masih akan mengingatnya."

Apa Kerajaan Kulkus akan baik-baik saja setelah ini? Aku tidak yakin mereka akan tenang menjalani hidup. Dakarai menyentuh tangan Lettice dan menggenggamnya erat. Hanya Dakarai yang bisa menenangkan Lettice.

"Bibi!" Dariel berlari ke arahku.

"Apa saja yang mau makan? Kenapa kau bertambah besar?"

"Aku sudah 20 tahun. Tentu saja aku besar dan tinggi. Cerberus mu sangat lucu, Jorell sangat senang disana."

Aku melihat Jorell yang berguling bersama Aldwin. Dia memeluk Aldwin seperti boneka. Kenapa dia masih seperti anak kecil? Usianya sudah 15 tahun. Sonny tidak lebih tua darinya, tapi sepertinya usia mental Sonny seperti seorang anak seusia Jorell.

"Hahaha... Ekornya sangat lucu!" Jorell membawa Aldwin berlari ke arahku.

"Bibi! Aku ingin anjing ini! Berikan padaku!"

"Jorell! Dia Cerberus! Kau tidak bisa asal menjadikannya peliharaan." Peringat Dariel.

Nyatanya aku yang melakukannya. Aku tersenyum pada mereka dan mengambil kembali Aldwin.

Ksatria & Tuan Putri ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang