"Ivy, kau tidak boleh sekarat lagi. Jika kau tidak ada, aku tidak bisa hidup dengan damai. Mereka berdua membuatku bekerja sangat keras." Kalle menatap Corliss dan Eden tak suka.
"Memangnya kau mau duduk diam tanpa melakukan apapun? Aku tahu kau seorang pangeran tapi kau justru mendorong Ivy ke bahaya. Dia juga seorang putri kerajaan!" Corliss memukul punggung Kalle dengan cukup keras.
"Gukkk... Gukkk..."
Aldwin menjilati wajahku berulang kali. Apa dia juga ingin aku tidak sekarat lagi? Tapi aku berhasil memanggil pedang suci dua kali dalam sehari. Itu sebuah kemajuan untuk ku. Jika aku mempertahankan kondisi, mungkin aku bisa memanggilnya lebih dari dua kali. Kakak pasti akan terkejut tahu hal ini.
"Makan-lah! Ka-u butuh makan Ivy!" Eden menyodorkan daging padaku.
"Hmm, kau mau lagi Aldwin?"
"Gukkk..." Aldwin mengangguk dan memakan daging pemberian Eden.
Anjing ini sangat lucu dengan ekor kecilnya. Makanlah yang banyak Aldwin, dia harus bertambah gemuk dan membesar untukku memeluk tubuhnya. Jariku menusuk pipinya berulang kali, papa dan mama tidak akan protes jika wujud Aldwin seperti ini.
"Apa kita akan menjual kuda lagi? Kerajaan Nefetari dikelilingi gurun pasir yang sangat banyak. Aku tidak tahu apakah kuda akan bertahan tanpa makanan disana." Corliss memandangi kuda kami di luar.
"Aku bisa membuat mereka bertahan. Kalian tidak perlu menjualnya." Eden ikut bermain dengan Aldwin.
"Bagus, aku tidak perlu berjalan lagi. Itu melelahkan."
Kenapa dia tidak suka berjalan? Dia juga sering berkeliaran di pohon-pohon. Apa kakinya tidak berjalan sejauh ini? Aku melirik Eden, tapi kami hanya memiliki tiga kuda. Aku tidak mau satu kuda bersamanya untuk pergi ke Nefetari. Jika aku bersama Corliss, aku sangat kasian pada kudanya. Jika bersama Kalle, dia tidak suka berdekatan denganku. Apa kami harus membeli kuda baru? Tapi Eden seorang penyihir, dia bisa melakukan apa saja. Untuk apa dia mengikuti kami?
Apa dia ingin mengunjungi rumah ku? Mungkin saja dia penasaran dengan tempat pedang suci tersimpan.
"Bagaimana caramu menyerap batu Mana itu?" Eden melihatku.
Batu Mana?
"Tinggal menyerapnya. Kemampuan rakyat Kerajaan Cahaya adalah menyerap batu Mana tanpa perantara. Dari kecil kami bisa melakukannya."
"Apa tidak ada cara lain untuk kami para penyihir melakukan hal yang sama dengan kalian?"
Eden tidak mungkin melewatkan kesempatan untuk bertanya. Dia tetap seorang penyihir murni.
"Itu sulit. Apa kau tahu dimana aku menyimpan batu Mana yang telah ku kumpulkan?"
Mereka terdiam dan menatapku dengan wajah penasaran. Aku selalu mengambilnya dari balik jubahku. Aku tidak mungkin menunjukkan bagaimana batu itu keluar dari dalam tubuhku.
"Bukankah di tasmu?" Tanya Kalle.
"Bukan."
"Benda itu berat. Pasti kau menyimpannya di kantung sihir milik orangtuamu." Tebak Corliss.
"Tidak ada benda semacam itu."
"Kau menyimpannya di kuda?" Tunjuk Eden pada kudaku.
Apa dia mulai gila? Aku mengeluarkan batu Mana naga yang telah kosong dari dalam tubuhku. Mulut mereka terbuka dan menatapku dengan wajah ketakutan.
"Jika kau ingin bisa menyerap batu Mana secara langsung, kau harus bisa menyimpannya dalam tubuhmu. Ini seperti cara kerja batu Mana pada tubuh monster. Mereka menyimpan batu Mana dan menggunakannya untuk sumber kekuatan. Tapi, jika kau mulai mempelajarinya, aku sarankan jangan terlalu berekspektasi tinggi. Kakakku tidak bisa menyimpan batu Mana tapi dia bisa menyerapnya. Tidak selamanya kami bisa menyimpan batu Mana dalam tubuh kami." Aku mengembalikan batu ke dalam tubuhku.
"Itu menakjubkan dan mengeringkan." Corliss bergidik ngeri.
"Apa itu menyakitimu?" Tanya Eden.
"Tidak. Aku sudah mempelajarinya sejak kecil, aku sudah merasakan sakitnya saat pertama kali batu Mana masuk dalam tubuhku."
Mungkin saat aku berumur 6 tahun. Papa memutuskan untuk mengajariku cara menyimpan batu Mana dan menyerapnya. Itu lebih mudah karena anak-anak tidak akan menolaknya. Hanya saja papa memaksakannya pada tubuhku. Katanya jika aku tidak mempelajari lebih awal, aku bisa tidak terkendali dan menyerap Mana orang lain sesuka hati.
"Mereka harus bisa melakukannya. Apa kau akan terus mengikuti kami?" Tanya Kalle pada Eden.
Aku juga penasaran akan hal itu.
"Biarkan saja Eden bersama kita. Dia sangat membantu dengan kekuatannya. Kita tidak perlu kesulitan soal makanan, uang, dan tenaga. Dia bisa bekerja lebih baik darimu!" Corliss tersenyum meremehkan pada Kalle.
"Apa kau bilang?" Kalle meremas buahnya sampai hancur.
"Siapa yang mendapatkan buah untukmu? Jika bukan Eden? Hah?"
"Aku juga bisa mendapatkannya sendiri! Aku yang menangkap kelinci untuk kalian!"
Apa mereka bertengkar sejak kemarin?
"Gukkk... Gukkk..."
Memang Aldwin yang tidak banyak mengeluh.
🌼🌼🌼
"Eden, apa kau harus bersamaku? Kenapa kau tidak bersama Kalle saja?"
"Apa? Aku? Aku tidak mau bersama siapapun!" Kalle berteriak marah.
Elf cantik itu tidak mungkin bersama orang lain di atas kudanya. Justru aku yang bersama Eden. Corliss tersenyum padaku dan memberikan kedipan matanya. Apa maksud dari kedipan itu? Apa itu semacam kode? Kode untuk apa? Aldwin menggonggong dan terus menggoyangkan ekornya. Apa dia menyukai perjalanan ini tanpa kelelahan? Sejak dia menjadi macan hitam, dia sering mengeluarkan wajah menyeramkan. Mungkin itu karena wajahnya.
"Berapa usiamu Eden?"
"28 ta-hun."
Dia lebih muda dariku. Mungkin Kalle yang paling tua disini, tapi mental usianya paling muda.
"Iv, a-pa kau akan te-rus ber-sandar pada-ku?"
"Iya, punggungku tidak sakit lagi. Apa kau keberatan?"
"Ti-dak. Tidak sama sekali."
Hanya saja aku tidak menyukai suara detak jantungnya. Apa dia memang tidak memiliki penyakit serius?
"Gukkk... Gukkk..."
"Apa yang terjadi disini?" Corliss turun dari kudanya.
Apa-apaan dengan kerajaan ini?
🌼🌼🌼
Salam ThunderCalp!🤗
Jangan lupa like, komen, dan share!
See you...
![](https://img.wattpad.com/cover/330686791-288-k759876.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ksatria & Tuan Putri ( END )
AdventureBagaimana rasanya sebuah pengkhianat dari seseorang yang kalian percayai? Sakit? Marah? Kecewa? Sedih? Itulah yang dirasakan Ivy, setelah apa yang dia lakukan selama ini untuk N. Justru sebuah pengkhianat dan dia terima. Dikhianati oleh seseorang di...