Jika orang itu penyihir waktu perjalanan kami akan jauh lebih singkat. Terutama karena dia penyihir murni. Mungkin dia akan memakai kekuatannya untuk pergi. Kami bisa sampai lebih cepat. Aku menatap Sonny yang melihat lautan. Apa dia juga pertama kali naik kapal ini?
Dia seperti sangat senang menatap lautan tanpa berkedip.
"A-pa aku bisa berlatih pedang? Katamu aku bisa menjadi pemburu!" Sonny melihatku sekarang.
"Kau yakin?"
"I-ya!" Sonny memalingkan wajahnya.
"Pertama latih fisikmu, Corliss akan membantumu!"
"Aku? Hahaha... Boy! Ayo!" Corliss membawa tubuh Sonny pergi.
Ini akan jadi latihan yang berat untuknya. Aku merentangkan tanganku, ini lebih baik. Berapa lama tidak merasakan angin laut? Di tempat tinggalku, aku sering pergi keluar untuk merasakan laut biru yang terkenal sangat segar. Berbeda dengan laut di tempat tinggalku, disana laut berwarna keperakan. Tidak ada sebiru laut ini.
"Grrr... Grrr..." Aldwin terbangun dan bersiaga.
Apa dia merasakan monster laut?
"Grrr... Grrr..."
"Kau disini rupanya!" Seseorang datang dengan Maba yang besar.
Kenapa orang ini? Aku sudah membayar biaya kami naik ke kapalnya. Apa dia ingin biaya tambahan lain dan menipu kami seperti anak buahnya? Aku melihatnya berjalan mendekatiku. Tubuhnya sangat tinggi sampai aku perlu mendongak padanya. Apa penyihir murni seperti ini? Dia mirip seorang ksatria.
"Siapa namamu?" Tanyanya.
"Untuk apa?"
"Namaku Eden!"
Eden? Aku sepertinya pernah mendengar namanya di suatu tempat. Aku baru ingat, itu nama kudaku di rumah. Namanya juga Eden. Bulunya putih sangat cantik dengan ekor yang melambai-lambai. Aku jadi merindukannya. Apa kakak memberikannya makanan dengan baik?
"Dari mana asalmu?" Wajahnya mendekat dan melihatku dari bawah.
Apa dia ingin melihat wajahku? Dia laki-laki yang harus kuhindari. Aku tidak mau berurusan dengan pria ini. Dia sama saja.
"Aldwin! Ayo, masuk!"
"Grrr... Grrr..."
Aku menatap wajahnya yang sedang tersenyum. Dia tidak lebih buruk dari N.
🌼🌼🌼
"Apa kau merasa tubuhmu tertarik sampai semua ototmu keram?" Tanya Corliss pada Sonny yang melakukan banyak hal sejak tadi.
Berlari, angkat beban, membawa pedang Corliss yang sangat berat untuk tubuh kecilnya. Anak ini saja belum bisa mengangkatnya sejak lima jam yang lalu. Dia berusaha sekuat tenaga sampai urat tubuhnya terlihat jelas. Aku hanya menonton mereka bersama Aldwin yang memakan daging.
"Ughhhhh..."
"Dia terangkat sedikit."
"Ughhhhh..."
"Ayo! Boy!!"
"Ughhhhh..."
Brukk...
Apa ini? Getaran apa ini? Ini bukan getaran karena Sonny yang jatuh. Ini sangat besar sampai mengguncang kapal besar ini.
"Kraken!!!"
"Cepat!!!"
Sial! Untuk apa Kraken berada di kawasan ini? Aku menarik pedangku dan pergi ke atas. Jika itu memperlambat kapal ini aku harus menyingkirkannya. Aku tidak mau berlama-lama dengan pria disini. Meraka semau sangat memuakkan.
"Aldwin, jaga Sonny!"
"Hmm, aku tidak sabar membunuhnya!" Corliss mengambil pedangnya.
Sudah sangat lama aku tidak melihat monster. Kami berjalan naik ke atas kapal. Banyak orang berlarian dan berteriak ketakutan. Kaki-kakinya yang banyak nampak sangat menjijikan. Dia gurita raksasa yang suka memangsa kapal-kapal. Dimana penyihir itu? Apa dia membiarkan kapal ini?
Eden muncul dari balik air dan terbang ke udara. Apa yang dia lakukan?
"Hah. Dimana batu Mananya? Kalian tahan sebentar lagi, aku akan mencarinya."
Semua orang menuruti Eden dan menarik tubuh Kraken dengan tali-tali. Mereka tidak membunuhnya, mereka menangkapnya! Sebenarnya kapal apa ini? Apa ini bukan kapal untuk transportasi laut? Mereka memiliki banyak senjata untuk menombak gurita ini. Harusnya aku tidak naik kapal ini. Pria-pria ini pemburu batu Mana untuk penyihir ini!
"Mereka sudah menanganinya. Ayo kembali saja!" Ajak Corliss.
"Mereka sangat lama mendapatkan batu Mana. Aku jadi ingin mendapatkannya. Harganya pasti mahal."
"Jika kau mau, aku akan mendapatkannya untukmu!" Corliss berlari dan melompat ke atas Kraken.
Apa yang dia lakukan? Katanya dia akan kembali ke dalam. Aku berlari dan memotong kaki-kakinya yang naik ke atas kapal. Aku tidak mau mati tenggelam di kapal penuh laki-laki tidak berotak. Harusnya mereka mengatakan saja jika kapal ini untuk berburu! Aku membawa seseorang anak kecil yang baru saja mendapatkan hidup barunya.
Tubuh Kraken mulai menaiki kapal. Eden sudah gila! Dia punya kekuatan sihir yang besar, Kraken bukan lawannya! Aku berlari dan naik ke atas tubuh Kraken.
Mata ini sangat indah!
Jelbbb...
Aku mencongkel matanya dan menarik paksa batu Mana warna hitam yang sangat terang. Batu ini lebih berkilau. Jika terkena cahaya matahari, warna berubah menjadi warna merah kehitaman. Ini milikku!
"Corliss, tidak perlu menusuknya. Aku mendapatkannya."
"Bagaimana kau tahu?" Tanyanya keluar dari tubuh Kraken.
"Ya, insting."
Tidak kusangka ini jauh lebih mudah. Tubuh Kraken perlahan meninggalkan kapal. Aku melompat dan turun perlahan. Kerusakannya kapal ini tidak separah itu. Kupikir kami akan tenggelam bersama-sama. Eden berdiri dengan wajah marahnya. Kepalanya sampai sangat merah siap meledak.
Salah siapa tidak tahu tempat batu Mana. Harganya pasti mahal jika seindah ini.
"Ini indah. Tapi lebih indah milik naga merah."
Milik Hydra.
"Ya, ini bagus untuk membuat perhiasan para bangsawan." Aku harus menyerap Mana nya lebih dulu sebelum menjualnya. Berbeda jika seorang penyihir menjualnya dengan harga mahal.
"Ke-napa ka-u mengam-bilnya?" Eden menghalangi langkahku.
"Apa kau mau mengambilnya?"
"Dia hanya pancingan kami untuk memanggil Kraken. Sekarang kami tidak bisa menangkapnya!" Orang-orang menatapku marah.
"Apa itu hanya monster gurita biasa?" Tanya Corliss.
Bukankah Kraken punya tubuh lebih besar lagi seukuran kapal ini. Tapi Eden juga akan mengambil benda ini meski mereka mengatakan bahwa gurita itu hanya pancingan untuk Kraken.
"Memangnya kalian bisa menghadapi Kraken? Ini saja kalian kewalahan. Ivy bisa mengatasi jika ada, tapi aku tidak mau membuat kami dalam bahaya!" Corliss menyiapkan pedangnya.
Hawa dingin melintas dengan cepat, sebuah tentakel besar sangat besar berada di hadapan kami.
Bahkan aku belum bernapas bebas.
Dia muncul dari laut sangat dalam di dasar lautan. Aku menatap sengit matanya, jika batu ini saja indah. Bagaimana dengan Kraken asli ini? Apa aku akan mendapatkan batu yang tak kalah indahnya?
🌼🌼🌼
Salam ThunderCalp!🤗
Jangan lupa like, komen, dan share!
See you...
KAMU SEDANG MEMBACA
Ksatria & Tuan Putri ( END )
AbenteuerBagaimana rasanya sebuah pengkhianat dari seseorang yang kalian percayai? Sakit? Marah? Kecewa? Sedih? Itulah yang dirasakan Ivy, setelah apa yang dia lakukan selama ini untuk N. Justru sebuah pengkhianat dan dia terima. Dikhianati oleh seseorang di...