8. TAK ADA AKHIR

68 12 0
                                    

Kami sudah melewati banyak lubang. Bahkan aku memilih jalanku sendiri, tapi tetap saja jalan itu buntu atau jalan itu kembali ke kuda mati lagi. Ini tidak ada habisnya. Tak ada jalan untuk kami. Aku tertunduk lesu di samping kuda. Kami terjebak di tempat ini!

"Maafkan aku!" N duduk di samping ku.

Ini sudah terjadi.

"Mungkin tempat ini sarang monster. Lubang-lubang itu digunakan untuk menjebak orang-orang. Kita hanya perlu menunggu dia datang." N tertidur di tubuh kuda sebagai bantalnya.

Itu masalahnya! Apa N tahu monster apa yang membuat sarang seperti ini? Itu pasti bukan monster biasa. Aku harus bersiap kapan saja jika dia datang.

"Groammm..."

"Groammm..."

Apa itu? Aku mengambil pedang dan bersiap.

"Griffin!"

Bagaimana Griffin berada disini? Mereka terbang di atas kami berputar-putar dan turun ke bawah. Aku menarik tubuh N menjauhi mereka. Ada 4 Griffin yang mendekati kuda yang telah mati. Mereka memakannya dengan sangat ganas. Apa ini gua untuk menjebak makanan untuk mereka?

Jika hanya satu mungkin itu bukan masalah. Tapi ini ada empat ekor yang sedang melahap kuda dengan sangat kelaparan! N berjalan ke arah mereka. Apa yang laki-laki itu inginkan?

"Ini kuda ini milikku untuk kalian. Bisakah kalian mengantarkan kami ke atas. Kami harus pergi ke sungai!"

Dia berbicara dengan Griffin?

Salah satu dari Griffin mendongak dan menatap kami. Apa N akan mengorbankan dirinya untuk makanan Griffin?

"Groammm..." Satu Griffin berjalan pelan ke arah N.

Dia mau mengantarkan kami?

"Dia jinak! Ayo!"

Seriusan? Aku mendekati N dan menyembunyikan pedangku lagi. Apa Griffin mau mengantarkan kami?

"Ayo!" N mengulurkan tangannya.

Aku naik ke atas Griffin, apa dia tidak akan menyerang kami di atas sana? Perlahan saya mengembang dan kami mulai terbang bersama. Bagaimana cara N menjinakkan Griffin? Aku tidak mengerti dengannya!

Kami terbang menembus langit, hutan ini sangatlah luas. Bahkan sepanjang mata memandang hanya ada hutan belantara. Kami bisa mati kapan saja kehabisan makanan! Mungkin kuda-kuda itu bisa kami jadikan makanan jika terdesak.

Brukkk...

"Arghttt..."

Byurr...

Tubuhku basah kuyup! Griffin itu menghempas kami ke sungai dari jarak sangat jauh.

"Hah! Kita sampai ke sungai!" Wajah cerah N keluar dari dalam air.

"Kenapa kau tidak memintanya mengantar kita ke tempat lebih baik atau ke sarang naga!"

N memandangiku, aku harus keluar dari air ini. Meski dia pintar dan cerdik, kami harus berjalan dari sini menuju sarang naga lagi! Tak ada kuda! Tak ada makanan! Bagus sekali! Baju dan semua barangku sangat basah!

"Aku akan mencari ikan!" N berenang dan menyelam ke dalam air.

Terserah saja. Aku akan menunggunya di tepi sungai ini. Tak adakah yang lebih buruk dari ini?

🌼🌼🌼

"Kita akan selamat! Ikan ini sangat enak!" N memakan ikan bakarnya dengan lahap.

Aku melepaskan jubah dan sepatuku. Ini sangat berair dan penuh dengan ikan kecil di dalam sepatuku. Aku memperhatikan N yang menikmati waktunya. Dia tak perlu merasa malu lepaskan pakaiannya dan memperlihatkan otot di tubuhnya. Dia seorang laki-laki yang sehat. Aku merasa malu menatapnya, kenapa dia tak berpikir aku adalah seorang wanita? Aku mengambil satu ikan dan melompat ke tempat lebih tinggi yang terkena sinar matahari langsung. Pakaianku akan cepat kering disini.

"Ivy! Aku akan menangkap ikan lagi, ini bisa jadi persediaan makanan kita." N masuk ke dalam air lagi.

Apa dia berniat menangkap seluruh ikan di sungai ini? Dia sudah memakan cukup banyak ikan sampai tulang-tulang ikan menggunung disana.

"Hah! Disini sangat segar! Apa kita menunggu disini saja? Besok pagi kita berangkat pagi!"

"Kau yakin? Apa kita tidak akan terlambat?" Bagaimana jika para prajurit sampai disana?

"Tidak! Aku menghitung harinya. Tidak masalah untuk sekarang, aku melihat gunung naga itu sangat dekat dengan tempat ini. Kita hanya perlu berjalan dua hari dan sampai disana sesudah para prajurit kerajaan."

Yang penting kami sampai di tempat itu tepat waktu. Aku turun setelah tubuhku merasa sangat panas terkena matahari. Menunggu disini sampai besok pagi? Apa tidak bahaya berada di kawasan sungai ini? Aku memeriksa sekeliling dan melihat banyaknya ikan di sungai. Mereka berenang menjauhi tempat N berada. Tentu saja mereka akan jadi santapan kami jika berada di sekeliling N. Aku menatap matahari di atas sana. Siang ini, terasa tidak ada sesuatu yang akan terjadi.

🌼🌼🌼

"Besok pagi kita akan berjalan ke arah  Utara. Hoamm... Selamat tidur!" N menutup matanya.

Utara? Jadi gunung itu di utara? Aku menatap para bintang dan kunang-kunang yang bermunculan. Tidak akan terjadi apa-apa juga malam ini. Tempat ini lebih aman daripada tempat lainnya. Aku menutup mataku dan mulai terlelap dalam tidur.

"Nananana..."

"Nananana..."

Suara apa ini?

"Nananana..."

Aku mengusap mataku dan terbangun. Kenapa N masuk ke dalam air? Apa dia ingin mencari ikan lagi? Dia sudah makan sangat banyak.

"N? Kau lapar?"

Dia tidak mendengarkan ku!

"N! Ini sudah malam! Besok kita harus pergi!"

Kenapa laki-laki itu?

"Nananana..."

"Nananana..."

Lagu ini?

Pantas saja aku merasa aneh dengan tempat ini. Aku melepaskan jubahku dan masuk ke dalam air. Bisa-bisanya dia tergoda oleh nyanyian roh sungai. Aku berenang dan mencoba menggapai N. Tubuh N menyelam dan masuk ke dalam air. Aku berenang dengan cepat dan menarik tangan N. Roh sungai sangat merepotkan!

"Nananana..."

"Nananana..."

Aku menarik tubuh N dengan sangat kuat ke atas permukaan. Aku tidak akan kalah dengan roh-roh ini!

"Hah!"

N sangat merepotkan! Aku melemparkan tubuh N dan memukul perutnya dengan kakiku. Dia terbangun dan memuntahkan air dalam jumlah banyak. Apa yang dia lihat tadi? Perempuan cantik?

"Hah... Hah..."

"Apa yang kau lihat sampai masuk ke dalam air? Para roh sangat suka pada laki-laki lemah." Aku mengusap air di wajahku.

Percuma pakaian ku kering, malam ini justru semua bajuku basah kembali. Aku membuang pedangku dan terkapar di samping api unggun yang masih tersisa. Bahkan ini tak membantu ku untuk menghangatkan tubuhku.

"Terima kasih!"

"Urus saja apinya! Kau tidak boleh mendengar nyanyian itu!"

Bahkan di saat seperti ini aku sangat cemburu pada para roh sungai itu. Mereka bisa menarik perhatian N. Sedangkan aku, N tidak melihatku sebagai seorang wanita. Aku berbalik memunggunginya, aku akan tetap berjaga malam ini.

🌼🌼🌼

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

Ksatria & Tuan Putri ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang