48. KEMBALI

74 12 0
                                    

"Bukankah ini hanya tebing?" Corliss menatapku.

Di depan kami hanyalah lautan yang terbentang sangat luas. Aku berjalan lebih dulu dan membuka pintu masuk dengan Mana. Lingkaran mulai muncul dan menjadi sangat besar. Aku berjalan lebih dulu melewati tebing.

"Ayo!"

"Kau yakin?" Tanya Corliss.

"Masuk saja." Kalle berjalan lebih dulu diikuti Eden.

Corliss menutup matanya dan berjalan perlahan. Aldwin melompat di tubuh Corliss dan masuk bersama-sama. Aku menahan senyuman saat aku telah kembali pulang ke rumah. Lingkaran tertutup sempurna.

"Selamat datang di Kerajaan Cahaya." Aku menyambut mereka.

Corliss mengusap matanya dan terisak. Ada apa dengannya?

"Aku berhasil mengantarkanmu pulang! Rumahmu sangat indah sampai aku yakin inilah surga yang orang-orang maksud."

"Kau ingin melihat Pegasus? Aku sudah berjanji memberikan satu kudaku untukmu."

"Pegasus?" Corliss berdiri dan menatap sekeliling.

Aku tertawa dan bersiul pada arah lautan disana. Para Pegasus datang dari balik cahaya di ujung sana, mereka terbang di angkasa dan turun di hadapan kami. Corliss menatapku dan maju untuk menyentuh Pegasus.

"Dia Yanis. Kuda jantan."

Corliss mengusap kepalanya dan tersenyum senang. Apa dia senang? Aku ingin menunjukan hal lainnya padanya.

"Gukkk... Gukkk..."

"Jangan Aldwin!" Aku menggeleng pada Aldwin yang ingin menggigit kuda-kuda ini.

"Ivory!!!!"

Kakak?

Uriel menatapku tajam dari atas sana. Apa dia ingin menghukumku? Kenapa dia datang saat aku ingin mengantarkan teman-teman ku? Uriel meloncat turun dan berjalan sangat cepat padaku. Dia mengangkat satu tangannya. Apa dia ingin memukulku?

Plakkk...

"Kurang ajar! Kenapa kau baru pulang? Kau juga membawa seekor Cerberus?"

"Apa ini sambutan darimu?"

"Anak nakal! Kau tahu seberapa marahnya aku saat Sky mengirim pesan dan memberitahu keadaanmu? Kenapa kau tidak membuat negara itu hancur terlebih dahulu? Kau bisa menghancurkannya sampai orang itu tahu kekuatanmu Ivy!"

Uriel mengajarkan bahwa kekuatan adalah sesuatu yang harus diperlihatkan agar orang-orang tidak meremehkan. Aku tersenyum padanya dan memeluk Uriel. Aku tahu dia khawatir padaku. Tapi aku tidak mau melihat kematian orang-orang yang tidak ada sangkut-pautnya antara aku dan N.

"Aku ingin bertemu papa dan mama."

"Herrold bersama mereka. Apa kau telah membuat keputusan?"

"Ya."

Uriel menatap teman-temanku dan pergi. Harusnya dia memberikan salam untuk kami terlebih dahulu. Aku mengantarkan mereka ke tempat lain. Aku tidak akan membiarkan keluarga ku memberikan mereka banyak pertanyaan. Aku tidak ingin semua perjalanan kami diceritakan.

"Ivy, aku jadi paham. Kalian sangat mirip satu sama lain. Kau lebih mirip kakak mu ini, tapi kakak keduamu sangat mirip dengan Sky. Bukankah kau hidup dikelilingi keindahan? Aku hanya jadi kerikil disini."

Mata Uriel biru sama seperti mata kananku. Sedangkan Lettice dan Sky, memiliki mata emas sama seperti mata kiriku. Sebenarnya aku mirip dengan mereka semua. Kalle berhenti dan berjalan ke lain arah.

Ksatria & Tuan Putri ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang